Memasuki istirahat, Hyojin menunda untuk pergi ke kantin dengan teman-temannya. Dia ingin pergi ke kamar mandi terlebih dahulu.

Sebuah hal aneh yang sejak tadi mengganggu pikirannya, Taehyung.

Pagi ini dia menyapa dan memberi Hyojin susu kaleng.

Dan selama latihan, anehnya Taehyung selalu tersenyum ketika bertatapan dengan Hyojin.

Entah kenapa Hyojin juga terus-menerus memperhatikan Taehyung saat latihan.

"Ini tidak biasa kan? Dia tidak pernah seramah itu." Ucapnya setelah keluar dari toilet.

Dia berniat untuk menyusul temannya yang ada di kantin. Namun secara tidak sengaja, dia bertemu Taehyung di lift.

Hyojin masuk tanpa melihat sedikitpun kearah Taehyung. Mengambil tempat disampingnya namun sangat berjarak.

"Apa ini? Kenapa kau jadi sangat pendiam?" Taehyung benar. Ini pertama kalinya Hyojin diam saat bersamanya.

Hyojin mendongak, dia mencoba memberanikan diri bertanya kepada Taehyung.

"Ada apa denganmu hari ini? Ini berbeda daripada sebelumnya." Hyojin mengucapkannya dengan terang-terangan.

Taehyung sedikit menoleh menghadap Hyojin, senyuman aneh muncul di wajahnya.

"Wae? Kau terkejut?" Taehyung memutar badannya dan kini menghadap Hyojin dengan sempurna.

"Ani, hanya saja itu membuatku sedikit berpikir." Balasnya yang juga ikut menghadap sejajar dengan Taehyung.

"Apa yang kau pikirkan?"

"Aku rasa, kau sengaja melakukan semua itu demi menutupi rasa malu mu kan?" Perkataan itu terucap begitu saja di mulut Hyojin. Sebenarnya dia tidak yakin tentang hal itu.

"Aku? Malu? Hhah, yang benar saja." Taehyung menunjuk dirinya dan sedikit tertawa setelahnya.

"Entahlah, tapi aku rasa itu benar."

"Begini ya nona, buang jauh-jauh pemikiranmu itu. Aku bahkan tidak menyesal telah berpikiran bahwa kau menyukaiku." Taehyung menatapnya dalam-dalam.

"Eung? Wae?"

Dia lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Hyojin dan mulai membisikkan sesuatu.

"Karena aku yakin kau pasti akan menyukaiku suatu saat nanti."

***

Taehyung berada di kamarnya, duduk di depan layar monitor seperti biasa. Entah kenapa suasana hatinya hari ini sangat bagus.

"Kenapa kau senyum-senyum begitu,huh?" Sebuah suara muncul membuatnya terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau senyum-senyum begitu,huh?" Sebuah suara muncul membuatnya terkejut.

Itu Jimin.

"Ya! Tidak bisakah kau mengetuk pintu dulu?"

BACKDANCER || KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang