"Benar benar kebo di bocah"

"Kata mama dan Tiara, gue ini tidur kayak kebo. Terus Audrey juga kalo tidur kayak kebo. Masa nanti kalau sudah nikah anak nya juga ikutan kebo sih" dumel Bara dengan pikirannya sendiri.

"Ahh jangan sampe deh amit amit punya anak yang kaya kebo. Sekolah aja belum selesai" gumam Bara.

Bara pun menggendong Audrey dengan bridal style.

Tok tok tok

Setelah mengetok pintu, tak lama kemudian bude Ayu keluar dengan spatula yang berada di tangan kirinya.

"Ehh den Bara, non Audrey kenapa? Kok di gendong gitu?"

"Dia ketiduran bude. Bara izin antar Audrey ke kamarnya ya"

"Sok atuh silahkan. Bude balik ke dapur lagi ya"

Bara pun mulai menaiki tangga satu persatu menuju kamar Audrey. Dengan susah payah, akhirnya Bara bisa membuka knop pintu kamar. Setelah terbuka, ia membaringkan tubuh Audrey dengan hati hati

"Selamat istirahat sayang"

Cup

Bara mencium kening Audrey dan setelah menyelimuti tubuh Audrey, ia pun turun ke bawah untuk langsung pulang. Mengingat ia akan menjemput Tiara

"Bude, Bara pamit ya"

"Astagfirullah ngagetin bude aja ya kamu" ujar bude Ayu sambil mengelus dadanya

"Hehehe maap bude, Bara pamit ya. Assalamualaikum" pamit Bara dan menyalami tangan Bude Ayu

"Waalaikumsalam hati hati ya den"

*****

Albara: Vincent, Bagas kerumah gue sekarang.

Vincent: meluncur.

Bagaskra: 2.

Setelah mengabari sahabatnya, Bara pun menunggu mereka di kamarnya. Dia sudah minta tolong ke Diana jika sahabatnya tiba langsung disuruh keatas.

Setelah menunggu mereka hampir lima belas menit, akhirnya mereka sampai. Bukannya mengucap permisi, mereka malah..

"ALBARA KAMI DATANG" teriak Bagas

"RUMAH ORANG WOY JANGAN TERIAK TERIAK" ujar Vincent

"LO JUGA TERIAK BANGSUL"

"Gak mama, gak Tiara, gak sahabat hobi banget teriak teriak. Lama lama gak berfungsi lagi ni telinga gue" gumam Bara di dalam kamar

Tok tok tok

"Permisi tuan Albara, kami pada sahabat anda sudah datang" ujar Vincent

"Masuk" singkat Bara

"Tumben nyuruh kami ke rumah lo. Biasanya kalau mau main pasti yang cewek juga diajak tapi kok sekarang gak?" tanya Bagas

"Biarin mereka istirahat dulu. Ada yang pengen gue tanyain sama kalian"

"Apaan tuh"

"Kalian kelas 10 sekelas kan?" tanya Bara diangguki Vincent dan Bara

"Bu Berliana ngajar kelas kalian?" lagi lagi Vincent dan Bagas menganggukkan kepalanya

"Pernah nanya yang lain? Maksudnya diluar pelajaran tapi tentang keluarga gitu" Vincent dan Bagas kembali menganggukkan kepalanya

"Apaan kalian iya iya terus serius njing" kesal Bara

"Ia gue serius bu Berliana cuma tanya ke gue aja sih"

Pernyataan Vincent membuat Bara mendesaknya untuk menjawab "Tanya apa? Cepett"

"Bentar goblok. Ehmm"

"Vincent apa kamu punya sepupu perempuan?"

"Siapa namanya?"

"Apakah dia sekolah disini atau bukan?"

"Hanya itu yang bu Berliana tanyain"

"Terus lo jawab apa?"

"Gue jawab kalau gue punya sepupu perempuan 2. Namanya Audrey dan Nia. Kalau Nia sekolah disini kalau Audrey di luar kota" jawab Vincent

"Oh" singkat Bara

"BANG BARA BUKAIN PINTUNYA" teriak Tiara dari luar lebih tepatnya di depan kamar Bara

"Gas buka gih" suruh Bara

"Sudah gue bilang jangan manggil gue gas anjir"

Bagas pun beranjak dari duduknya dan membuka pintu kamar Bara

"Ehh Tiara kenapa?"

"Nih cemilan sama minumnya"

"Maka..."

"Cepetan berat nih pegel tangan gue"

Setelah nampan berisi cemilan dan minuman tersebut berpindah tangan ke tangan Bagas, Tiara pun mulai memijit tangannya yang terasa pegal.

"Makasih degem"

"Ya" singkat Tiara kemudian pergi meninggalkan kamar Bara dan menuju kamarnya sendiri.

*A*U*D*R*E*Y

Heyoo guys
Jangan lupa follow dan Votmen yaa

Ig: @syhzany_


¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
AUDREY Donde viven las historias. Descúbrelo ahora