40 - Speechless [END]

Start from the beginning
                                    

"Hush janggan ngomong gitu ah lo rin nggak baik."

"Ya gimana lagi orang kenyataannya kaya gitu," kata Herin yang kayanya ngga suka sama Lami.

"Emang lo nggak dendam gitu? Kalo gue udah gedeg parah," tanya Herin.

"Ya gedeg sih, tapi yaudah lah biarin aja. Orangnya udah minta maaf dan gue maafin. Kasian juga sekarang ikut dihujat. Eh itu gedungnya bukan sih rin?" tanya gue untuk memastikan jika gedung didepan itu gedung pernikahannya dan Herin mengangguk mengiyakan. Lalu kita turun dan memasuki gedung itu.

"Eh bentar ya, gue mau ke toilet dulu. Lo tunggu sini aja bentar," kata Herin seenaknya meninggalkan gue, padahal kita udah persis didepan pintu tinggal buka aja tapi malah ditinggal, sumpah sebel banget gue sama Herin hari ini karena seenaknya aja dari tadi.

Tiba tiba punggung gue ditepuk oleh orang yang tak dikenal, "Kenapa ya mbak?" tanya gue.

"Mbak Adelyn bukan?" Bukannya menjawab malah balik bertanya si mbak ini bagaimana sih.

Gue mengangguk ragu, "Iya, kenapa mbak?" tanya gue lagi.

"Saya dititipin pesan sama mbak mbak di toilet tadi katanya suruh langsung masuk aja, mbaknya tadi lewat samping."

Herin, sumpah ya lo bikin gue gedeg dari tadi.

"Oh ya mbak, makasih yaa," ucap gue dan langsung masuk ke gedungnya.

Begitu masuk gedungnya gue bener bener dibuat nggak bisa berkata kata lagi. Dekorasinya, konsepnya yang bener bener wedding dream gue banget, sayang kan gue udah nikah jadi nggak bisa mewujudkan wedding dream gue.

But wait?!

Gue menemukan pemandangan yang bikin gue semakin nggak bisa berkata kata. Lebih kaget lagi saat mc pernikahan menuturkan kalimatnya, "Mempelai wanita memasuki gedung."

Bentar bentar, gue masih nggak paham. Jaemin emang ada disana, berdiri di ujung sana dengan jas yang membalut badannya. Dengan keluarga gue dan keluarga Jaemin juga ada disana, ogeb squad, Lucas, teman dekat gue dan Jaemin lainnya. Dan, gue pengantin wanitanya gitu?!

Sekali lagi mc membuka suaranya, "Mempelai wanita memasuki gedung."

Gue menatap Jaemin ragu, dan Jaemin mengangguk lalu tersenyum. Itu artinya kode ini semua benar kan? Aduh gini nih, gue kan udah bilang nggak peka kode kode kaya gitu.

Karena semua menatap gue seakan berharap gitu. Dengan mantap gue melangkahkan kaki gue menyusuri jalan yang ditaburi bunga bunga untuk menemui Jaemin diujung sana. Saat gue berjalan pun, gue mendapat sorakan, dan tepuk tangan meriah. Sumpah gue masih bingung dan gagal paham.

Gue menatap mama, papa, bunda, ayah, sama bang Jaehyun disamping kiri gue, dan mereka kompak menatap gue penuh haru, persis pas gue akad nikah sama Jaemin. Beralih menatap ogeb squad yang udah ngeceng-cengin gue. Lalu gue beralih lagi menatap Jaemin yang sialnya gantengnya kelewatan itu lekat.

Sesampainya diujung, Jaemin menggapai tangan gue dan digengamnya. Dia sedikit berbisik, "Kamu pasti kaget kan? Maaf yaa?" katanya sambil tersenyum, sumpah ganteng banget dianya. Gue cuma memandangnya bingung, kaya gini minta maaf? Nggak habis pikir gue.

Jadi gue baru ngeh, ini Jaemin dan gue layaknya pengantin saat acara nikah pada umunya, tanpa akad pastinya karena kita udah melakukannya.

Mc pernikahan kita mengisyaratkan untuk bertukar cincin. Gue baru sadar Jaemin disitu melepas cincin pernikahan kita buat dipasang lagi, dan secara sukarela gue pasang lagi ke jarinya. Tapi yang bikin gue kaget lagi, disitu ada cincin berlian yang siap dipasangkan ke jari gue.

DOI ; NA JAEMIN Where stories live. Discover now