33

555 134 12
                                    

"Seperti senja, iklas menjadi sesuatu yang bermakna walaupun hanya sementara"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Seperti senja, iklas menjadi sesuatu yang bermakna walaupun hanya sementara"

🍁🍁🍁

Sepergiannya dari tempat Kim bum, hye sun berjalan pelan sambil berfikir bagaimana cara mebuat so eun bahagia.

Ke dua tangannya saling menggenggam dan meremat.

Semakin dipikirkan, hye sun jadi muak dengan dirinya sendiri.

Dia merasa menjadi teman yang tidak berguna.

Pikirannya sudah terbelah ke seluruh penjuru untuk memecahkan semua. Namun sia-sia saja.

Semua seakan menyudutkannya.

Kenapa semua malah menjadi serba salah di pandang dari sudut pandang mana saja.

Dia ingin so eun move on. Tapi move on bukan perkara gampang.

Memaksa kim bum. Itu bukan hal yang berpengaruh, kim bum tidak bisa diharapkan.

Mengajak so eun jalan-jalan. Itu ide yang lumayan, tapi tidak berkesan mungkin saat bersamanya so eun bisa melupakan sejenak. Lalu jika tidak bersamanya pasti dia akan bersedih lagi.

Dia ingin cerita ke min ho meminta solusi. Tapi sepertinya itu bukan ide tepat, apalagi kim  bum sahabat min ho.

Cara apa lagi ya.

"Arrghhh" teriak Hye sun mengudang pasang mata yang di sekitar mentapnya.

Hye sun yang sadar langsung menutupi wajahnya dengan tangan. Kakinya melangkah dengan cepat. Agar segera pergi dari situasi tadi.

__________

Senja menyapa, kim joon bersiap mau menjemput tunangannya.

Jarinya memainkan kunci mobil sambil berjalan. Dia berhenti di samping mobil. Menyugar rambutnya ke samping, lalu memasuki mobil.

Posel Kim joon bergetar. Dengan malas dia mengangkatnya.

"Hmm" dehemnya memulai.

"HEI, KAU BOCAH! Dimana kau sekarang" tangan Kim joon menjauhkan ponselnya dari telinga. Dia menyayangkan gendang telinganya, takut jika rusak.

"Di mobil" balasnya datar.

"Cepatlah kemari, aku sudah menunggumu hampir setengah jam" mendengar gerutuan itu, kim joon menyunggingkan bibirnya sebelah. Dia merasa puas telah mengerjai nenek lampir itu.

"Yasudah aku akan berangkat" balas Kim joon.

"Ja_" suara dari sebrang terputus.

"Tiit" Kim joon terkekeh sejenak, lalu menyalakan mobilnya. Membelah jalan kota. Spesies gila seperti Ji woon harus dimusnahkan dari muka bumi.

Tidak lama kemudian, mobilnya sudah mendekati kampus Ji woon. Mobilnya sengaja menurunkan kecepatan.

Melihat Ji woon kepanasan. Membuat sunggingan bibir Kim joon semakin tertarik.

You my soulmate #Bumsso ☑️Where stories live. Discover now