Call Me PARK JIMIN [END]

6. -another feel

'awa aw aw!!!' teriak sana saat tangannya tidak sengaja terkena panci panas bekas merebus air

sana langsung membilas tangannya dengan air dingin dan segera mencari obat oles untuk lukanya

'aish ada ada saja' ucap sana sambil mengoleskan obat ke tangannya

jimin yang baru saja turun dari kamarnya melihat istrinya sangat fokus mengoleskan obat langsung menghampiri dengan khawatir

'yhaaa! kenapa sampai bisa begini?' tanya jimin meraih tangan sana yang terluka

'gwaenchana ini cuma luka kecil jim' ucap sana

'lain kali berhati hatilah jika sedang memasak' ucap jimin melanjutkan kegiatan sana dalam mengobati luka sana

'sebaiknya jangan diberi plester nanti lukanya tidak bisa kering' ucap jimin pada sana, sana mengerti dan mengangguk

'apakah ini sakit?' tanya jimin sambil menujuk luka sana, sana menggeleng lalu berkata 'hanya sedikit perih sekarang'

'duduklah biar aku yang memasak hari ini' ucap jimin langsung melanjutkan pekerjaan sana

'memangnya kau bisa memasak?' tanya sana

'kau meremehkanku hm?' tanya jimin
sana hanya memberikan ekspresi tersenyum

lalu jimin segera memotong potong sayur dan membuat beberapa lauk disana

'ah kita punya koki hebat disini' puji sana ketika melihat jimin dengan lihai nya bergelelut di dapur
jimin hanya tertawa kecil

selang beberapa waktu makanan yang disiapkan oleh jimin sudah siap!

'sekarang kau boleh mencobanya' ucap jimin sambil memberikan izin kepada sana untuk mencoba masakannya, sana mulai mencoba dari beberapa lauk buatan jimin dan yup itu enak

'sepertinya park jimin kita bekerja sangat keras untuk kehidupannya' goda sana pada jimin
jimin dan sana saling tertawa dengan godaan sana

akhirnya mereka berdua mulai melahap masakan jimin

~•~

'jimin-aa apakah pekerjaanku sudah benar?' tanya sana saat jimin mengecek semua pekerjaan sana dikamar jimin

'hmm.. sejauh ini aku belum menemukan kesalahan dalam pekerjaanmu' ucap jimin masih mengecek pekerjaan sana, sana berharap harap cemas sambil berdiri takut pekerjaannya tidak sesuai harapan

'sudah benar!' ucapan jimin membuat sana lega mendengarnya

'apakah semuanya sesuai?' tanya sana dan diberi anggukan serta jempol oleh jimin
sana tersenyum senang karena setidaknya dia dapat membantu jimin

'gomawo sana-aa' ucap jimin dan sana menangguk

'ah.. ada hal yang ingin kubicarakan padamu' lanjut jimin

'duduklah' ucapnya

'apa sangat serius?' tanya sana dengan polosnya

'semi semi serius' jawab jimin bercanda

'bukankah waktu itu kau memberitahuku soal ijin mengenai kuliahmu?' lanjut jimin dan sana mengangguk

'apa kau tidak ingin melanjutkan kuliahmu?'  tanya jimin

'tentu saja aku sangat ingin melanjutkannya' jawab sana

'kalau begitu aku ijinkan kau untuk melanjutkan kuliahmu' ucap jimin