32

562 137 8
                                    

"Kamu tidak mungkin akan terbawa perasaan, jika dia tidak memulainya duluan

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Kamu tidak mungkin akan terbawa perasaan, jika dia tidak memulainya duluan. Kamu pikir saja jika ada kebakaran pasti ada api yang memulainya."

🍁🍁🍁🍁

So jiin menatap nyalang pria paruh baya yang berjalan mendekatinya.

"So jiin boleh kita bicara" ucap pria paruh baya itu mendekat.

So jiin menggeleng keras.

"So jiin ini appa sayang" ucap seorang pria paruh baya.

"Menjauh, ini semua gara-gara anda. Persahabatan saya rusak. Keluarga saya rumit semua gara gara anda" ujar so jiin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, tanga kanannya mengawang di udara. Berharap pria paruh baya di depannya berhenti berjalan mendekat.

Pria paruh baya itu menatap putrinya sedih. Sulit sekali mendekati anak dari wanita yang dicintainya. Bahkan memanggilnya saja seperti orang tidak kenal "Maaf" satu kata itu sebagai akhir. Pria paruh baya itu pergi.

Menyiksakan so jiin yang sekarang meneteskan air mata. Meski tidak ada suara. Dadanya sangat sesak. Tangannya memukul dadanya sebagai pelampiasan.

Di sisi lain ada kim bum yang melihat kejadian. Bahkan mendengar semuanya denga jelas.

Pikirannya terpecah belah. Dia tidak menyangka hidupnya seperti drama. Dan sialnya ini drama sad ending. Matanya menatap nanar perempuan yang sedang menangis dalam diam.

Niat awalnya yang ingin berbaikan pupus sudah. Dia belum siap lagi jika harus berbaikan sekarang. Batinnya yang mulai tenang diterjang ombak besar lagi. Hidupnya kembali porak poranda.

Dia tidak pernah menyangka hal semacam ini akan terjadi di dunia nyata. Tapi malah dirinya yang menjadi lakon di dalamnya.

Matanya memang kering tanpa ada air mata. Tapi batinnya bergemuruh.

Dia berbalik. Berjalan menjauh dari tempat ini.

Entah dia harus bersyukur atau menyesal telah melihat kejadian tadi. Tapi dia belum siap. Dia baru berniat menyelesaikan masalah lama. Padahal semua itu belum tutas, namun kenyataaan lainnya datang mampu menohok jiwa.

Tujuannya sekarang hanya studio tembikarnya yang sepi dan tentram.

Tidak ada tempat lebih baik selain tempat itu.

Sampai di sana dia berusaha mengontrol emosinya. Langkahnya menuju tempat minuman-minuman simpanannya dikala sedih melanda. Ya minuman-minuman beralkohol tidak ada teman yang lebih baik selain itu untuk saat ini. Tabiat buruk kim bum kembali lagi. Masalah datang hanya alkohol yang menjadi pelarian. Setidaknya itu bisa membuatnya sedikit tenang.

Kim bum temenung lama.

Lalu dia berdir menendang kursi yang tadi di dudukinya.

So eun yang membuka pintu studio, terkejut.

You my soulmate #Bumsso ☑️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt