Chapter 19

3.1K 314 5
                                    

"Jadi hari ini kami rencananya akan berkeliling di mall ini. Kami hanya merasa bosan di bus. Apa salahnya untuk berkeliling sebentar, bukan?" Kata Brad ke arah kamera.

"Yeah, kalian taulah betapa bencinya aku setiap hari melihat wajah Brad," celetuk Connor yang berdiri di sebelah Brad. Brad memutar kedua bola matanya setelah mendengar pengakuan dari Connor.

"Kau kira aku tidak lelah mendengarmu 'berkicau'?" Balas Brad. Connor memasang muka datar nya dan pergi meninggalkan Brad.

Natalie tertawa kecil dan mematikan kamera yang di pegangnya.

"Ku kira bukan aku saja yang tidak akur dengan si cerewet itu," kata Natalie. Brad tertawa dan melingkarkan tangannya di pundak Natalie.

"Satu bus tidak tahan dengan ocehannya," kata Brad.

Mereka berjalan dengan posisi yang sama, Brad merangkul Natalie. Natalie merasa nyaman dengan rangkulan yang diberikan Brad. Sedari tadi dia mencoba melupakan Shawn selama sehari. Dan itu lunaya

"Hei Natalie!" Panggil Nathan. Dia berlari ke arah Natalie dan mendekatkan bibirnya ke telinga Natalie.

"Kau harus segera merekam Shawn dan Camila. Itu akan menjadi berita
yang sangat bagus," bisik Nathan.

Seketika itu juga kaki Natalie melemas. Dia membenci pekerjaannya sekarang. Ingin rasanya dia keluar dari pekerjaannya sekarang juga.

"Cepat Natalie! Sebelum telat!" Kata Nathan. Mulut Natalie terkunci padahal dalam hatinya dia berteriak, dia tidak ingin melakukan hal itu.

Natalie hanya menuruti perkataannya. Dia melepaskan rangkulan tangan Brad dan menyalakan kameranya. Dia menarik nafas panjang sebelum membalikkan badannya ke belakang.

Awalnya Brad ingin menemaninya tapi dia ditahan oleh Tristan yang mengajaknya berbicang.

Dada Natalie kembali merasakan perih ketika melihat tangan Shawn dan Camila yang terkait dengan erat. Benteng pertahanan Natalie yang ia susah payah bangun selama semalaman runtuh begitu saja.

Dia mulai merekam Shawn dan Camila sambil menahan rasa perih di dadanya.

Selama 5 menit Natalie merekam mereka sampai akhirnya Shawn dimintai foto oleh salah satu fansnya, Natalie mematikan kameranya.

Ketika Natalie membalikkan badannya untuk mencari toilet, seseorang langsung membawanya kedalam dekapan yang hangat.

Brad.

Laki-laki itu memeluk Natalie dengan erat. Dia ingin bisa merasakan seluruh rasa perih yang selama ini Natalie rasakan. Dia tidak ingin Natalie menangis karena Shawn. Dia ingin membangun kembali benteng pertahanan yang Natalie buat. Dia ingin melakukan apapun agar dia kembali tersenyum.

"Semuanya akan baik-baik saja," bisik Brad. Jarinya mengelus lembut rambut Natalie. Natalie terisak tepat di pundak Brad.

Brad melepaskan pelukan mereka dan menghapus air mata yang jatuh ke pipi Natalie, "please. Berhetilah menangis. Menangis hanya membuat kecantikanmu meluntur."

Natalie tersenyum kecil, "thank you, Brad."

Brad hanya mengangguk. Melihat senyuman kecilnya saja sudah bisa membuat Brad senang.

"Hei guys! Bagaimana kalau kita makan di McDonalds?" Seru Connor dengan senang.

"Yeah! Kurasa itu bukan ide yang buruk," sahut yang lain.

"Hmm... Ku rasa aku tidak ikut makan ke McDonalds. Aku mau ke toko buku dulu," kata Natalie.

"Kau mau ku temani?" Tawar Brad.

Again | s.m✔️Where stories live. Discover now