Chapter 29 - Special Evaluation

457 49 6
                                    

Semua orang sedang berkumpul di dorm, menatap handphone-nya masing-masing.

"Wah gila, evaluasi selanjutnya kita harus berpasang-pasangan," ucap Haneul dengan mengeluh.

"Untung saja aku dengan Jake," ucap Jane. "Ah sepertinya kalian benar-benar keluarga. Bahkan di saat seperti ini kalian terpilih bersama juga," ucap Haneul yang putus asa.

"Memangnya eonni dengan siapa?" tanya Vanessa. "Ada, sama trainee laki-laki juga. Yang kemaren itu lho......"

Vanessa menyimak Haneul yang bercerita panjang lebar. Inti dari perkatannya adalah...

"Kenapa aku harus berpasangan dengan orang menyebalkan sepertinya?!"

"Sepertinya kalian ditakdirkan untuk berbaikan," ucap Yeona mengejek.

"Apa pasangannya selalu laki-laki dan perempuan?" tanya Vanessa. "Tidak juga, aku bersama trainee perempuan," ucap Minyoung.

"Eh? Enak sekali, setidaknya eonni tidak akan merasa terlalu canggung ketika latihan," ucap Haneul.

"Kau berpasangan dengan siapa?" tanya Haneul pada Vanessa.

"Eh- oiya aku belum mengeceknya," ucap Vanessa kemudian mengeluarkan handphone-nya dari saku.

Sesaat setelah Vanessa mengeluarkan handphone-nya, dia terdiam, terlihat bingung menatap layar.

Haneul mendekati Vanessa dan ikut melihat layar, "Haha, kau pasti berpasangan dengan- eh?"

"Kenapa kau tidak berpasangan dengan siapapun?" ucap Haneul membuat semua orang yang ada disana terkejut.

"Eh? Serius?" ucap mereka kemudian mendekati Vanessa.

"Tidak terjadi apa-apa kan," Haneul bergumam cemas.

"Sepertinya itu karena di agensi kita jumlah trainee-nya ganjil," ucap Hani sambil memberikan kode pada Haneul agar tidak memperburuk suasana.

Jika seorang trainee menerima perlakuan berbeda dari agensi, hanya ada dua maksud. Yang pertama, dia trainee istimewa kesayangan agensi, kedua, karena agensi tidak terlalu menyukainya.

Tidak diberikan pasangan untuk evaluasi, kita semua bisa menebak apa artinya itu.

"Ah—iya. Hani eonni benar," ucap Haneul.

"Semoga memang hanya karena itu," ucap Vanessa bergumam pelan, merasa lesu dengan fakta bahwa hanya dia yang sendiri.

Keadaan hening sebentar sebelum Sieun bicara untuk mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya, kemaren aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan seseorang di telfon, kalau tidak salah kau membicarakan tentang desain," ucap Sieun.

Vanessa tidak jadi lesu, ia langsung mengangkat kepalanya dan menatap Sieun dengan kaget.

"Eh? Is it supposed to be a secret*?" ucap Sieun pelan.
*Itu harusnya rahasia ya?

"T-tidak juga sih," ucap Vanessa pelan. "Memangnya desain apa?" tanya Haneul ingin tahu.

"Kakak ku berencana mendirikan usaha fashion, jadi dia menanyakan pendapatku tentang rancangannya, hehe iya begitu," jawab Vanessa agak canggung.

"Oh, begitu. Reaksimu seperti mendengar masalah besar bocor saja, hahaha," ucap Hani.

"Hahaha, aku hanya kaget tiba-tiba pindah topik, hehe," ucap Vanessa, ikut tertawa canggung.

"Emang jadi masalah besar kalau kalian tau yang sebenernya," gumam Vanessa dalam hati.

***

IDOL [On Going]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora