'ne.. eomma maaf aku sudah merepotkan kalian'
ucap jimin menutup telfon dari ibunya. dengan pasrah jimin menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan berat, semuanya terasa sangat melelahkan.
'gwaenchana?' ucap sana yang sedari duduk menatap jimin di ruang tamu
jimin menghampiri sana dengan tatapan sendu. entah apa yang sedang dipikirkannya tapi dia mencoba untuk terlihat baik baik saja
'miane sana.. aku benar benar tidak bisa' ucap jimin
'oh begitu.. gwaenchana aku mengerti jika itu keputusanmu jim' ucap sana
'baiklah kalau begitu aku akan pergi sekarang' ucap sana berdiri dan segera melangkah keluar dari rumah
namun jimin mencegah dengan menarik pergelangan tangan sana dan membawa istrinya kedalam pelukannya
'aku tidak bisa menceraikanmu' ucap jimin lirih
sana melepas pelukan jimin dan langsung menatap suaminya tajam 'maksudmu?'
'kau benar benar ingin kita bercerai eoh?' ucap jimin namun sana hanya diam saja
'ah aku lupa kau pasti sangat membenciku sekarang makannya kau ingin kita benar benar bercerai' ucap jimin lagi
'yakkk! bagaimana bisa kau bilang begitu ha' ucap sana sambil menyentil jidat jimin. CLETAKKKK
'awww..' pekik jimin
'benar benar keterlaluan, kau pikir untuk apa aku kemari jika aku membencimu? untuk apa juga aku kemari jika aku hanya meminta agar kita berce-
sana belum menyelesaikan kalimatnya namun jimin sudah memotongnya dengan menempelkan bibirnya kepada benda kenyal merah milik sana
sana yang terkejut hanya diam saja sambil membelalakan matanya.
setelah beberapa detik jimin kemudian melepas ciumannya. 'mian..' ucap jimin kemudian sambil menatap mata indah milik sana
bukannya menjawab sana malah menangis
'astagaa, kenapa kau malah menangis' ucap jimin sambil menghapus airmata sana dengan jari jarinya
'kau... hiks.. mem..buatku.. hiks.. takut' ucap sana terbata
'apa yang kau takutkan hm?' ucap jimin sambil menyilakkan rambut kecil sana yang menutupi sebagian wajahnya
'aku takut jika kita bercerai dan anak ini tidak diakui olehmu jim' ucap sana masih menangis
jimin tersenyum simpul kemudian memeluk istrinya
'tidak mungkin aku rela melepaskanmu, apalagi aku tau kau sedang mengandung park kecil sayang' ucap jimin sambil mengusap rambut sana perlahan
'kau tau?' ucap sana
'heem' ucap jimin
YOU ARE READING
Call Me PARK JIMIN [END]
Fanfiction𝒊𝒕'𝒔 𝒐𝒖𝒓 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚 𝒐𝒓 𝒑𝒍𝒂𝒏𝒏𝒊𝒏𝒈? park jimin CEO besar perusahaan PARK yang akan segera menikah dengan Kim Sana seorang gadis muda yang masih memiliki harapan dan cita cita yang besar untuk digapai Warning🚫 Cerita mengandung un...