Wattpad Original
This is the last free part

Part 6 - Terlalu Banyak Pertimbangan

8.9K 1K 70
                                    

Seperti saran Ester beberapa hari lalu, akhirnya Jehan memutuskan untuk mengabulkan permintaan maminya. Dia pulang di akhir pekan dan bersiap-siap bertemu dengan teman maminya. Jehan tidak seheboh Rahayu. Wanita paruh baya itu seperti akan bertemu sang pujaan hati.

Jehan beberapa kali memutar bola mata. Rahayu terlalu antusias hanya karena sebuah pertemuan. Hanya sebatas pertemuan. Jika salah satu di antara mereka menolak, maka tidak akan terjadi apa-apa di antara kedua belah pihak keluarga tersebut.

Rahayu bukan hanya heboh pada Jehan, pada suaminya pun demikian. Dia mengatur pakaian Edi serapi dan sebaik mungkin. Mereka mengenakan baju seragam. Jehan sudah menolak. Beberapa kali dirinya merasa seperti menghadiri acara anak sekolah.

Akhirnya, Jehan mengenakan gaun sebatas lutut. Dia tidak mengenakan make up terlalu mencolok. Kesannya memang sangat santai. Wajahnya masih sangat muda. Banyak yang tidak percaya dia berusia dua puluh tujuh tahun.

Pertemuan itu diselenggarakan di sebuah restoran. Jehan belum belum pernah melihat wajah lelaki yang akan dikenalkan padanya, baik itu foto, karena Jehan juga tidak begitu penasaran. Meskipun coba membuka hati, Jehan belum sepenuhnya bisa menerima.

Ketika keluarga Jehan sampai di restoran, mereka sudah ditunggu oleh sahabat Rahayu. Ruangan itu tiba-tiba ricuh oleh Rahayu dan wanita yang hampir seumuran dengannya, layaknya kedua sahabat yang tidak bertemu dalam waktu lama.

"Ini anak kamu, Yu? Cantik banget," kata wanita bernama Maya itu pada Jehan sambil berjabat tangan.

"Iya, Tante. Salam kenal. Saya Jehan," sapa Jehan ramah dan sopan.

"Cantiknya. Iya kan, Pa?" Maya melirik suaminya, Baskoro.

"Iya, Ma."

Setelah selesai acara sambutan, mereka akhirnya duduk di tempat masing-masing dengan tenang. Rahayu kembali berbicara beberapa saat kemudian, "Anak Jeng mana? Nggak jadi datang?"

"Oh, Maaf, Yu, sampe lupa, nih. Bentar lagi. Tadi ada urusan sebentar nggak bisa ditunda. Maklum lah anak muda gila kerja. Semangat banget sampe nggak mau ditunda sampai Senin."

Jehan cukup terpukau dengan kegigihan lelaki itu. Dia bertanggung jawab dengan pekerjaannya tanpa menunda-nunda seperti dilakukan oleh banyak orang.

"Iya, Jeng, nggak apa-apa," Rahayu dan Maya sibuk mengobrol dan sesekali mengikutsertakan Jehan. Sedangkan Baskoro dan Edi juga sibuk membuka perbincangan. Namun, tidak lama kemudian, pandangan mereka beralih pada pintu yang tiba-tiba terbuka.

Kedua keluarga itu memesan restoran private yang ruangannya hanya diisi oleh mereka. Mereka tidak ingin berbaur dengan pengunjung lain, sehingga mengurangi rasa nyaman.

"Selamat malam. Maafkan saya datang terlambat." Lelaki itu menunduk sopan dan segera mengambil tempat di samping Maya, tepat di seberang duduk Jehan.

Jehan meneliti lelaki itu diam-diam, memperhatikan gerakannya yang malu-malu. Maya segera memperkenalkan lelaki itu sebagai anaknya, "Ini anak semata wayang saya, Jeng."

Lelaki itu kembali tersenyum dan masih berdiri, kemudian memperkenalkan diri secara resmi. "Selamat malam, Om, Tante. Nama saya Adhyastha Cielo." Kemudian dia menyalami Rahayu, Edi, dan terakhir Jehan.

Jehan menyambut dengan senyum tipis sambil memperhatikan lelaki itu duduk. Jehan hanya menjawab singkat semua pertanyaan yang diajukan oleh kedua wanita itu. Jehan tidak ingat apa pun yang mereka bicarakan setelahnya, karena pikirannya kalut sekarang.

Jehan juga tidak mau melihat lelaki itu lagi. Jehan sibuk dengan makanan, ingin segera menghilang dari tempat tersebut, dan kembali pulang. Jehan menyesal telah menyetujui pertemuan tersebut. Setidaknya dia harus meminta foto lelaki itu terlebih dahulu. Dia merutuki kebodohannya. Dia memaki dirinya yang termakan rayuan Ester untuk menuruti kemauan orang tuanya.

icon lock

Show your support for Dira, and continue reading this story

by Dira
@iLaDira69
Saat Jehan setuju menikah dengan lelaki pilihan ibunya, Eghan, cinta...
Buy a new story part or the entire story. Either way, your Coins help writers earn money for the stories you love.

This story has 24 remaining parts

See how Coins support your favorite writers like @iLaDira69.
Perfect Love : Heart ChoiceWhere stories live. Discover now