"IIIH, KEN! JAHAD BANGET SIH NINGGALIN GUE DISINI!" kata Agnes mengomel. Lalu Agnes pergi dari kelas Ken. Tetapi langkahnya di tahan oleh Juna.

"Lo kata minta cium?" tanya Juna pada Agnes.

"IDIHH! OGAH GUEE! JIJIK!" kata Agnes dengan melepas kasar genggaman Juna lalu pergi begitu saja.

🍂🍂🍂

Bel istirahat pun berbunyi. Seluruh murid berhamburan keluar menuju kantin. Bianca, Agatha, Fiona dan Megan, menghampiri Ken yang tengah sibuk dengan ponselnya. Lalu Bianca pun menggebrak meja Ken.

"WOII! hp mulu dahh!" kata Bianca pada Ken. Ken yang sudah di buat terkejut, mebalaskan dengan menarik telinga Bianca dengan pelan.

"Lo! Emang dasar anak Dajjal! Gue kan bapak lo! Bisa-bisanya lo bersikap kek gitu sama bapak sendiri! Lo minta di sleding, sayang!" kata Ken sambil tetap menarik telinga Bianca.

Bianca hanya meringis kesakitan,
"Aduhhh, Ken. Sakit tolol! Lepasin ga?! Ntar telinga gue copot!"

"AMINNN!" kata Agatha dengan volume suara yang keras. "Amin dah copot" kata Agatha dengan terkekeh.

"Dihh, bangsul! Malah ngaminin! Ga ada akhlak lo!" Omel Bianca pada Agatha.

Bianca yang kesal terhadap Ken, karena tidak segera melepaskan cubitannya pada telinga Bianca, segera memukul pipi Ken. Dan barulah Ken melepaskan cubitannya itu.

"GILAK! SAKIT BANGSUL! TANGAN LO DOANG NIH YANG BERANI NAMPAR GUE!" kata Ken kesal.

"Emang enak?! WLEKK!" kata Bianca sambil menjulurkan lidahnya pada Ken, yang itu artinya, Bianca mengejek Ken.

"Tangan lu doang kelihatannya mulus. Kalau udah nampar, BUSET! DAMAGENYA GA NGOTAK!"

Lalu tiba-tiba datanglah Dalvin dan berdiri tepat di belakang Bianca. Ken yang melihat adanya Dalvin, segera bertanya dingin.

"Ngapain lo disini?" tanya Ken dengan wajahnya dinginnya.

Bianca yang merasa heran pada Ken pun berkata,
"Gue? Lhaa? Dari tadi juga gue disini."

"BUKAN LO BODO! NOHH DI BELAKANG LO ADA SETAN!"

Bianca pun menoleh ke belakang dan sudah mendapati Dalvin sedang berdiri di depannya sambil memperhatikan Bianca. Jarak antara Dalvin dan Bianca juga sangat dekat. Hal itu membuat jantung Bianca berdegub tidak karuan.

"Ngapain lo disini?" tanya Bianca. Tanpa berkata-kata, Dalvin segera menarik tangan Bianca, dan berniat membawanya pergi. Tetapi itu di halangi oleh Fiona.

"Widihh, babang ganteng. Main sruduk aja lo kesini. Lepasin dong tangan Bianca" pinta lembut Fiona. Tetapi Dalvin hanya menatapnya dengan wajah datar. Wajah yang sukar untuk di artikan.

Bianca pun berusaha untuk melepaskan pegangan tangan Dalvin darinya. Tetapi semakin Bianca berusaha untuk melepas, semakin erat juga Dalvin memegangnya.

"Lepasin!" Ken pun melepas tangan Dalvin dengan kasar.
"Lo ga jelas banget ya! Ke sini tiba-tiba, udah kaya Jelangkung Lo! Dan sekarang, lo main bawa bawa aja anak gua!"

[KEN]ADIBRATAGENG ( ON GOING )Where stories live. Discover now