Baku Jaga × Baku Hantam

46 8 71
                                    

"Apapun itu yang menyangkut Ken, berarti itu urusan gue!"
-Bianca Valerie-

SMA Nusa Bangsa terlihat begitu sepi dan sunyi. Jam masih menunjukkan jam 6 pagi, tetapi Fiona sudah sampai di sekolah. Itulah kebiasaan dari Fiona, selalu berangkat terlalu pagi. Memang Fiona lahir dari keluarga yang sangat disiplin. Tetapi mungkin kedisiplinan Fiona akan luntur, apabila sudah bergabung dengan Crazy Friends nya itu. Saat sampai di kelas, hal pertama yang dia lakukan adalah membuka ponsel nya. Membuka Instagram dan berbagai macam aplikasi di ponselnya. Tidak lama setelah itu, terdengarlah suara derap kaki yang melangkah mendekati kelas Fiona.

Tap...Tap...Tap...

Fiona tampak begitu tegang dengan suara tersebut, karena memang sekolah masih sepi. Tetapi siapa sangka, bayangan bertubuh besar yang Fiona lihat sudah berada di depan pintu kelasnya. Fiona merasakan angin sejuk pagi hari mulai mengelilingi tubuhnya, yang membuat bulu kuduk Fiona meronta-ronta. Mata Fiona melebar. Sebuah buku yang berada di dekatnya, segera dia ambil. Waspada jika sesuatu melayang cepat ke arahnya. Begitulah yang ada di pikiran Fiona.

Dan setelah bayangan bertubuh besar itu menampakkan raganya, barulah Fiona sadar bahwa itu adalah Devan Dizon. Teman seangkatan Fiona yang berada di kelas 10 IPS 1. Devan terkenal dengan kejahilannya, sifat nakalnya dia yang membuat semua siswa enggan berurusan dengan Devan.

Devan yang memandang Fiona segera berkata,
"Lo ngapain di sini?"

Fiona tampak terkejut dengan pertanyaan Devan. Pertanyaan bodoh yang mustinya tidak perlu Fiona jawab.

"Yang ada, gue yang nanya sama lo. Lo ngapain di sini?" tanya Fiona dengan terkekeh.

"Lha? Inikan kelas gue bego!" Ujar Devan mulai kesal.

"Apa?! Kelas lo?! Buta mata lo hah buta?!"
Lalu Fiona menghampiri Devan dan menunjuk ke atas pintu kelasnya.

"Lihat! 10 MIPA 2! Mata tuh di pake bangsul! Copot aja tuh mata kalo cuma di buat pajangan!" Ujar Fiona sambil tertawa puas menghujat Devan.

"Ehhh, bocah! Berani banget lo sama gue?! Ngajak ribut lo sama gue?!" Ujar Devan dengan penuh tantangan.

"Yakin lo mau cari ribut sama gue? Gampang, gue tinggal aduhin lo ke Bu Dayu, wali kelas Lo kan?" Ujar Fiona santai.

"Ehhh, lo ya! Awas aja lo, gue bales! Inget! Gue bales Fiona." Kemudian Devan pergi.
Fiona yang melihat kebodohan Devan, hanya tertawa kecil.
Tidak lama kemudian, datanglah Bianca bersama Ken. Fiona mengerutkan keningnya.

"Lo berdua berangkat bareng?" tanya Fiona penasaran.

"Ini nihh, si Nek Lampir satu ini nih, masa jam 4 subuh udah telpon gue, terus minta gue jemput dia" ujar Ken sewot. Lalu Ken menoleh ke arah Bianca dan berkata, "DASAR BANGSUL!"

Bianca hanya terkekeh dengan perkataan Ken. Lagi-lagi Fiona mengerutkan keningnya dan bertanya sekali lagi,
"Emang rumah lo di mana, Bi?" tanya Fiona pada Bianca yang sibuk membenarkan rambutnya.

"Rumah gue kan sebelahan sama Ken." jawab Bianca masih sibuk merapikan rambutnya.

"Sebelahan sih sebelahan, Nek Lampir, tapi ga usah bareng juga bangsul!" ketus Ken sambil memperhatikan Bianca.

[KEN]ADIBRATAGENG ( ON GOING )Where stories live. Discover now