*bayangin aja tatapan tajem gitu. Semua tatapan Felix malah jadi ganteng menurut saya:"

Semua pekerja yang ada disitu terdiam seketika saat melihat atasannya sedang memarahi teman satu kantor nya itu.

"Kalian pikir ini taman? Hotel? Tempat kasmaran? Kalian disini kerja atau mau menjalin asmara?" pertanyaan beruntun itu membuat kedua pekerja semakin menunduk ketakutan.

"Ta-tapi pak, ka-kami hanya mengobrol sedikit dan kami-"

"Kalian berdua dipecat"

Satu kalimat yang terlontar dari mulut Felix membuat kedua pekerja itu mendongak menatap atasannya dengan raut wajah tak percaya.

"Tapi pak, kami hanya mengobrol sebentar. Selain kami, masih banyak pekerja lain yang selalu mengobrol" ujar pekerja wanita dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Saya hanya mencari pekerja yang bersungguh-sungguh. Bukan yang kerjaan nya hanya mengobrol" ujar Felix dengan datarnya.

"Saya baru tau jika mengobrol saja bisa membuat pekerja dipecat seperti ini. Tuan Lee kira saya robot? Saya butuh istirahat dari kerjaan yang memuakan ini. Tuan Lee mungkin senang hanya menanda tangan dokumen lalu duduk di kursi empuk tuan dengan segelas kopi. Apa Tuan Lee pernah memikirkan kondisi pekerja di kantor kebanggaan tuan ini?" ujar pekerja lelaki itu dengan nafas menggebu tanda ia sangat marah sekarang.

"Seharusnya anda berterima kasih. Saya membebaskan anda dari pekerjaan memuakan ini. Jadi bisa tolong pergi dari kantor saya sekarang?"

Ucapan Felix membuat kedua pekerja itu kembali ke mejanya untuk menyimpan kartu pekerja dan mengambil barang-barang mereka lalu keluar dari kantor itu.

"Kalian pikir, kalian sedang menonton drama? Kembali bekerja!" teriakan Felix membuat semua pekerja sedikit tersentak lalu kembali ke pekerjaan nya.

Felix masuk ke dalam lift dan menuju keruangan nya.



Brak!



"Hah... Hah... Lo hah... bego lix"

Hyunjin tiba-tiba membuka pintu ruangan Felix dengan kasar dan menatap atasan sekaligus temannya itu tajam sambil mengatur nafasnya.

"Lo napa emosi banget sih? Mereka kan cuma ngobrol doang. Yakali lo langsung mecat gitu aja. Lo kira nyari pekerja itu kaya nyari jalang di jalanan hah? Lo mau kantor lo ini di cap sebagai kantor yang tidak memedulikan pekerja? Rating kantor ini bakal jatoh lix" ujar Hyunjin lalu duduk di kursi depan Felix.

"Bacot banget jin" hanya itu yang Felix ucapkan.

"Lo kalo punya masalah, jangan dilampiasin ke orang lain. Lo laki bukan?"

"Lo bisa diem ga sih? Kalo lo disini cuma mau marah-marah doang, mending pergi lah nge cek dokumen gitu"

"Lo punya masalah apa sama Kyuri?"

Felix mendongak menatap Hyunjin.

"Napa jadi ke-"

"Gue tau. Cepetan cerita sebelum lo mecat pekerja lagi"

Felix terdiam.

"Lo mau pake fisik?" Felix hanya mendecih pelan saat mendengar ucapan Hyunjin.

"Jangan aneh-aneh deh jin"

"Shit!"

Hyunjin menarik kerah Felix keatas lalu melemparnya ke dinding dingin kantor itu.

"Lo itu bukan bocah lix. Lo punya tanggung jawab besar"



After It | ft. Lee Felix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang