𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗶𝘁𝘂 ᵖᵃʳᵗ²

671 111 20
                                    

Awal memasuki gedung, mereka berdua sudah di sambut oleh beberapa orang yang di rias sebaik mungkin. Di sebelah mereka sudah ada alat untuk men-scan kode QR yang dikirim melalui email bersamaan dengan undangannya.

Tzuyu dan Jaehyun menunjukkan kode QR dari ponselnya masing masing. Setelah dinyatakan ter-undang sebagai tamu, mereka dipersilahkan untuk menaiki lift menuju lantai kedua.

Saat sudah di dalam lift, mereka kompak menghembuskan nafas, kemudian saling melirik. "Gila, nikahan orang kaya ternyata begini hebatnya." Gumam Tzuyu yang di dengar Jaehyun.

Si pria yang memakai jas mengangguk, ia menutup mulutnya dan menunduk memikirkan sesuatu. "Kalau nikahan mantannya begini, nanti nikahan gue harus gimana?" Begitu pikirnya dalam otak.

Jika saja Tzuyu mendengar, pasti leher Jaehyun sudah di ikatkan tali gantung. Ia menggeleng pelan, sifat dasar Tzuyu begitu menyeramkan, jadi lebih baik jangan dipikirkan.

Pintu lift terbuka dengan dramatis, langsung disajikan pemandangan yang begitu glamor dan bersinar. Karpet merah juga sudah digelar dari depan lift.

Demi apapun, Tzuyu dan Jaehyun tampak seperti orang bodoh yang mengagumi keindahan ruangan ini. "Jae, jangan malu maluin ya."

"Harusnya lo ngomong itu ke diri sendiri." Balas Jaehyun, yang kemudian mengulurkan tangannya untuk di pegang oleh Tzuyu.

Mereka melangkah maju ke depan. Jaehyun yang berjalan begitu tegap, dan Tzuyu yang berusaha untuk memberikan senyuman terbaiknya sebisa mungkin di hadapan orang orang.

Dilihat lihat, sepertinya tamu undangan Taehyung memang tidak banyak, sama apa yang Jaehyun bilang waktu itu. Ini undangan edisi terbatas yang dikeluarkan oleh Taehyung.

Entah Tzuyu harus bersyukur atau kesal di undang ke pernikahannya. Bersyukur karena masih di anggap ada keberadaannya, atau kesal karena yang di undang adalah pejabat pejabat tinggi yang uangnya tak terhingga?

Mungkin saja Taehyung ini adalah Kambe Daisuke versi tiga dimensi nya. Tapi, tidak juga, kalau Daisuke, pasti pernikahannya di luar negeri, dan semua biaya tamu undangan ditanggung olehnya.

"Pengantinnya mana sih? Gue gak liat daritadi." Bisik Jaehyun ke telinga Tzuyu.

Tzuyu juga bingung, mereka sekarang tengah berdiri di tengah tengah ruangan, dan tatapan semua orang nyaris melirik mereka berdua.

Ia menatap sekeliling, dimana pengantin sialan itu? Kenapa mereka berdua tidak terlihat? Atau jangan jangan acara sudah selesai? Tapi orang orang masih berada di dalam gedung.

"Tzuyu!"

Yang dipanggil memutar badannya, menatap terkejut orang yang memanggilnya. "Lho, Sa—Sana?" Ucapnya kaget.

Sana tersenyum lebar, matanya menghilang ditelan senyuman yang menghiasi wajah cantiknya. Ini dia, mempelai wanita yang keberadaannya di cari cari oleh Tzuyu dan Jaehyun.

"Baru datang?" Tanya Sana sambil melirik lirik Jaehyun yang berdiri di sebelah Tzuyu.

Tzuyu mengangguk. "Iya, baru dateng. Oh! Selamat atas pernikahan lo, ya! Gue gak nyangka manusia uler kek lo bisa dapet suami juga." Ucap Tzuyu begitu antusias.

Pengantinnya memukul bokong Tzuyu, kemudian berkacak pinggang. "Dasar lo, sebutan lama itu. Gak usah di ungkit ungkit!" Gerutunya kesal, tapi pandangannya teralihkan lagi kepada Jaehyun. "Siapa nih? Suami lo?"

"Buset! Lo tetep aja ngomong gak di saring dulu!" Sana mengangkat bahunya tak peduli, toh Tzuyu juga sama saja dengan dirinya. "Mas, kenalin, saya Sana Azarine."

Sana mengulurkan tangannya, yang langsung disambut hangat oleh Jaehyun. "Saya Jaehyun Pradipta, teman Tzuyu." Jawabnya setengah hati, sedikit tak terima dengan pernyataan Tzuyu tadi.

𝙚𝙫𝙚𝙧𝙮𝙩𝙝𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙙𝙙𝙚𝙣𝙡𝙮Where stories live. Discover now