VI

39.3K 1.5K 180
                                    

.

Sejak hari itu 3 hari sudah Lily tidak pernah menemuinya. Tidak ada nomor yang bisa dihubungi. Hanya Leah lah tempat dimana Harry bertanya.

Namun sama saja, nihil.

“Harry! Ini aku! Tunggu!” Harry spontan menoleh kepalanya kebelakang. Dan mendapati sosok gadis yang ternyata Lily berlari terbirit-birit memegang heels tingginya. Dan menggunakan sneakers.

“Hi!” sapa Harry pelan dan mendapat kecupan singkat dari Lily. Entahlah, kita anggap saja itu impas.

Sebagai ciuman persahabatan biasa.

“Aku tadi datang me ke tokomu dan sudah tutup. Aku sedari tanpa henti yang membuat Harry gemas  mencium bibirnya agar diam.

Dan benar, senyuman manis merekah dibibir Lily.

Namun, baru sebentar mereka berjalan hujan deras mengguyur mereka. Harr menganjurkan untuk berteduh sementara di halte bus.

“Kau kedinginan?” Tanya Harry cemas. Lily menggeleng dan tersenyum lebar. Harry membuka tasnya dan mengambil sebungkus roti berisi coklat lalu memakannya.

Harry melirik Lily yang perutnya berbunyi lapar. Dia memberinya sebungkus roti berisi coklat.

“Harry? Kau makan ini? Tapi roti tanggal kadaluarsanya besok.” Ucap Lily heran. “Kadaluarsanya besok, nona. Not today. Makan saja. Its free.”

Lily tertawa kecil lalu memakan roti pemberian Harry tadi. Dia heran saja, Harry begitu menabjubkan.

“Hari ini aku tidur di apartmentmu ya.” Lily mendongak menatap Harry dengan puppy eyesnya. Harry mengangguk.

“Kenapa kau belakangan ini tidak pernah menemuiku lagi?” Tanya Harry. “I had argue with my Dad.” Jawab Lily sendu.

Harry memeluk pundak Lily dengan sayang. Lily dengan sengaja memeluk Hary dengan erat. Dia menyayanginya.

“Harry…”

"What?"

“Kau baik, pandai dalam segala hal. Memanjakanku dengan baik.”

“Yes, I am.”

"Aku egois. Aku ingin bersamamu."

"Nakal."

“Like you. Kau luar biasa dan aku suka.”

“And then?”

“Would you to be my boyfriend?”

Oh, shit!

.

Taken by Christian Grey. Ex: Harry Styles. Anastasia as Anaskasian.

PERVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang