34. hutan Misterius (2)

17 8 0
                                    

"Melissa!! Kenapa lari?!"

"Aku gak mau dirias!! Gak mau!! KALAU MAU MERIAS AKU, SILAHKAN MERIAS MAYATKU!!"

Melissa berlari dengan kencang, ditambah dengan dia menggunakan Mannanya Larinya secepat cahaya. Tapi Kylien yang tak jauh dari Melissa, masih bisa menyusulnya.

Dan pada akhirnya, setelah 35 Menit bermain kejar-kejaran, Melissa berhenti juga. Dia melihat sekeliling. Kylien dibelakangnya, baru saja sampai dengan terengah-engah.

"Hh..hh..hh... Me..lissa.. Jangan lari lagi! .. Owalah.. Aku ini naga, kenapa energiku kalah sama manusia, haduh.." Ujar Kylien seraya menyeka keringatnya yang bercucuran.

Melissa memegang bahu Kylien, tidak.. Lebih tepatnya memukul. Kylien yang kelelahan mengangkat kepalanya kearah Melissa. Dihadapi dengan tatapan serius Melissa, Kylien menjadi bingung.

"Kylien.. Kamu.. Tau kita ada dimana?" tanya Melissa.
"Dihutan kan?"

"Iyaaaa.. Lebih tepatnya dibagian mana?"

Kylien melihat sekitar, Pohon lebat dimana-mana menghalangi cahaya dari luar. "Dibagian tengah?"

Melissa mengerutkan kening, "hei, dari tadi kita sudah lari-larian. Lariku selalu lurus, lagi pula ini hutan kecil. Dengan kecepatan kita, dengan cepat kita pasti sudah keluar. Tapi.. Sudah lama, kita masih dikelilingi oleh pohon-pohon rimbun. Bukannya seperti akan keluar, tapi... Malahan seperti kita makin masuk ke dalam hutan, kau ngerti?" jelas Melissa masih dengan muka serius.

Kylien melihat sekeliling sekali lagi.  Memang benar yang dikatakan Melissa. Tadi, dia melihat dari atas hutan ini tak seperempat hutan Kyliennya. Intinya sangat kecil, seperti ladang padi yang berisi pohon. Tapi.. Dari tadi mereka tak bisa keluar, ini aneh.. Ada apa dengan hutan ini?

Kylien berjalan kesalah satu pohon. Dia menyentuh pohon itu, hasilnya.. Normal. Itu adalah pohon normal, bukan ilusi. Jadi... Apa yang salah?

Melihat Kylien bingung, Melissa juga tak mau jadi tak berguna. Dia mencoba menajamkan pendengarannya, sejauh 30 Km dia tak mendengar apapun.. Kecuali arah utara.

"Kylien.. Ikut aku!" Melissa mengambil tangan Kylien dan berlari kearah utara dan masih mengandalkan pendengarannya.

-23 menit kemudian-

"Hh...h...hh.. Ini..." ujar Kylien seraya terengah-engah sekali lagi.

Melissa mengangguk. Sebuah rumah didepannya, tidak.. Dari pada dikatakan sebuah rumah.. Lebih tepatnya, sebuah Kuil. Melissa berjalan menuju kuil itu, saat dia menginjak tangga kayu. Kayu itu langsung patah.

Kylien yang dibelakang Melissa tertawa kecil. "Melissa.. Apa kamu terlalu berat?"

Muka Melissa memerah. "APA KATAMU?! AKU TIDAK BERAT, kayunya sudah rapuh dia tak bisa menompang berat badanku!" Melisaa berbicara dengan membuang muka dan menyilang tangan.

Kylien maju dan menginjak tangga kayu yang berikutnya. Tapi kayu itu tidak hancur seperti yang diperbuat Melissa. Kylien tertawa canggung.

"Sepertinya kau benar-benar berat Melissa.."

Melihat Kylien berdiri diatas tangga kayu itu, Melissa tak percaya. Dia mulai melihat kearah tubuhnya. Ramping, apa yang membuatnya menjadi begitu berat?

"Tidak! Aku tak percaya aku berat! Pasti ada sesuatu disini!!" Melissa masih menolak untuk percaya.

"Itu karna Berat kekuatanmu," Suara asing terdengar dari dalam kuil. Suara seorang lelaki tua.

Melissa kaget, apakah Kuil terbengkalai ini masih ada penghuninya? Tidak! Kuil mana ada penghuninya! Apa dia adalah korban yang tersesat, lalu menemukan kuil ini dan tinggal didalamnya? Tapi.. Bagaimana dia bisa hidup? Disini tak ada sungai, maupun hewan..

SEYLIKIA this My New World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang