[2]

2.4K 281 139
                                    

"Terima kasih tuan muda Lee. Senang bekerja sama dengan anda"

"Terima kasih kembali. Semoga semuanya lancar"

Felix pun berjabat tangan dengan lelaki yang lebih tua itu.

Felix masuk ke ruangannya lalu duduk di kursi. Ia menyesap kopi nya yang sudah dingin lalu memutar kursi nya menjadi menghadap ke jendela di belakangnya.

"Persentasi yang bagus tuan Lee"

Felix memutar kembali kursinya dan menghadap ke lelaki bermarga Hwang itu.

"Mereka udah ngasih dokumen nya?"

"Iya udah" Hyunjin mendudukan diri di kursi depan meja Felix.

"Udah di cek?"

"Gue tau lo lagi pusing mikirin berkas yang sebelumnya salah, benerin dulu berkas yang itu. Baru gue kasih dokumen yang sekarang. Jangan maksain diri"

Felix menghembuskan nafas pelan lalu mengangguk.

"Yaudah. Gue balik ke ruangan dulu ya"

Felix lagi-lagi cuma ngangguk.

"Telpon Kyuri coba. Dia satu-satunya obat buat lo"

Felix ngangguk namun kali ini diikuti senyuman. Hyunjin pun keluar dari ruangan Felix dan menuju ke ruangan pribadinya.

Felix mengambil handphone nya lalu menelpon Kyuri.

"Yeoboseyo. Ada apa lix?"

"Kamu sibuk?"

"Ga juga. Kenapa?"

"Gapapa, aku cuma mau denger suara kamu"

"Ada masalah di kantor?"

"Dikit"

"Apapun masalahnya, aku yakin kok kamu pasti bisa nyelesain nya. Kalo mau cerita, ntar di rumah ya"

"Iya"

"Gimana meeting nya? Lancar?"

"Ya syukurlah mereka setuju dan mau kerja sama"

"Baguslah"

"Yaudah kamu lanjut kerja sana. Aku juga mau lanjut ngoreksi berkas"

"Fighting!!"

"Kamu juga, semangat ya"

"Iya. Love you"

Felix terdiam sejenak. Ia terkejut mendengar kata yang tak pernah keluar dari Kyuri.

"Lix, are you ok?"

"Oh yea, I'm ok. Love you too"


Tuut~


Felix tersenyum lalu kembali mengoreksi berkas yang ada didepannya. Mendengar suara Kyuri memang obat terbaik untuknya.



>.<



Felix menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tamu itu. Ia menghela nafas panjang lalu celingukan mencari seseorang.

After It | ft. Lee Felix ✔Where stories live. Discover now