Stains of Filth (余污) Yuwu [DISCONTINUED]

01. Prolog

Special thanks to : _jefferyliu

BUKU INI DILARANG, SEMUA PELANGGAR AKAN DIHUKUM.

_______

Chonghua pernah menghasilkan dua jenderal muda dan menjanjikan, seperti air bertemu api, keduanya berbeda seperti yang bisa dilihat mata.

Satu yang seperti air disebut Mo Xi; dingin secara alami, ia berlatih pantang, dan telah melajang hingga hari ini. Di dalam ketentaraan, pertaruhan untuk saat ketika Jenderal Mo akhirnya akan menyerahkan keperawanannya telah terakumulasi ke titik di mana ia dapat mengisi ikat pinggang orang miskin mana pun dengan sepuluh ribu untaian emas dalam semalam.

Satu yang seperti api disebut Gu Mang; hangat secara alami, dia selalu penuh senyum, dan menghargai wanita seperti perhiasan yang berharga. Jika dia harus membayar dari sakunya untuk setiap kali dia mencium seorang gadis, maka dia mungkin harus menggadaikan semua harta miliknya hingga ke pakaian dalam yang dia kenakan untuk membelinya.

Ada satu hari, jauh sebelum Gu Mang melakukan pengkhianatan, di mana pada tingkahnya yang tiba-tiba, dia mengambil sebuah buku yang telah dia kumpulkan dan berlari untuk meminta Mo Xi menulis pendapatnya tentang itu.

Pada saat itu, Jenderal Mo memegang beberapa jilid buku, tangannya diikat dengan urusan militer, jadi dia hanya bertanya kepada Jenderal Gu satu kalimat: "Apa yang kau tulis?"

"Segala sesuatu." Gu Mang menjelaskan dengan antusias, "Makanan lezat, pengalaman pribadi, catatan perjalanan gunung dan sungai, katalog senjata, dan hal-hal sepele lainnya."

Mo Xi menerima buku darinya, mengangkat kuas di tangannya, mencelupkannya ke dalam pot tinta, bersiap untuk berkomentar.

Ketika Gu Mang selesai berbicara, dia tersenyum dan berkata, "Aku juga menulis tentangmu."

Mo Xi tiba-tiba khawatir dengan ini, menghentikan gerakan tangannya untuk menatapnya.

"... Apa yang kau tulis tentang aku?"

Gu Mang dengan jujur ​​menjawab: "Deskripsi faktual tentang kejadian masa lalu kita."

"Kejadian masa lalu apa?"

Gu Mang menggaruk kepalanya, tanpa malu-malu menyeringai dengan sedikit "hee hee", lalu dengan cepat menjawab: "Mereka semua."

"......"

Mo Xi tidak menanggapi, menatapnya sejenak sebelum menjatuhkan bulu matanya yang panjang. Kemudian, dengan ekspresi yang tidak bisa dibaca, ia menulis dua baris dingin tanpa ampun dengan huruf kapital:

"BUKU INI DILARANG, SEMUA PELANGGAR AKAN DIHUKUM."

***