Chapter 10 - Do Jinyoung

1.1K 102 10
                                    

Vanessa melangkah keluar dari ruangan audisi sambil tersenyum tipis.

"Jadi anda akan menampilkan apa?"

"Saya akan menampilkan vocal."

"Tapi kenapa anda melakukan peregangan tubuh?" tanya staff dengan sedikit tertawa.

"Tidak ada apa-apa saya hanya bergaya."

Vanessa menghela nafas lega. Ia bisa melewati audisi ini dengan baik, membuatnya merasa ia dapat melanjutkan semuanya dengan mudah.

Terlihat di sudut ruangan Haneul melambaikan tangannya pada Vanessa. Dia tersenyum sebelum menghampiri Haneul.

"Kenapa anda disini? Kenapa tidak langsung pulang?" tanya Vanessa pada Haneul. Lalu jari telunjuk Haneul mengarah pada sebuah AC yang berada dekat dengan tempat ia duduk.

Vanessa nyaris tertawa terbahak-bahak ketika menyadari maksud Haneul. Jiwa receh-nya hampir membuatnya malu di tempat ini.

"Oh iya," kata Haneul, "ini, tadi handphone-mu terjatuh dan staff menemukannya. Mereka menitipkannya padaku."

Vanessa menerima handphone-nya sambil tersenyum, "Kamsahamnida."

"Mengapa anda tidak terlihat cemas? Handphone anda 'kan hilang," tanya Haneul.

"Oh," kata Vanessa lalu merogoh sakunya, "saya punya satu lagi," ucapnya sambil menunjukkan handphone-nya yang lain. "Handphone yang ini hanya untuk bermain game, jadi tidak terlalu masalah jika hilang," tambah Vanessa.

Haneul membuka mulutnya kaget. Ia yakin Vanessa lebih muda daripada dirinya, tapi dia sudah sekaya ini. Dia pasti anak orang kaya, begitu pikir Haneul.

"Saya akan pergi. Anda mau pergi bersama?" tanya Vanessa ketika dia hendak meninggalkan gedung BigHit. "Tidak, saya masih mau beristirahat sebentar," tolak Haneul halus. Vanessa mengangguk lalu memberikan sekotak kecil tisu pada Haneul, setelah itu dia pulang.

Tanpa menunda lagi, Vanessa segera menaiki kendaraan umum untuk pulang. Fisik dan pikirannya lelah, yang ada di pikirannya kini adalah isitirahat.

Sesampainya di rumah, Vanessa hanya mencuci wajahnya dan langsung tertidur setelah berbaring di atas kasur. Ia bahkan belum mengganti pakaiannya.

Vanessa terlelap. Malam ini, setidaknya ia dapat tidur dengan tenang setelah 5 bulan lamanya khawatir akan audisi. Tetapi tantangan di depan masih ada. Vanessa melupakan itu sekarang. Karena kepuasan pribadi, ia lupa memikirkan keadaan.

Padahal, ia bahkan tidak tau apa yang akan terjadi besok.

***

Sejak tadi pagi, Vanessa hanya berbaring tanpa melakukan apa-apa. Selama tiga hari dia mendapat istirahat, sebelum pengumuman audisi dan informasi tentang audisi selanjutnya.

Tapi Vanessa bahkan tidak berniat untuk bangkit dari tempat tidurnya, apalagi latihan. Dia terlalu m a l a s.

"Jalan-jalan untuk menyegarkan pikiran sebentar, boleh kan?" tanya Vanessa pada dirinya sendiri. Ia memakai jaket dan sepatu, lalu keluar untuk menikmati lingkungan sekitarnya.

Vanessa melangkah dengan riang. Ternyata berjalan-jalan di luar sangat menyenangkan, terlebih lagi kalau dilakukan sendiri. Dia merasa senang karena dapat menghabiskan waktu dengan dirinya sendiri.

Ketika sedang asik memperhatikan sekitar, perhatian Vanessa tiba-tiba tertuju pada seorang anak yang duduk di halte bis sendirian. Ini sudah siang, bahkan menjelang sore. Tidak seharusnya seorang anak yang menggunakan seragam TK berada di luar sendirian pada waktu saat ini.

IDOL [On Going]Where stories live. Discover now