NERD (Completed)

Twenty three

Setelah semua siswa menikmati waktunya di kamarnya masing masing, akhirnya mereka keluar dan menuju Ballroom karena sudah akan dimulai.

Hanna, Meera, Iliana dan Sidney karena mereka satu kamar bersama, menggunakan waktunya untuk bercerita, tertawa dan melakukan hal hal lain yang biasa perempuan lakukan bersama teman temannya.

Hanna dan teman sekamarnya memoles kembali wajahnya agar terlihat lebih fresh. Dan tak lama merekapun keluar kamar, dan mendapati semua siswa juga sudah beranjak menuju Ballroom.

Acara ini lebih pada seperti pentas seni, dimana anak anak menunjukan bakatnya, banyaknya mereka menunjukan kemampuannya bernyanyi. Mereka juga membuat konsep seperti prom night meski ini bukan prom night, mereka mengadakan award, seperti nominasi perempuan tercantik, laki laki tertampan, orang terajin, dan pasangan terfenomenal dan sebagainya. Yang nanti malam akan diakhiri dengan melepas penat dengan mendatangkan Dj.

"haus ga?" tanya Chanyeol yang menggenggam lengan Hanna disana. Hanna mengangguk cepat.

"yaudah aku ambilin minum ya, kamu tunggu disini," ucap Chanyeol yang kemudian pergi meninggalkan Hanna duduk sendirian. Tak lama seseorang datang dengan sombongnya

"nih liat, gue masih jadi cowo terganteng di sekolah," ucap Sehun seraya memperlihatkan tropi pada Hanna

"alah, palingan lu kasih sogokan kan biar menang," ucap Hanna meremehkan Sehun

"ah lu tau aja deh Han." lalu Sehun tertawa pada gurauan Hanna

Sampai sekarang Chanyeol belum juga datang menemui Hanna, jadi Hanna mengobrol dengan Sehun dan teman temannya, hingga obrolannya terhenti, karena nama Hanna terpanggil di atas stage

"han itu lo di panggil," ucap Kai menyenggol lengan Hanna

"Hah? gue kenapa? ada apa?" ucap Hanna yang tidak tahu kenapa namanya di panggil

"lo menang nominasi pasangan terfenomenal, udah cepet sana ke atas," ucap Sehun yang gemas karena Hanna malah kebingungan. Tak lama Hanna pun beranjak menaiki stage, yang tak lama kemudian Chanyeol muncul terlambat beberapa detik setelah Hanna.

Mereka berdua pun akhirnya sudah berada di atas stage dan mendapatkan tropi serta semacam flyer yang kalungkan pada tubuh mereka. Mereka tidak tahu harus berbicara apa jadi mereka sama sama diam dan tertawa lalu mengucapkan terimakasih saja.

"kamu kemana? aku tungguin malah ga balik balik," ujar Hanna yang sekarang sudah turun dari stage

"emmm.. iya tadi itu aku.. sama temen temen kelas," jawab Chanyeol, Hanna hanya mengangguk saja.

❤️

Setelahnya mereka menikmati pesta nya kembali, mereka bernyanyi bersama, benar benar menyenangkan. Chanyeol menghadapkan dirinya pada Hanna. Dia ingin memberikan Hanna sebuah hadiah, tidak dalam rangka apapun, Chanyeol hanya ingin memberikannya pada Hanna

"tunggu disini ya, aku ambil dulu hadiah buat kamu," ucap Chanyeol yang kemudian meninggalkan Hanna.

Hanna yang sedari tadi menunggu hanya diam saja, tidak ikut berbaur dengan teman temannya yang masih berada di tengah Ballroom, Hanna sudah lelah dengan bernyanyi bersama tadi.

Akhirnya Hanna memutuskan untuk mencari Chanyeol, dia menelusuri setiap sudut Ballroom dan balcon, tapi kekasihnya tidak terlihat juga, Hanna akhirnya pergi menuju kamar penginapan Chanyeol, tapi tidak ada yang menyahut. Hanna bingung harus mencari Chanyeol kemana lagi, akhirnya dia mencari ke tempat parkir yang tepatnya ada di luar.

Tidak disangka sangka, Hanna menemukan kekasihnya tengah memagut bibirnya dengan perempuan lain, Hanna terdiam kaku disana, tak lama Chanyeol mendapati Hanna tengah disana memperhatikannya. Hanna tau itu Chanyeol, dengan perempuan lain yang Hanna tidak mengetahui namanya, tapi ia mengenal wajahnya.

Hanna langsung pergi berlari menjauh dari sana, dia kebingungan, dia menangis. Chanyeol mengejar Hanna, menariknya untuk mendengarkan penjelasannya. Tapi Chanyeol malah mendapat tamparan dari Hanna.

Hanna kembali masuk kedalam Ballroom untuk segera menemui Meera. Tak lama Meera berada disana dengan teman teman yang lain, Hanna segera menghapus air matanya kasar, tidak mau orang orang melihatnya menangis

"Ra, mana kunci kamar," ujar Hanna disana

"emang mau kemana Han? acaranya belum sele-"

"udah mana cepet Ra!" belum selesai Meera menjawab Hanna sudah memotongnya. Meera pun mengeluarkan kunci kamarnya dari pouchnya.

"nanti gue simpen kuncinya di resepsionis," ucap Hanna segera merebut kuncinya dari Meera, teman teman yang lain belum curiga melihat sikap Hanna.

"Hanna kenapa?" tanya Sehun disana

"gatau kayanya capek deh." Ujar Meera.

"tapi kalo capek, kenapa kuncinya harus di titipin ke resepsionis?" tanya Iliana.

Mereka terdiam, yang dikatakan Iliana benar kenapa harus memberikan kuncinya pada resepsionis jika Hanna mau beristirahat. Tak lama Chanyeol datang dengan keringat yang membasahi keningnya.

"Hanna mana? liat Hanna ga?" tanya Chanyeol dengan sedikit terengah

Karena mulai curiga jika terjadi sesuatu antara Hanna dan Chanyeol. Meera tidak memberi tahu Hanna kemana, Meera malah langsung menyerang Chanyeol.

"lo habis ngapain Hanna hah?" tanya Meera disana

"Hanna mana Ra, aku harus ngomong sama Hanna," ujar Chanyeol

"ngomong apa? lo habis ngapain Hanna emang? jawab." Sehun pun bergabung dalam percapakan.

Chanyeol tidak menanggapi pertanyaan dari Meera maupun Sehun, dia pergi meninggalkan Ballroom dan menuju kamar Hanna. Chanyeol ingat kamar Hanna dan teman teman bernomor 223. Chanyeol segera berlari menuju kamar tersebut. Ternyata memang benar, Hanna disana dengan pintu yang masih terbuka. Hanna sedang memasukan barang barang yang tadi ia keluarkan dengan kasar, dan menangis disana

"Han tunggu aku mau jelasin," ucap Chanyeol yang datang dan langsung memegang kedua pundak Hanna.

"Lepas." Hanna menepis kedua lengan Chanyeol

"itu ga kaya yang kamu lihat Han," ucap Chanyeol

"ga kaya yang aku lihat? iya? jelas jelas kamu cium itu cewe," ucap Hanna seraya terus menangis dan masih memasukan barangnya kedalam tas. "itu hadiah dari kamu, yang gaakan pernah aku lupain Chan." sambung Hanna dan kemudian pergi meninggalkan Chanyeol

"oh ya, mulai sekarang kita putus Chan," ucap Hanna

Hanna benar-benar tidak menyangka akan berkata seperti itu dalam hidupnya, Hanna tidak mau meninggalkan Chanyeol, tapi keadaan ini mengharuskan Hanna untuk berkata seperti itu, meski hatinya tidak mau berkata demikian.