Chapter 16

3.8K 325 19
                                    

     8 Agustus merupakan salah satu hari tersibuk fans-fans Shawn yang sudah menyiapkan berbagai kejutan untuknya. Mulai dari membuat hastag ulang tahun Shawn hingga dapat mengisi posisi pertama Trending Topic di Twitter, mengirim foto-foto dan men-tag Shawn di Instagram, sampai-sampai mengirimkan kado ke idolanya yang kini tengah berdiri di balik pintu abu-abu, sesekali menggedor-gedor karena tak dibiarkan masuk.

     "Sebentar lagi dia akan pergi. Percaya padaku," Tristan menyeringai misterius memberikan kesan jika memang ia seorang cenayang yang sering dibicarakannya.

      Dan benar saja, Shawn berucap sangat keras jika ia ada di kafetaria jika ada yang mencarinya kemudian derap langkahnya terdengar menjauh. Tristan menyeringai lebih lebar. Ia beradu kepalan dengan salah seorang kru pria bertubuh gempal di sebelahnya dan berbisik sesuatu hingga membuat si Pria tertawa geli. Karena tawanya yang mirip keledai dan perutnya yang ikut bergetar, Natalie ikut terkekeh pelan.

      Connor, yang terlihat konyol dengan pensil di telinganya, bangkit dan menepuk tangannya beberapakali untuk menarik perhatian seisi ruangan. Baik yang tengah berdiri sambil meminum soda sampai yang tadinya sedang tidur-tiduran santai di lantai --James dan Lauren sangat nyaman berguling-guling di lantai beberapa kali-- memusatkan perhatiannya pada Connor.

      "Aku punya ide!" kini ia berani bersuara lantang. Tidak seperti sebelumnya ketika ia menyampaikan ide sampah tak bergunanya menggunakan sobekan kertas yang dioper ke tiap orang di ruangan. Sampainya di tangan Natalie dan Brad kertas itu sudah lecek bukan main, lebh mirip dengan segumpal kertas permen karet. "Bagaimana kalau nanti saat dia ke sini lagi kita lemparkan selai kacang? Aku yakin dia pasti akan menjerit ketakutan."

      "Ya karena ia kira itu kotoranmu, makanya dia menjerit," timpal Lauren yang langsung disambut gelak tawa.

      Wajah Connor langsung memasam. Ia melirik kesal pada Lauren sebelum kembali bersuara dengan lebih meyakinkan, "bagaimana kalau kita datangkan Destiny's Child ke sini?"

      Kini respon yang diberikan berbanding terbalik dari sebelumnya; semua orang menganga dan menatapnya tak percaya. Ruangan backstage begitu senyap sesaat sebelum kembali ramai dengan protes. Connor mengerutkan dahinya tak mengerti (apa salahnya mengundang grup wanita itu ke sini?).

      "Kau tahu mengundang Destiny's Child bisa memberi makan anakku selama setahun penuh!" seru seseorang dari pojok ruangan, membuat panas suasana. Connor menggaruk punggung lehernya yang tidak gatal, bingung mau bicara apa lagi.

     "Bagaimana kalau datangkan saja keluarganya," gumam Natalie pelan. Brad langsung menoleh dan menaikkan salah satu alisnya. Natalie yakin jika tak ada satupun orang yang dapat mendengarnya bicara karena ia saja membenamkan wajahnya ke lutut yang dia peluk dan suasana yang bising tapi bagaimana Brad yang duduk di sebelahnya bisa mendengarnya.

     "Katakanlah pada mereka."

     Natalie terlonjak dan melepaskan pelukannya, "E-eh, katakan apa?"

     "Idemu," Brad mengucapkannya bagai itu adalah hal yang paling jelas.

     "Aku bahkan tak mengucapkan apapun," elak Natalie, kembali memeluk lututnya.

     "Tapi aku mendengarnya," timpal Brad, "baiklah kalau kau tak mau bicara." Dengan santainya Brad bangkit dan melingkarkan telapak tangannya di sekitar mulut. Natalie langsung menarik-narik ujung kaus hitam yang dikenakan Brad, memintanya untuk duduk kembali. "Teman-teman! Natalie punya ide yang sangat bagus!" 

     Kini semua orang terfokuskan pada Natalie yang masih terkejut. Brad (tanpa rasa bersalah sedikitpun) menarik pergelangan tangan Natalie. Lewat tatapannya ia seakan berucap jika semuanya akan baik-baik saja, tak ada yang akan mencaci makinya seperti Connor, karena ada dirinya di sisi Natalie. Natalie berdiri canggung di sebelah Brad, melirik pada lelaki itu dan berharap jika Brad membantunya berbicara. Gerakan kecil di kepala Brad sudah cukup memberikan arti jika Natalie harus menghadapinya sendiri.

Again | s.m✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora