🍂19

7.2K 654 32
                                    

Vote and komen kalo udah baca ya❤

Happy reading
_________

"Bangun dek," uar Langit membangunkan Bintang.

"Bintang," panggil nya lagi.

Bintang melenguh lalu membuka sebelah matanya menatap Langit. Kemudian menutupnya lagi.

Langit mencubit hidung Bintang, gemas melihat tingkah Bintang yang seperti anak kecil. Adiknya begitu menggemaskan. Langit terkekeh pelan lalu mengecup kening adiknya.

"Bangun dulu dek."

"I–iya." Matanya masih merem.

"Aldo mau kesini," ujar Langit.

Bintang langsung membuka matanya.
Bagaimana Aldo sekarang? Apa tambah ganteng atau gimana? Bintang terkekeh sendiri dengan pikirannya.
Bintang sudah tau bahwa Aldo pindah ke Thailand dari Langit. Bintang juga rindu Aldo. Karna sudah sangat lama tidak bertemu.

"Mandi gih, bentar lagi Aldo nyampe."

Langit bangun dan menguap, merenggangkan otot-ototnya.
Membuat Bintang menganga melihatnya. Badan abangnya memang sangat bagus. Bahkan semakin bagus swkarang. Langit tidur semalam tidak memakai baju, gerah katanya.

Bintang menatap dada Langit, lalu mengusap dada nya sendiri. Dada nya gak rata, ada bekas bolong lagi.
Bintang tersenyum miris, dirinya juga mau berotot seperti Langit. Tapi apa dayanya yang tidak bisa angkat yang berat-berat.

"Kenapa?" tanya Langit.

"Ma–u gi–tu." Tunjuk Bintang pada otot lengan Langit.

Langit terkekeh mendengar nya, Aldo dan ayahnya saja mengakui bahwa badannya bagus. Dan sekarang Bintang.

"Sehat dulu, gue ajak lu olahraga biar bisa gini," uar Langit.

Bintang  mengangguk semangat dengan senyumnya.

"Yaudah bangun, mandi."

Langit menjulurkan tangannya pada Bintang yang langsung diterima dengan senang hati. Langit membantu Bintang berdiri lalu memapahnya ke kamar mandi. Bintang mandi sendiri.
Langit jug kembali ke kamarnya untuk mandi.

🍂🍂

Di meja makan sudah ada Farhan yang menunggu kedua putranya untuk sarapan. Senyumnya merekah.
Entahlah, Farhan lebih sering tersenyum belakangan ini.

Dari arah tangga ada Langit dan Bintang di gendongannya.
Bintang jadi lebih manja sekarang. Dan Langit juga menurutinya. Dirinya sudah berjanji akan menjaga dan menyayangi adiknya bukan?

"Pa–gi a–yah," Sapa Bintang dengan senyum manis nya.

"Pagi yah," sapa Langit.

"Pagi dua kesayangan ayah," balas Farhan tersenyum.

"Mau sarapan apa?" tanya Farhan pada keduanya.

"Langit nasi goreng sosis," jawab Langit.

Farhan mengangguk lalu memberikan seperti yang Langit mau.

cahaya yang redupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang