PANTHERA - 1

3.7K 400 230
                                    

Indahnya kisah kasih kita di masa remaja.
Di bawah rayu senja kita kita dimadu bermanja.
Tiada masa-masa yang lebih indah dari masa remaja.

🎶( Remaja – Hivi!)🎶

•••••

"Ma, sepatu Karla mana?"

"Ma, kaos kaki Karla yang baru mana?"

"Ma, Karla udah cantik, kan?"

"Ma, seragam Karla yang ini, kan?"

"Ma, jepitan rambut Karla yang warna coklat mana, ya?"

"Ma, jam tangan Karla nggak ada, Mama tau nggak di mana?"

Berisik? Cerewet? Ya, memang! Suara seorang gadis yang menggema ke setiap penjuru rumah itu siap mengusik ketenangan penghuni rumah. Gadis itu sibuk mondar mandir di kamarnya serta bertanya, oh atau lebih tepatnya berteriak ini itu kepada sang Mama adalah Karla. Si Manja ini sedang mempersiapkan dirinya untuk memasuki hari pertama sekolah dan merupakan hari pertamanya menjadi murid di Erlainty High School. Jadi, dia harus tampil perfect

Rambut panjang sepinggangnya yang indah itu dibiarkan tergerai, ikut bergoyang ke kanan dan ke kiri ketika dia berjalan ke dapur untuk menemui sang Mama.

"Mama!! Karla dari tadi panggil panggil tau!" 

"Mama sedang memasak, honey. Ada apa, hmm?" sahutnya tetap berkutat dengan masakan di pancinya. 

"Karla butuh bantuan Mama buat cari kaos kaki, sepatu, jam tangan, tadinya sama jepitan juga. Tapi jepitan udah ketemu, nih Karla pakai," ujar Karla panjang lebar dan menunjukkan sisi kanan rambutnya untuk memperlihatkan jepitan berwarna coklat yang ia pakai.

"Kan semua sudah ada di tempatnya. Kaos kaki di laci lemari paling bawah, sepatu ada di walk in closet shoe storage kamu, jam tangan juga sudah ada di lemari aksesoris kamu. Kamu harus lebih pintar mencarinya."

"Oh God! Karla lupa. Thank you, Ma. Maaf mengganggu! I love you, Ma!" sahut Karla yang langsung berlari menaiki tangga menuju ke kamarnya setelah mencium pipi kiri Mamanya dan Mia—mama Karla— hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Karla.

Setelah mendengar ucapan sang Mama di mana tempat benda yang ia cari berada dan mempersiapkan semuanya, kini Karla sudah siap di meja makan untuk sarapan.

"Pa, kunci mobil Karla mana? Karla boleh ya nyetir sendiri ke sekolah?"

"No! Nggak bisa, kamu Papa antar! Gayaan banget kamu baru kelas 1 SMA sok sokan bawa mobil sendiri!" sanggah Alex—ayah Karla—dan tak lupa dengan tatapannya yang tajam. 

Karla berdecak sebal dan menatap dengan penuh permohonan kepada sang Papa yang menggunakan setelan kemeja dan jas, serta jam tangan Rolex yang bertengger manis di tangan kekarnya. Alex Ricolas merupakan seorang CEO di sebuah perusahaan properti bernama Ricolas Corp yang telah dirintis oleh sang kakek George Ricolas dan saat ini diturunkan kepada sang papa.

"Papa nggak asik ih! Semua teman Karla pada bawa mobil semua tau Pa, masa Karla sendiri yang masih diantar jemput Papa?"

"Ya kenapa nggak? Kamu malu diantar jemput Papa? Padahal Papa ganteng loh Kar, Mama kamu aja sampai ngejar ngejar Papa dulu," timpal Alex, dan Karla hanya memutar bola mata malas. 

"Enak aja! Papa kamu tuh yang ngejar ngejar Mama, bahkan sampai bela-belain begadang buat bikinin Mama skripsi. Emang dasar udah tua jadi pikun," sahut Mia mencubit pinggang sang suami hingga yang dicubit meliuk kesakitan.

PANTHERA | [On Going]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora