14 - Tell The Truth 2

119K 13.8K 4.9K
                                    

Dont forget to tap the star!💚

Lucas

Gue tunggu di gerbang sekolah

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu, sesuai janji gue bakal mampir ke rumah Lucas dan bertemu tante Jinri atau yang gue biasa panggil tante Sulli dan juga Om Minho orang tua Lucas. Tante Sulli dan Om Minho ini sahabat mama papa juga.

Gue jalan menghampiri Jaemin yang lagi asik main antara ML atau PUBG gue nggak terlalu ngeh. Gue membisikkan kata kata di dekat telinga Jaemin, "Jaem, gue pulang sebentar ke rumah mama. Gue nanti nyusul aja ke rumah Mark. Lo latihan band dulu aja." Jaemin menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"GAIS GUE DULUAN YA! NANTI GUE NUSUL KE RUMAH MARK!" Pamit gue ke anak anak. Gue udah bilang sih ke girls kalo gue bakal ke rumah Lucas dan mampir ke rumah lama gue.

Gue berjalan ke gerbang sekolah dan ternyata setelah sampai sana Lucas udah ready dengan motornya, gue lansung aja naik ke motor Lucas dan siap berangkat, nggak lupa dengan tatapan siswa siswi lain yang terheran heran kenapa gue bisa bareng Lucas.

Setelah sampai di rumah Lucas, gue meminta agar gue pulang dulu ke rumah gue baru masuk ke rumah Lucas, karena gue mau menemui mama dulu, kangen lah udah berapa minggu nggak ketemu. Fyi, rumah gue sama Lucas itu sebelahan persis.

Gue memasuki rumah dan langsung teriak teriak mencari mama, "Apasih teriak teriak?"

Gue mendapati mama sedang membaca buku di kursi goyang kesayangan almarhumah nenek. Gue lari berhambur ke mama dan langsung memeluknya.

"Mah! Adek kangen Mama!!!!"

"Kok sampai sini? Sama siapa?"

Gue melepas pelukan gue ke mama dan memasang wajah galak gue, "Mama kok nggak bilang ke aku kalo Lucas bakal balik ke sini!?"

Mama tertawa melihat gue, "Oh jadi kamu udah tahu? Ya maaf deh, Lucas sama Minho-Sulli minta mama diem aja biar surprise katanya."

"Oh gituu. Yaudah deh ma adek mau nyapa Tante sama Om dulu, nanti balik lagi ke sini." Kata gue yang disetujui mama, langsung gue lari lagi masuk rumah Lucas.

Tante Sulli melihat gue dan lansung merentangkan kedua tangan hendak memeluk gue, gue membalas pelukan Tante Sulli, "Tante, Alin kangen banget sama Tante."

"Ya long time no see, Tante juga kangen sama Alin." Tante melepas pelukan gue, "By the way, congratulatin on your wedding Alin, tante udah dikabarin sama Yoona."

Gue tertawa, "Makasih tante, sebenernya nggak usah diselamatin juga sih."

"Oh iya Lucas belum tahu tentang ini, nanti Alin sendiri aja ya yang kasih tau Lucas."

"Siap laksanakan Tante." Setelah itu ketawa gue sama tante Sulli pecah.

"Asik bener ketawa ketiwi." Kata seseorang yang sedang menuruni anak tangga, berjalan kearah gue dan tante Sulli.

"Hai Om Minho, lama nggak ketemu."

Om Minho mengacak rambut gue pelan, "Lama nggak jumpa Alin tambah tinggi sama cantik nih,"

Gue tersenyum lebar, "Ya iya lah om, masa aku pendek terus." Kata gue yang lagi lagi membuat tawa tante dan om pecah. Ah gue suka sekali keluarga ini.

Setelah bertegur sapa dengan tante dan om, gue naik ke kamar Lucas. Tempat yang dulu gue sering banget menghabiskan waktu. Gue membuka pintu perlahan. "Masih nggak berubah juga kamar lo, persis kaya dulu."

Lucas menjawab dengan sambil mengeluarkan beberapa barang dari kotak yang ia bawa dari Jakarta. "Ya iyalah masih kamar gue, emang kamar lo apa." Kata kata Lucas membuat gue berhasil melempar bantal kearahnya.

DOI ; NA JAEMIN Where stories live. Discover now