𝘁𝗶𝗯𝗮 𝘁𝗶𝗯𝗮

863 142 14
                                    

Tzuyu sedang bersantai di taman depan rumah. Menduduki bangku kayu yang sudah lama berada ditempatnya. Tzuyu mengangkat kedua kakinya ke atas kursi, kaki kanannya ia tekuk dan menjadi tumpuan kaki kirinya.

Seperti kelakuan berandal saat duduk, Tzuyu semakin terlihat sangar dengan cara duduknya itu. Ditambah wajah dinginnya, menambah kesan wanita preman untuk Tzuyu.

"Heh!"

Tzuyu mendengus tanpa niat memandang orang yang menegurnya, buku yang dibacanya lebih menarik daripada orang didepannya saat ini.

Buku bertema thriller yang memberikan para pembaca bacaan bagaimana si pembunuh membunuh korbannya dengan sadis tanpa belas kasihan.

Bacaannya semakin menarik, membuat Tzuyu semakin menulikan pendengarannya. Masa bodoh dengan Winwin yang terus saja menegurnya, memanggilnya berulang ulang.

Tzuyu masih tetap membaca, bagian favoritnya muncul, dimana sang pembunuh sedang bermain main dengan pisau kepada korbannya.

Senyum merekah di wajah Tzuyu, ia bahkan sesekali tertawa pelan. Merasa sedang menonton aksi di novelnya secara langsung. Mendengar jeritan kesakitan, Tzuyu menyukainya.

"Tzuyu Caroline!" Kali ini Winwin-abang kedua Tzuyu yang sama menyebalkannya dengan Jinyoung-menarik novel sialan itu dari Tzuyu. Ia menjitak dahinya keras tanpa ampun

"Sakit bang-"

Mulut Tzuyu dibekap dengan tangan kiri Winwin. Tatapan Winwin beralih kepada seseorang yang baru saja memasuki pekarangan rumahnya.

Mau tak maupun Tzuyu ikut mengalihkan pandangannya. Demi Tuhan! Sangat tidak penting bagi Tzuyu untuk menghentikan kegiatan membacanya demi orang itu.

Ia melepas tangan Winwin dari mulutnya. Tzuyu mendengus sambil membuang pandangannya dari Jaehyun di tempatnya. Membuang waktu!

Jika saja suara perempuan paruh baya tidak terdengar, mungkin Tzuyu sudah kembali membaca novelnya dan menghiraukan ekstensi Jaehyun di rumahnya.

Namun tidak, Tzuyu segera berdiri dari tempatnya, begitu pula Winwin yang disampingnya. Mata mereka membulat melihat Jaehyun datang dengan dua orang paruh baya.

"Jaehyun pelan pelan! Mamah jangan ditinggal dong mau ketemu sama calon menantu!"

Di ujung sana, Jaehyun melambaikan tangan dengan semangat. Tanpa melihat Tzuyu yang sudah mengepalkan tangan dengan kuat.

Ia berteriak dalam hati, sangat ingin mengusir pria yang baru baru ini sering mengusik kehidupannya. "Mati aja lo kampret!" Teriaknya dalam hati.

Kedua wanita paruh baya ini malah sedang ribut karena akhirnya bertemu setelah lama tidak saling memberi kabar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedua wanita paruh baya ini malah sedang ribut karena akhirnya bertemu setelah lama tidak saling memberi kabar. Melupakan suaminya, yang untungnya tidak dalam keadaan canggung.

"Jaehyun tuh ingin kenalin perempuan sama aku. Ternyata anak kamu! Ih, tau gini aku adain makan makan."

Tzuyu mendengus halus, suara suara wanita paruh baya ini seakan mendengung di telinganya. Suaranya yang melengking benar benar merusak pendengaran Tzuyu.

𝙚𝙫𝙚𝙧𝙮𝙩𝙝𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙙𝙙𝙚𝙣𝙡𝙮Where stories live. Discover now