[10] Sah

54.3K 4.4K 148
                                    

"Kalian kok lama banget sih? Bel udah dari empat puluh menit yang lalu tapi kenapa baru nyampe sekarang?"

Lea menundukkan kepalanya saat melihat Kyla berdiri didepan pintu masuk butik sambil berkecak pinggang. Sedangkan Leo menggenggam tangan gadis disebelahnya yang sedang menunduk merasa bersalah.

"Tadi kita abis jalan-jalan dulu sebentar sekalian pendekatan. Maaf udah buat nunggu." ucap Leo sambil menatap Kyla dan Azkia bergantian.

Azkia menghela nafas. "Yaudah. Ayo kalian cobain bajunya."

Lea dan Leo kompak mengangguk, kemudian berjalan memasuki butik.

Lea menerima gaun yang disodorkan oleh salah satu pegawai yang berada di butik ini, kemudian gadis itu melangkah memasuki kamar pas yang terdapat dipojok ruangan. Begitupun Leo yang memasuki kamar pas disebelah kamar yang Lea pakai sambil membawa jas dan kemeja yang akan dirinya pakai saat hari itu tiba.

"Lea cantik banget! Cocok gaun nya sama kamu." seru Azkia heboh saat melihat calon menantunya itu baru saja keluar dari kamar pas diikuti seorang pegawai.

Mendengar ucapan Bundanya, Leo yang semula menunduk menatap ponsel kini mendongak, tatapannya terkunci pada sosok gadis dihadapannya yang akan menjadi istrinya.

"Udah cocok kan ya?" Kyla memperhatikan pakaian Leo dan Lea bergantian. "Ah udah pas kok! Udah ini aja."

Lea memperhatikan dirinya didepan cermin yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. "Gak nyangka bakal secepat ini." gumam gadis itu pelan, tidak ada yang mendengarnya selain dirinya. Matanya beralih menatap sang mommy. "Udah kan? Ganti ya? Gerah."

Kyla mengangguk. Kemudian Lea berjalan menuju kamar pas yang tadi ia tempati.

Azkia memukul lengan Leo. "Kamu ganti juga gih. Gak usah diliatin mulu, Lea gak bakal hilang kok."

Pemuda itu hanya mengangguk kikuk, dirinya terpergok sedang memperhatikan Lea kemudian bangkit berdiri untuk mengganti pakaiannya kembali.

***

Berhari-hari sudah mereka lewati, hingga akhirnya hari ini dimana hari yang ditunggu-tunggu. Hari pernikahan Lea dan Leo walaupun tidak terlalu ramai, namun terkesan mewah tetapi sederhana.

Pernikahan mereka tidak jadi diadakan digedung, mereka mengadakan nya di salah satu villa keluarga Leo yang berada dipuncak. Sebab Lea tidak ingin pernikahan mereka terlalu mewah dan mahal, toh hanya kerabat terdekat saja yang datang tidak sampai lima ratus orang.

Terutama kedua sahabat Lea dan ketiga sahabat Leo, awalnya mereka terkejut. Tapi setelah dijelaskan karena mereka dijodohkan, mereka memaklumi dan ingin diundang ke acara akad nikah dan resepsi.

Saat ini Lea sedang berada disalah satu kamar yang berada di villa keluarga Debaran. Gadis itu sangat cantik dengan makeup nya, beberapa menit yang lalu dirinya sudah selesai makeup. Sekarang ia tinggal menunggu dijemput oleh Kyla.

Lea menatap dirinya dipantulan cermin. Wajahnya tegang, ini menyangkut masa depannya. Jika nanti masa depannya tidak sesuai harapannya, bagaimana? Itu yang ia takutkan.

Sentuhan dibahu nya membuat Lea mengalihkan tatapannya pada dua gadis yang berdiri dibelakang punggungnya.

"Gue takut."

Aqilla tersenyum. "Gue yakin kalau Leo udah berubah. Dari tatapan matanya itu, dia nunjukin kalo dia serius sama lo. Coba buka hati lagi buat dia. Masa lalu lo cuman buat pelajaran doang, jangan dibawa-bawa ke masa sekarang. Jangan terus-terusan begini ke Leo."

Arranged Marriage [TERBIT]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ