🕊 18. Kebersamaan 🕊

219 18 0
                                    


"Jalan tak selamanya mulus. Kadang ... hanya karena batu kerikil tapi mampu membuat kita tergelincir."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelum berangkat, Sasi menyiapkan telur dadar yang tadi dibuatnya. Ia menyuguhkan pada Arya.

"Kak, cobain nih. Tadi Sasi bikin dadar sosis buat camilan," Sasi menyodorkan piring berisi telur dadar sosis ke hadapan Arya. Arya tampak memicing curiga menatap makanan yang ada di piring.

"Ini ... layak dimakan, kan?" tanya Arya ragu. Pasalnya beberapa hari lalu Sasi juga menyuguhkan dadar telur hasil eksperimennya dalam kondisi mengenaskan.

"Liat tampilannya dong, Kak," ujar Sasi sebal. Arya tersenyum demi melihat wajah cemberut sang istri kecil.

"Gak keasinan, kan?" tanya Arya lagi sambil mengangkat garpunya. Baru saja Arya hendak menyuapkan ke dalam mulut, Sasi sudah merampas garpu di dari tangan Arya. Arya pun mematung dengan mulut menganga dan mata berkedap-kedip.

"Loh, mau dikemanain? Katanya buat Kak Arya," ujar Arya bingung.

"Kak Arya bawel. Mau dicuci piringnya," ujar Sasi kesal sambil melenggang membawa piring berisi dadar menuju tempat cucian piring. Arya dengan sigap mengambil alih dari Sasi.

"Gak boleh buang makanan, pamali. Sembako mahal, tau," ceramahnya.

"Sok tau," cibir Sasi.

"Tau dong. Kan Kak Arya yang cari duit," ujar Arya menimpali ucapan Sasi.

Sasi tampak berpikir. Benar juga.

"Jangan marah-marah terus. Sensi amat sih," Arya mengacak gemas rambut Sasi lalu kembali duduk di meja makan.

"Iya, lagi PMS," ujar Sasi sewot sembari kembali merapikan rambutnya yang diacak Arya barusan dengan tangan.

"PMS, apaan?"

"Pengen Makan Situ," ujar Sasi ketus. Arya pun tak bisa menahan tawanya. Ah, kenapa Sasi jadi makin menggemaskan, sih?

"Daripada makan Kak Arya, mending makan ini," Arya menyuapkan dadar yang sudah ditusuknya dengan garpu. Lalu kembali menyuap ke mulutnya sendiri.

"Lumayan nih rasanya. Udah cocok nih jadi istri. Kirain keasinan," ujar Arya sambil mengunyah makanannya. Ucapan Arya membuat Sasi yang tadinya cemberut jadi tersenyum simpul. Arya menjadi gemas melihatnya dan seketika mendaratkan kecupan di pipi gadis itu. Sasi yang terkejut seketika terbengong dan memegangi pipinya. Perlahan ia merasakan wajahnya memanas dan kedua belah pipinya bersemu.

"Cieee pipinya merona," goda Arya sambil menoel dagu Sasi.

"Kak Arya, ih!" Sasi menepis tangan Arya dan menutup wajahnya dengan telapak tangan.

"Mau yang sebelah sekalian gak? Biar gak merah sebelah," ujar Arya sambil menyejajarkan wajahnya dengan wajah Sasi.

Sasi pun bertambah gugup karena terus digoda oleh Arya. Ini Arya kenapa lagi, godain Sasi terus? Sasi pun berlari meninggalkan Arya dengan kedua telapak tangan memegangi pipi. Arya kembali tersenyum menyaksikan sikap salah tingkah istri kecilnya.

SWEET LOVE - Romantic ComedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang