satu meja

37 14 13
                                    

Part 5

Cahaya dan felly menoleh tapi cahaya bertatapan dengan langit entah sengaja atau tidak mereka bertatapan hanya beberapa detik dan akhirnya keduanya memalingkan pandangan
masing masing

"Eh sigotot tuh kesana yuk lumayan ada si langit mantan gue disana" felly menarik tangan cahaya dan bergegas kesana

"Pelan pelan fell sakit tau ngak"

"Lebay lu"

Cahaya duduk di sebelah kiri langit

"Kok gue dekdekan yah dekat sama cowok ini" guman cahaya dalam hati

"Kalian mau pesan apa biar khusus hari ini gue yang traktir" tanya gotot

"Gue pesan bakso" cahaya dan langit berbarengan membuat kedua manusia itu bertatapan beberapa detik namun setelah itu mengalih kan pandangan "sambelnya banyak" lagi lagi mereka bersamaan

"lo sengaja yah" owh lagi lagi bersamaan

Teman temannya bingung

"Jodoh" cabir jeje, cahaya dan langit memandanginya sinis

"Buset dah ni orang berdua" cabirnya lagi

"Oh gue pesan gado gado" bulan ikut memesan

"Gue juga" wira ikut ikutan

"Gue pesan nasi goreng"
Ujar jeje

Lo fell? Tanya gotot

" gue pesan bakso sambelnya banyak: ketus felly, sepertinya di lagi ada masalah ngomongnya ketus soalnya

"Oke kolo minuman samain semua aja yah"

Okee

Sambil makan mereka saling membagi cerita tertawa bersama, tanpa sadar sepertinya meraka sudah mulai akrap

Setelah mereka selesai makan, gotot membayar semua makan mereka

"Lan lo pulang barang gue yah" pinta gotot

Cahaya mengerutkan keningnya, dia mungkin heran

Bulan hanya melirik ke kakaknya itu tanda minta izin, langit pun mengangguk dan tersenyum
, gotot dan bulan pun meninggalkan tempat itu menuju kelasnya masing masing

Wira ternya se daritadi sering memperhatikan bulan saat di meja makan, saat bulan pergi dia hanya melamun.

"Gue ketoilet" pamit wira kesal sembari bangkit dari duduknya meninggalkan meja itu

"Woi tunggu" teriak jeje menyusul

"Ngapain sih lo ikut" tanya wira tanpa menatap lawan bicaranya itu

"Gini bro cinta memang butuh pengorbanan tapi kalau terus menerus lo mending ke kantor lurah minta keterangan tak mampu" jeje kali ini serius, seperrinya dia melihat gerak gerik wira saat di meja makan wira memperhatikan kemesraan bulan dan gotot

Wira tak mengatakan apapun dia hanya terus berjalan*

"Tut tutt tuuutt" dering hp felly

"Gue angkat telfon dulu yah ca" felly sambil berlalu mengangkat telgon meninggalkan meja. Cahaya melotot tapi felly tidak melihatnya

Sekarang hanya cahaya dan langit di meja itu mereka berdua gugup, tapi kali ini langit memberanikan diri ngobrol dengan cahaya

"Lo lo lo kelas berapa" tanya langit gugup padahal dia tadi tabrakan di kelas cahaya otomatis dia sudah tau kelas cahaya

"10 ipa 1" jawab cahaya sambil memain kan sedotan minumannya,

"Kalau lo"

"11 ips 4"

"Lo sekelas sama gotot yah"

"Iya dia siswa baru"

"Gue tau kok dia sahabat gue dari kecil, tapi gue heran kenapa bisa akrap sama kalian?" Tanya cahaya

Belum sempat langit menjawap felly datang menghampiri mereka,

"Hai langit" felly melambaikan tangannya

"Ehem" cahaya batuk sengaja

"Eh gue lupa ada lo juga di sini cahya" felly tertawa kecil

"Kekelas yuk, kita duluan yah lang" cahaya menarik
tangan felly*

Setalah pulang sekolah bulan pulangnya bareng gotot otomatis langit sendirian pulangnya

"Lang gue barang lo yah" pinta jeje

"Si wira kemana emang?"

"Nanti gue ceritain, yuk masuk" jeje sambil mebuka pintu untuk masuk ke mobil langit

Langit pun segera masuk

"Lang gue kasian deh ngeliat si wira dia itu udah sayang bangat sama bulan sampai sekarang dia galau ngeliat bulan dan gotot"

Langit tiba tiba ngeremm mobilnya secara tiba tiba

"Wira benaran suka sama bulan" langit mengerut kan kening nya

"Lo tu ngak peka bangat sih"

"Terus gue harus buat apa dong" kali ini langit benar benar tidak nyaman karna sahabatnya sendiri menyukai adiknya , lagi pula dia tidak bisa memaksa adiknya untuk mencintai wira

"Gue turun sini yah kebetulan ini persimpangan rumah gue" pamit jeje turun dari mobil

Langit hanya mengkhayal dan segera melanjutkan perjalanan nya^

****
Gototttttttttt???? Cahaya berteriak di depan rumah gotot

"Eh nak cahya langsung masuk aja ke kamar nya gotot yah nak" ibu gotot dengan ramah

"Iya tante maaf udah ganggu"

"Kan uda sering" ibu gotot tersenyum lebar

"Cahaya masuk dulu yah tan"

***

"Woii kambing lo kok bisa akrap sih sama langit dan teman temannya?" Tanya cahaya penasaran sambil duduk di kursi kamar gotot

"Kepo lo ayam"

"Guee serius, jawap gak" cahaya melotot dan mengepal kan tangannya di depan muka gotot

"Iya iya gue jawap, karna gue pacaran sama bulan"

"Whatt?" Cahaya teriak "kok lo ngak perna cerita sih dasar lo kambing"

"Gue malas dengar ceramah" gotor tersenyum meledek

Tungguin kisah selannjutnya yang guys, maklumin aja kalo ada yang ngak nyambung yah soal nya ini cerita pertama aku makasihh😊

Jangan lupa di vote and komen❤

Follow ig:indahyani7345
Follow juga :haliparandabunga


CahayalangitWhere stories live. Discover now