33. Hutan Misterius

13 8 0
                                    

Setelah terbang sebentar, Melissa turun ditempat yang memiliki sedikit orang. Setelah mendarat, dia tak tahan lagi dan langsung tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha!!! Sungguh Seru membohongi orang!! Lihat wajah bingungnya itu, hahaha!! Aku bersyukur bahwa orang-orang disini agak bodoh yah!"

Setelah meneriakkan itu, Melissa duduk ditanah. "Haiih.. Sekarang aku kemana lagi, tanpa tujuan begini,"

Selagi Melissa merenung, dia menoleh kekanan dan kekiri. Melihat ada sebuah hutan kecil disana, dia langsung tersenyum. "Bagaimana kalau kita berburu binatang? Tau saja kalau aku beruntung, aku akan dapat hewan seperti Kylien kembali? Hihi~ aku memang yang jenius,"

Setelah berpikir seperti itu, dia mulai berjalan santai kearah hutan kecil itu. Melissa tak tau, hutan itu adalah hutan yang tak bisa dimasuki oleh sembarang orang. Bahkan Raja sekalipun.

Kembali kesisi yang lain. Prajurit yang tadi dipermalukan setengah mati oleh para Warga yang ditipu Melissa, mulai menghadap ke tuan putrinya.disamping Mina terdapat Emily dan anggota-anggotanya. Dia berlutut dilantai dengan pakaian penuh dengan Bekas tomat yang lempar.

Melihat hal ini, Mina kaget. "Apa yang terjadi padamu?" tanya Mina seraya menutup mulutnya agar senyuman hampir tertawanya tidak dilihat.

"Tuan putri, tadi saya sudah menemukan satu orang yang persis sama seperti deskripsi tuan putri,"

Mina membulatkan matanya, "betulkah? Yang berambut pirang keunguan, dan memiliki pupil seperti kucing?" tanya Mina memastikan.

Prajurit itu mengangguk pasti. "Hanya saja, dia tidak memakai baju kerajaan dan juga memiliki sayap dipunggungnya,"

Mendengar ini, Emily langsung bereaksi. "Itu dia!! Dia pasti membeli baju baru! Aaah! Kenapa kamu tak membawanya ke istana?" tanya Emily Frustasi. Padahal dia sudah menyiapkan baju yang bagus untuk membuat Melissa menjadi seorang dewi.

"Tadinya aku mau membawanya keistana, tapi... Dia malah mempermalukan saya. Dia bilang, saya ingin memperkosanya diistana," ucap Prajurit itu canggung.

"PPPPFFFT!" Mendengar ini, Ryan hampir tertawa. Sedangkan yang lain, hanya diam canggung. Ingin tertawa, hanya itu sangat memalukan bagi sang prajurit.

"O-oke kamu bisa pergi," Perintah Mina canggung dengan senyum kaku. Prajurit itu tidak bisa disana beberapa detik lagi, karena dia sudah malu ditertawakan.

Kalau mau ketawa ya ketawa! Dasar manusia! Merepotkan!pikir prajurit itu seraya melangkah pergi dengan cepat.

Setelah prajurit itu pergi, Ryan tak bisa menahan ketawanya lagi, dan itu meledak. "WAHAHAHAHA!! Melissa itu, Langkahnya pintar sekali!"

Ryan yang selalu dingin akhir-akhir ini, kembali kepribadiannya yang ceria dan mengoda membuat Emily senang. Emily tersenyum semangat " Begitulah Melissa ku! Pintar untuk menghindari masalah yang akan merenggut kebebasannya,"

Ryan yang sedang menyeka air matanya karena terlalu banyak tertawa. Menoleh kearah Emily dengan senyum masih diwajah maskulinnya. "Ya... Dan sikap ini. Mirip sekali dengan Putri," saat mengatakannya, Emily dengan jelas melihat kerinduan di mata Ryan. Dengan ringan Emily menepuk punggung Ryan.

"Tenanglah! Kita akan menemukan Putri dan membawanya keIstana, Berkumpul kembali sebagai Sahabat," Ucap Emily menenangkan sambil tersenyum senang.

Ryan hanya tersenyum pasrah. "Aku harap begitu,"

Mina yang selama ini memperhatikan Ryan, tak disangka Pria brengsek ini punya sisi menggembirakan seperti itu. Sebaliknya, dia juga sering memperhatikan Deon. Deon ini sangat dingin, seakan-akan semua yang terjadi bukanlah urusannya dan setiap hari hanya membaca buku-buku tebal yang membosankan.

Kylien yang mengetahui tuannya kabur, sebenarnya ingin terbang dan menemaninya. Tapi, mengingat kembali kesalahannya dia mengurungkan niat itu. Tapi, kini Melissa bahkan telah menghindari seseorang yang akan membawanya keIstana. Dia memiliki firasat buruk sekarang.

"Aku akan pergi mencari Melissa!" tidak menunggu balasan dari semua orang, Kylien sudah memunculkan sayap naganya dan terbang lewat jendela.

"Ada apa dengan hewan itu.." gumam Deon dengan kerutan dikeningnya. Dia ingin segera pergi dari sini segera. Pergi ke kuil Atheron, mengalahkan Atheron dan pulang sebagai pahlawan. Kenapa mereka tak terburu-buru dan malah menetap disini? Apa rekan-rekannya sungguh bodoh?..

Dia menutup bukunya dan beranjak pergi. "Hei, mau kemana?" Mina dengan cepat bertanya.

"Ck.. Kamar,"

"Oh..."

"Aku berharap semoga Melissa bisa kembali sebelum Malam perjamuan tiba. Aku belum merias diaa! Tidak bisa dibiarkan!" Emily mulai mengeluh sekaligus berharap.

"Segitunya kau ingin merias dia?" Ryan terheran-heran.

Emily tersenyum nakal. "Kamu tau kan,Melissa itu 85% mirip dengan putri Riana. Aku akan merias dia sehingga dia akan mirip dengan putri, aahh.. Berpikir tentang ini, mungkin bisa memenuhi kerinduanku terhadap putri. Aku bahkan merancang gaun yang hampir mirip dengan gaun yang suka dipakai Putri Riana!"

Ryan hanya diam sambil mendengarkan. Juga.. Dia berhalu, apakah.... Akan benar-benar mirip? Berfikir tentang ini, Bayangan Melissa dengan gaun yang suka dipakai putri Riana jatuh. Mukanya dengan cepat memerah.

                       ***
Kylien terbang diketinggian 500 meter. Menoleh kekanan dan kekiri mencari bayangan Melissa.

"Kemana... Melissa kau dimana.."

Semakin lama dia tak melihat Melissa, perasaan buruk dirinya semakin parah. Dia ingin cepat-cepat melihat Melissa.. Secepatnya... Setelah berjuang begitu lama, Akhirnya Kylien melihat sosok berambut putih mucul dimatanya.

"Melissa?? Melissa!!" Kylien berteriak.

Mendengar seseorang memanggil namanya, Melissa menengok kanan dan kiri mencari sosoknya. Tapi.. Dia tak menemukannya. Melissa menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Dimana??? Aku tak melihatmu!!" Melissa membalas berteriak.

Kylien dengan cepat turun dari langit dibelakang Melissa tanpa bersuara sama sekali.

"Dimana sih?" gumam Melissa tetap menggaruk kepalanya.

Kylien tersenyum, Dia tiba-tiba menutup mata Melissa dari belakang.

"WWWWAAAHHH!!! APA INI?? s-siapa?"

Melissa berteriak kaget. Kylien awalnya ingin bersuara, tapi dia mengurungkan niatnya dan membiarkan Melissa menebak.
"WOOII!! kamu gak bisa jawab?? KAMU BISU YA?! HAAAH?!?! Lepaskan tangan baumu dari kulitku!!" Melissa berteriak kejam sambil berusaha meraih tangan Kylien.

Kylien yang awalnya ingin Melissa menebak, Mendengar pernyataan seperti itu, Dia ingin mengambil mata Melissa.

"Aah!! Melissa kamu begitu kejam mengataiku Bisu!!" Kylien melepaskan tangannya dan berkacak pinggang.

Melissa dengan cepat mengenali suaranya. Tanpa berbalik, dia berkata. "Kylien... Apa kamu menjemputku??"

"Menurutmu?"

Kylien yang menunggu Melissa menjawab, tak berharap bahwa tiba-tiba Melissa lari kedalam hutan begitu cepat. Kylien yang tak punya waktu untuk kaget, dia dengan cepat berlari mengikuti Melisaa.

SEYLIKIA this My New World!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang