Hukum Membakar Bekas Darah Haid

91 9 0
                                    

21 juni 2020

Bismillah...

Tema: Hukum Membakar Bekas Darah Haid

-----🌿------

Kaum muslimin sepakat, darah haid statusnya najis. Dan sesuatu yang najis, bisa dibuang dimanapun dengan cara apapun, selam tidak mengganggu lingkungan.

Allah ta’ala menyebut darah haid sebagai kotoran,

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Sementara itu, kami tidak menjumpai adanya dalil yang menjelaskan tata cara khusus membuang darah haid. Karena itu, tidak masalah ketika darah haid dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur atau cara lainnya, dengan syarat, tidak mengganggu lingkungan.

Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah ditegaskan,

فحرق دم الطمث ورميه في سلة النفايات أو في الصناديق المعدة للقمامة ليس في أي شيء من ذلك من حرج، إذ لا يوجد دليل بالنهي عنه، ولأن دم الحيض أذى، كما قال تعالى: وَيَسْأَلونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذىً {البقرة:222}. وشأن الأذى أن يوضع في مثل تلك الأماكن، أو يتلف بأية وسيلة من وسائل الإتلاف التي منها حرقه. والله أعلم.

Membakar darah haid atau membuangnya di keranjang sampah, semuanya dibolehkan. Karena tidak dijumpai dalil yang melarang hal itu. Lebih dari itu, darah haid adalah kotoran, sebagaimana yang Allah tegaskan,

وَيَسْأَلونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذىً

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”

Yang namanya kotoran, dia bisa dibuang di tempat yang layak untuknya atau dihilangkan bekasnya dengan cara apapun, diantaranya dengan cara dibakar. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 77095)

Wallahu a’lam

***










Sumber:
Konsultasisyariah.com

Semoga bermanfaat 🤗

Fiqihnya WanitaWhere stories live. Discover now