𝗺𝗮𝗻𝘁𝗮𝗻

668 122 24
                                    

Sepasang mata menatap layar lebar di depannya dengan jenuh. Rasa bosannya sudah menyelimuti seluruh tubuh dan perasaannya.

Padahal orang yang disebelahnya memandang layar dengan penuh semangat yang membara. Pandangannya tak sedetikpun lepas dari layar yang menampilkan film romantis.

Tzuyu mendengus sebal, mencoba melakukan beberapa kegiatan yang bisa dilakukannya. Memainkan ponselnya kemudian di tegur, lalu mengobrol pada diri sendiri selama menonton, dan terakhir menyumpah serapahi Jaehyun disebelahnya dalam hati.

Kegiatan terakhir lah yang menjadi rasa bertahan Tzuyu di dalam studio masih muncul. Memaki Jaehyun dalam diam memang cukup menyenangkan. Untuk Tzuyu, pastinya.

Setelah bermenit menit yang membosankan berakhir, Tzuyu segera mengangkat kakinya keluar dari studio. Tak menyadari bahwa Jaehyun tertinggal di belakang.

"Gue gak suka genre begituan, harusnya cari action lah, malah romance." Gerutu Tzuyu dengan terus berjalan.

Namun tak ada balasan ataupun pergerakan dari Jaehyun yang dirasakan oleh Tzuyu. Lantas ia segera membalikkan badannya, menatap sekeliling dengan bingung.

Tzuyu berteriak frustasi dari dalam hati. "Sialan, nyusahin banget jadi mahluk hidup!" Desisnya kesal, mengingat ia sedang berada di tempat yang ramai.

Dengan rasa sebal yang menjalar sampai ke ubun ubun, ia melangkahkan kembali kakinya ke arah berlawanan. Mencari Jaehyun di bioskop, matanya menerawang ke semua penjuru. Memperhatikan satu persatu dengan teliti.

Netra Tzuyu menangkap wajah seseorang yang dicarinya. Tangannya ia mulai simpan di kedua pinggang. Langkahnya pun semakin melebar saat dirinya semakin dekat dengan Jaehyun.

"Heh, lo! Gue sampe nyari lo bolak balik, dan lo malah disini? Ayo balik!" Ucap Tzuyu kesal tanpa melirik orang tambahan yang sedang bergelayut manja di lengan Jaehyun.

Si pria dengan cepat melepas pegangan gadis di sebelahnya. Orang yang tiba tiba menghentikan langkahnya mengikuti Tzuyu.

Gadis di sebelahnya sedikit terkejut saat Jaehyun melepaskan pegangannya. Ia menatap jengkel Tzuyu yang berada di hadapannya. "Mbak siapa sih? Gak usah marah marah dong!"

Akhirnya atensi orang itu disadari oleh Tzuyu yang sedang menatap aneh si gadis. "Lo yang siapa, maemunah? Gue sama Jaehyun jalan berdua, gue mau balik!" Balas Tzuyu.

"Eh tunggu, lo siapa?" Tanya Tzuyu setelah menyadari wajah gadis ini tampak asing di otaknya. "Fans Jaehyun?"

"Gue Chaeyeon, mantan Jaehyun." Jawabnya dengan angkuh.

Reaksi Tzuyu? Tertawa bahagia. "Oh, lo mantannya? Kok gak bilang daritadi sih?"

Chaeyeon menatap Tzuyu tajam, kemudian mencoba lagi memegang lengan Jaehyun. Namun si pria berumur 23 tahun itu kembali melepas pegangannya.

Tzuyu masih diam memperhatikan drama di depannya. Tapi, ia ingin pulang, ingin kembali memeluk bantal gulingnya yang sedang menunggu di rumah.

"Lo mau balik gak, Jae? Gue mau pulang nih." Rengek Tzuyu. Jaehyun menggeleng, "Katanya mau makan siang dulu?"

Chaeyeon membulatkan matanya, ia mengibaskan tangannya di depan Tzuyu. "Mbak pulang aja sana, biar Jaehyun sama gue aja."

Bibir Tzuyu mengerucut ke depan. Menatap Chaeyeon dengan penuh perhitungan. Masalahnya ia kesini naik mobil Jaehyun, dan sekarang harus pulang dengan mengeluarkan ongkos?

"Kenapa? Gak suka?" Sengit Chaeyeon menunggu jawaban Tzuyu yang tak kunjung terucap.

Senyum di wajah Tzuyu merekah dengan indah dan lebarnya. Ia reflek menangkup wajah mulus Chaeyeon dengan kedua tangannya. "Engga dong, sayangku. Gue seneng kalau lo mau jalan sama dia. Gue mau balik!"

𝙚𝙫𝙚𝙧𝙮𝙩𝙝𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙙𝙙𝙚𝙣𝙡𝙮Where stories live. Discover now