XXV

11.1K 863 126
                                    

XXV

.

Lily tak mau makan. Sudah berulang kali orang suruhan mengantar makanan namun dia tak mau menyentuhnya kecuali beberapa potong roti yang biasanya dijadikan camilan. Mungkin siapapun yang melihatnya akan begitu sedih. Dengan wajah pucat, pipi yang semakin menirus, badan yang semakin kurus menjadikan perutnya terlihat sangat menonjol.

Sedangkan Harry disana mencari-cari informasi. Dimana keberadaan Lily. Tetapi dia memiliki firasat yang besar jika Lily kembali ke rumah pembunuh itu. Siapa lagi kalau bukan Daddy dari Lily.

"Aku harus cari Lily lagi." Ucap Harry bangkit dan kembali memakai pakaiannya lagi. "Aku seperti jalang yang sudah melayanimu dan menunggu bayaran." sindir Sarah yang masih berbaring dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

"Aku harus mencarinya. Aku tidak memberinya uang semenjak kita menikah. Aku takut nanti dia diperlakukan buruk oleh penjahat. Kau tau, dia tidak pernah tinggal miskin seperti kita ini. Sayang, kumohon mengertilah.".

Sarah diam saja. Dia memalingkan wajahnya dan memilih berpura-pura tidur menahan sesak di dadanya. Harry mendenguskan nafasnya. Dia kembali ke ranjang mereka dan memeluk Sarah seerat mungkin.

"Aku disini. Maafkan aku."

.

Sudah sebulan lebih Lily berada dirumahnya. Dia terlihat stress dengan rambut yang berantakan dan mulutnya yang tak henti menyebut nama Harry. Sebesar ini pengaruh Harry dihidupnya.

Menurutnya, dia tak pernah merasakan rasa mencintai seseorang seperti ini. Keberadaan Harry cukup membuka pikirannya apa yang dikerjakan orang miskin untuk mendapatkan uang.

"Baby lapar ya ? Sebentar lagi Daddy pulang. Nanti Daddy yang suapin, ya?" Ucap Lily sendiri mengelus perutnya yang sudah membesar.

Semakin kesini dia semakin terlihat tak wajar. Dia seakan menunggu Harry yang sedang pergi bekerja.

"Nona Lily, Tuan memanggil anda. Tuan Max datang."

Prank!

Lily melempar pekerja rumah yang datang dengan gelas. Dia benci sekali mendengar kata Daddy nya.

"I want Harry! I want Harry! Pergi kau!"

Pekikan Lily berakhir ketika dirinya kembali jatuh pingsan.

.

Tbc

PERVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang