XXX

924 36 14
                                    

...

Sarah dan Max menarik Harry dan melilitnya melingkari sebuah pohon besar. Pandangannya tidak lagi jelas. Darah mengalir dari kepalanya pun hanya bisa dia biarkan. Keadaan menjadi kacau. Harry tidak bisa melakukan apapun.

"Sakit? Haha Itu tak sebanding dengan peluru yang kau tembak padaku waktu itu." pekik Max menendang kaki Harry yang dia tembak tadi.

Harry mendesis kesakitan. Bahkan kakinya sangat lemas untuk berdiri. Rasanya sangat perih sekali. Apalagi mengingat Lily yang sempat tertembak tadi. Bagaimana keadaannya?

Dari arah belakang salah satu anak buah Max membawa seseorang masuk.

"Fred..." ucap Harry lirih.

Dengan samar Harry melihat Fred, Ayah Lily, tergeletak lemas di atas tanah. Fred sama menyedihkan dengan dirinya. Bahkan Fred terlihat lebih parah. Dia berbaring dengan darah yang keluar dari beberapa bagian tubuhnya. Tangannya ikut diborgol beserta kakinya.

Fred masih hidup, ucap Harry dalam hatinya. Lantas, Dave?

"How dare--" ucap Harry terbata.

Begitu Harry membuka mulut untuk berbicara langsung saja Sarah menamparnya dengan kencang. Sialan.

"Kau kira aku benar mau dengan Lily? Hell! Dimana brankasmu, Fred!" pekik Max meludah pada Ayah Lily.

Fred tidak menjawab. Luka yang diterimanya sangat-sangat sakit hingga rasanya rahangnya tidak bisa digerakkan kembali.

Harry yang masih dalam kesakitan itu diam-diam berusaha mengambil pisau lipat di saku celananya. Perlahan dia mencoba untuk memutuskan tali yang melilitnya. Meskipun sesekali pisau itu malah menyayat jemarinya. Kepalanya juga semakin sakit saja.

"Shit." maki Harry ketika pisau itu sesekali mengenai tangannya.

Tiba-tiba saja Sarah berbalik dan memergoki Harry yang tengah memutuskan tali yang melilit Harry. Dia mengambil balok kayu di dekatnya dan hendak dipukulkan pada Harry. Namun itu gagal dia lakukan ketika bunyi tembak terdengar dua kali.

Dor! Dor!

Ternyata Sarah telah ditembak dari belakang di kaki dan kepalanya. Ketika Sarah terjatuh ke lantai barulah Harry melihat sosok Dave yang tengah bersembunyi di dekat semak-semak pohon itu.

"The fuck!" pekik Max mundur dari posisinya.

Max melihat Sarah yang telah tewas. Max terlihat sangat marah. Bagaimana bisa Dave keparat itu bisa masuk.

Max menembaki ke arah Dave yang bersembunyi selagi dia menghubungi temannya yang lain. Sayangnya tidak ada yang mengangkat telefonnya. Clay ternyata juga sudah kembali. Dia menyelinap dari belakang, dan segera dia melepaskan tali yang melilit dirinya.

"Take it!" pekik Clay melemparkan senapan kearah Harry.

Harry berdiri dengan susah payah. Fred tidak bergerak sama sekali. Bahkan Dave tak memperdulikannya. Terjebaklah Max diantara Dave dan Harry. Harry tersenyum mengejek pada Max. Max harus merasakan apa yang dia rasakan. Rasa dendam berkecamuk di hatinya. Harry harus membalaskan dendam orang-orang yang Max sakiti.

"Kill me! Maka kita akan mati bersama-sama!" pekik Max menodongkan kedua senapannya kearah Dave dan Harry.

Harry memegangi kepalanya. Semakin sakit. Clay muncul dari persembunyiannya. Dia menodongkan senapannya tepat di kepala Max. Jika Clay menarik senapannya maka habislah dia.

"Keparat!" pekik Harry sekuat tenaganya. Dia sudah sangat-sangat lemas.

Dave terlihat memberi kode pada Clay untuk menembak kepala Max detik itu juga. Max terlihat sangat ketakutan. Ternyata dia takut mati. Dia terus menodongkan senapannya pada Harry dan Dave.

Ternyata Max sudah lebih peka. Dia tau dia akan ditembak. Dia lebih cepat dibandingkan Clay. Max menembakkan senapannya terlebih dahulu ke arah Harry barulah dia ditembak Clay setelahnya.

Harry terjatuh di tempatnya, dan Max menyusul setelahnya. Senapan Max mengenai pundaknya. Apa ini akhir hidupnya?

Sepertinya benar. Dia akan tewas.

...

Hiii! Long time no see. Thank you for waitinggg. Thanks for the vommentttsss and see you on the last chapter! MInggu depan last chapp. Okeeyyy maapin author yang telah gantungin kalian 4 taon. 

Aku baru mau balik nulis lagi nih :(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang