3.Penjelasan

52 14 1
                                    

Melissa membuka matanya, "sudah malam?" ucap Melissa.

"Haduuh, gawat juga. Jam berapa ini?" Ucap Melissa lalu melihati Hp, menunjukan jam 21.00. Melissa langsung ke rumah, untung ia bawa tas dan tidak ditinggalkan di kelas.

Melissa berjalan perlahan di jalan, ia merasa ada yang mengikutinya. Jalannya semakin cepat, dan lama kelamaan dia malah berlari. Saat Melissa melihat kebelakang ada seseorang yang memakai jubah mengejarnya.

"Yaampun mahkluk apa itu?!" Teriak Melissa.

Saat Melissa berteriak, makluk itu berubah menjadi abu dan tersapu angin malam. Melissa tak ingin melihat kebelakang ia hanya lari kedepan, dan tak berselang lama ia sampai di depan rumahnya dan masuk dengan tergesa-gesa.

"Melissa? Ada apa nak?" ucap Ibunya.

Melissa melihat kearah ibunya lalu memeluknya dengan erat "b-bu.. Tadi ada Mahkluk aneh mengejar aku," ucap Melissa sambil bergetar ketakutan.

"Makluk aneh?"

"Ya, berjubah hitam gak punya kaki , mukanya hitam semua, dia melayang di udara," ucap Melissa.

Ibu Melissa membelalakan matanya, " Gotse? Arwah itu? Melissa bisa melihatnya?? Kenapa?" batin Ibunya.

Melissa melepaskan pelukannya, "Ibu, apa yang sebenarnya ibu sembunyikan dariku?! Tolong kasih tau aku, kumohon," ucap Melissa menatap lekat Ibunya. Ibunya mendesah pelan lalu mengelus kepala Melissa ,
"Kamu mandi dulu sana, keringetan," ucap Ibunya.

Melissa hanya mengangguk pelan, membuka sepatunya dan masuk kekamar. Sesampainya dikamar ia melempar tasnya dan membuka seluruh bajunya, lalu mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi. Sesampainya dikamar mandi, ia menaruh handuknya dikeranjang rotan dan duduk di kursi kayu yang didepannya terdapat kaca, sabun cair, shampo, shower, dan sebagainya. Ia mulai membersihkan tubuhnya.

Sesudah ia membersihkan tubuhnya, ia berendam di bathtub memikirkan semuanya. "Apa? Apa yang disembunyikan dariku selagi aku hidup?? Apa yang dikatakan Ryan benar? Siapa, putri Riana itu? Sepertinya familiar sekali," Batin Melissa menutup matanya dan memeluk lututnya. Setelah beberapa saat Melissa selesai mandi dan memakai baju, ia langsung ke bawah dan duduk di meja makan, disana sudah ada ibunya dan semangkuk sup krim jamur.

"Bu, sekarang tolong ceritakan," ucap Melissa.

"Sudahlah, kamu makan dulu sup ini kamu lapar kan?" ucap ibunya mendorong mangkuk itu kearah melissa.

Melissa menggeleng pelan, "gak nafsu makan," ucap Melissa mendorong kembali mangkuk itu.

Ibunya menatap Melissa kasihan, "kalau kau ingin mengetahuinya, aku harap Melissa sudah siap mental dan percaya apa yang ibu katakan," ucap Ibunya dan diikuti anggukan Melissa.

"Melissa, dunia ini hanyalah sebuah hayalan. Dunia ini sebenarnya tak pernah ada, tapi karena suatu kejadian terbentuklah sebuah benda bernama bumi dan benda-benda lainnya yang disebut planet. Dunia yang seharusnya kita tempati adalah 'Seylikia' sebuah dunia yang dipenuhi sihir,"

"Ba-bagaimana, aku bisa sampai disini?"

"Itu karena,...... Aku tak sanggup mengatakannya," ucap ibunya membuang muka

"Ayolah," ucap Melissa memegang tangan ibunya.

"...... Alasan kenapa kamu disini adalah, karena kamu dibuang. Aku menemukanmu di sungai, kampung halamanku. Yang aku tahu, 8 tahun setelah raja Atheron dan putri Riana menikah, mempunyai anak perempuan yang cantik. Dan 8 tahun itu, aku menemukanmu. Dan setelah beberapa hari berselang ada kabar anak raja Atheron hilang, dan kamu mengalir dari kerajaan Raja Atheron. Aku.... Curiga, kamu adalah anaknya, mungkin ada alasan tertentu kamu dibuang oleh seseorang. Dan instingku mengatakan kamu tidak aman di Seylikia, makannya aku mengangkatmu menjadi anakku dan membawamu ke dunia tanpa Sihir. Makluk yang tadi kamu temukan itu, adalah Gotse seorang algojo dari alam bawah, jumlahnya ada banyak. Dan biasanya orang biasa tak bisa melihatnya, tapi.... Kalau kamu bisa melihatnya, berarti kamu punya sihir meskipun itu sangatlah kecil. Kamu pernah bertemu seseorang?" tanya ibunya.

"Ya, Ryan.." ucap Melissa.

"Ryan?......jangan-jangan RYAN ALSONDO?"

"Kenapa??"

"Kau bertemu salah satu dari 5 penjaga terkuat putri Riana, dia adalah kesatria yang hebat. Pantas kamu bisa melihat Gotse, itu hal wajar. Sihir Tuan Ryan telah mengalir padamu sedikit. Oh ya, tetang wanita dewasa berambut ungu yang kamu katakan itu, sepertinya dia adalah putri Riana. Itu adalah kode, suatu kode. Kamu harus memecahkannya. Sebelum itu, saat aku bertemu dengan mu disungai, aku menemukan kalung di dadamu," ucap ibunya dan mengeluarkan kalungnya dari dimensi sihir, Melissa sedikit terkejut. Saat sudah ketemu, kalung itu diserahkan pada Melissa. Kalung itu bertuliskan 'Mela' dan huruf setelahnya terhapus.

"Itu adalah inspirasiku untuk menamaimu 'Melissa' sedikit melenceng kan? Tapi itu sangat indah, menurutku. Itu semua yang aku tau. Mungkin setelah ini kamu akan mengembara dengan tuan Ryan, aku pun akan pulang kampung. Kita sama-sama untung,"

"Kau senang, aku mengembara?" ucap Melissa kecewa.

"Itu adalah tujuan hidupmu, kan?? Tujuan hidupku sudah selesai, menghidupi anak putri Riana adalah sebuah anugerah," ucap Ibunya dan mengelus kepala Melissa" supnya makan ya," ucapnya lalu berlalu ke kamarnya.

Melissa merenung sambil melihati mangkuknya "......Tujuan hidupku? Menyelamatkan wanita itu?" ucap Melissa mengusap kalungnya, lalu memakan supnya yang sudah dingin.


Oh yeaaahh.. Masih bosen? Maapin deh :')

Next!

SEYLIKIA this My New World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang