29. Maaf..

15 9 1
                                    

Melissa melirik kearah yang tersisa, kylien. Dia sebagai tuan dari pemuda naga itu, masih merasa sedikit sakit hati karena tatapan keputusasaannya waktu itu. "Kylien,"

Kylien mengangkat kepalanya, senyumnya sangat terpaksa. Sejujurnya, dia sangat malu untuk bertemu tuannya. Bagaimana dia begitu bermuka tebal melihat tuannya sendiri saat dia meragukan tuannya sendiri saat pertarungan itu? Mau disimpan dimana mukanya?

"Melissa.. Aku.... Aku.. "Dia tak melanjutkan kata-katanya dan hanya mengigit bibir bawahnya,

Melissa menghela nafasnya, dia tersenyum kecil. "Tak apa.. Aku masih senang karena kau mempercayaiku, terimakasih.. Haha."

Jelas sekali nada Melissa terdengar tak ikhlas. Mendengar ini, Kylien langsung berlutut satu kaki. "Aku akan menerima hukuman apa pun!"

Mata Melissa melebar, "tak apa. Kau boleh keluar,"

Kylien berdiri, lalu dengan langkah terkulai melangkah keluar ruangan. Dan yang terakhir adalah...

Memikirkannya saja Hati Melissa langsung sakit tak kepalang. Dia ingin menangis, "Ryan.."

Dengan tak berperasaan dia berkata "jangan hiraukan aku, aku disini hanya untuk melihat keadaanmu sebagai pemimpin kelompok ini,"

Jleeb!!

Mata Melissa tak bisa lebih lebar lagi. Dia memegang dadanya, meringkuk sejadi-jadinya. Tangan yang semula ada dikepala Mina, kini beralih kearah wajah Melissa sendiri. Untuk menyembunyikan ekspresi kesakitanya. Mina melihat ekspresi Melissa dengan saksama dan mengerutkan kening. Melissa hampir menumpahkan air mata.

Apa ini?? Ini sangat menjengkelkan. Sakit.. Hatiku rasanya seperti ditusuk-tusuk. Aku tak suka ini.. Aku tak suka perasaan ini.. Sakit.. Sakit..

Ryan melihat gestur Melissa, dia mengalihkan pandanganya. Sebenarnya dia tak ingin mengatakan itu, tapi... Dia ingin Melissa tau, bahwa dia hanyalah seseorang yang buruk. ".....dan.. Maaf,"

Setelah mengatakan itu,dia hendak mengambil langkah keluar ruangan. Tapi itu dihentikan oleh Mina.

"Kau laki-laki tak tau malu! Bagaimana kau memperlakukan Kak Melissa seperti ini?!" teriaknya.

Ryan berhenti melangkah, dia tak mengatakan apa-apa.
"Kak Melissa sudah mempertaruhkan nyawanya demi kita!! Apa kau bisa lebih tak tau malu dari ini?! Pengecut sekali kamu, mungkin kau adalah pemimpin kelompok, tapi aku masih tak percaya bahwa kau tak bisa mempercayai anggota kelompokmu sediri?!"

Betul... Dia memang tak tau malu.. Pengecut.. Tak pantas jadi pemimpin kelompok.

"Kalau bukan karna Kak Melissa baik hati, mungkin kita udah mati!! Memang itu salahku untuk meminta kalian menyelamatkan aku, tapi aku tak menyangka hanya Kak Melissa yang dengan senyum menerimaku dan ingin memberiku bantuan. Apa kalian pernah berfikir untuk membantu kak Melissa saat Dia meminta kalian untuk membantunya?! Dan setelah berakhir,kalian hanya bisa berkata maaf?! Hah?! Katakan padaku pemimpin kelompok!!!"

Heh.. Bahkan jika kita bersama-sama takkan bisa mengalahkan peri itu. Dan akhirnya Melissa melawannya sendiri demi keselamatan mereka. Mereka sudah terlalu pesimis. Tak percaya pada kemampuan dan berkah yang diberikan tuhan pada Melissa. Jika... Jika mereka mempercayainya lebih awal, mungkin.. Melissa takkan ada diposisi seperti ini sekarang. Bahkan dia mengatai Melissa bodoh waktu itu.

"Apa? Baru menyesal sekarang?!"

Melissa mencoba menhentikan Mina yang mengamuk. "Aku heran, kenapa bisa Kak Melissa jatuh cinta pada laki-laki tak berperasaan seperti kamu!!!"

Saat Mina berkata seperti itu, mata Melissa dan Ryan melebar. Jatuh cinta??

Melissa melihati Mina keheranan. "Apa maksudmu, Mina?" dia menanyai Mina dengan heran.

"Apa yang maksudnya kak?? Sudah jelas kamu jatuh cinta dengan bajingan itu, kalau tidak.. Kamu tidak mungkin seperti di siksa tak berujung saat bajingan itu berkata seperti itu. Kalau tidak.. Kamu takkan membelanya, .. Kamu takkan memintaku untuk berhenti. Jelas bahwa... Kakak sekarang sedang jatuh cinta," jelas Mina.

Sebuah cahaya memasuki pikiran Melissa. Dia?? Bagaimana bisa?? Dia bahkan belum 1 tahun bertemu Ryan, kenapa dia bisa jatuh cinta dengannya??

Sebenarnya sejak pertama kali mereka bertemu.. Perasaan itu sudah muncul, tapi itu tak sekuat yang sekarang.saat dia melihat matanya yang dingin itu, perasaan familiar menyebar luas dihatinya. Menyebarkan bibit-bibit yang menyenangkan. Seakan-akan... Itu sudah ada bahkan sejak mereka belum bertemu.. Kenapa? Dia kira perasaan itu adalah perasaan ketergantungan, karna dia belum mengerti dunia ini. Tapi... Bagaimana itu berubah menjadi jatuh cinta??

Dia sama sekali tak mengerti. Akhirnya air mata Melissa mengalir dengan lembut. Ahh... Ternyata..

Ryan berbalik dan melihat Melissa dengan dingin yang memenuhi matanya. Walaupun kini hatinya sangat hangat, ini perasaan yang sangat familiar. Seperti saat dia sedang berjalan-jalan dengan seseorang yang sangat dia cintai. Yap.. Putri Riana.. Dia mencintai putri Riana. Tapi, yang didepannya bukanlah putri Riana, dia hanya kebetulan mirip dengannya.

"Aku tak berharap itu terjadi. Aku hanya mengatakan ini padamu, perasaan itu akan sia-sia. Lebih baik kau lupakan saja... Aku sudah memenuhi hatiku dengan seseorang yang pastinya kamu tidak akan sebanding dengannya,"
Setelah mengatakan itu dia pergi dengan langkah pasti.

"Bajingan!!.." saat Mina ingin mengatakan sesuatu lagi dia dihentikan oleh Melissa. Melissa memiliki muka yang lusuh dan basah dengan air mata, tapi.. Bibirnya memoles senyum tulus.

"Kakak.."

"Tak apa.. Hiraukan dia.."

"Tapi..."

"...haha..tak apa, Selama aku tau perasaan ini, aku merasa senang.. Tak apa aku punya perasaan tak terbalas. Asalkan dia senang, dia bisa melakukan apa pun padaku. Hehe..."

Mata Mina melebar.. "Kak.. Apa kakak masokis??!"

SEYLIKIA this My New World!Where stories live. Discover now