Alasan hauless batu itu tak ber-awak karena jika benda itu ditembakkan, sudah pasti orang yang berada di dalam hauless itu pun akan hancur sama seperti Budi. Maka untuk menghindari kejadian seperti itu, musuh mengarahkan hauless tersebut menggunakan pengontrol jarak jauh. Strategi musuh jauh lebih berbahaya jika kita tak berhati-hati.

 Kejadian semenit lalu membuat semua orang yang berada di ruang pantauan terpatung dan keheningan juga kesedihan memenuhi ruangan itu. Budi yang tak pernah gagal menjalankan misi dan selamat dari berbagai macam hal yang mematikan. Kini meninggalkan secercah kenangan indah.

Masa-masa diklat selama 3 tahun yang diisi dengan berbagai candaan tawa. Ia yang sangat pandai menghibur jika ada teman yang gugur dalam menjalankan misi. ia yang menyimpan ratusan kenangan pahit dimasa-masa perang dengan Amerika. Ia yang selalu semangat menjalankan misi seberat apapun. Dan ia satu-satunya orang yang tak pernah absen membicarakan keluarganya terutama membicarakan anaknya, Aron.

Isak tangis dan duka tak terhenti selama satu jam di ruang pantauan sore itu. Pahlawan tanpa jasa yang telah melindungi dan menjaga kedamaian di lapangan. "Budi, terimakasih atas seluruh jasamu. Kami sayang padamu. Dan berharap ini hanyalah bohong." Jordan meneteskan air matanya.

***

Jarum pendek jam menunjuk dekat ke angka 10 dan jarum panjangnya di angka 10 jua, yang artinya 10 menit lagi Aron akan mendengarkan suara ayahnya malam ini. Setiap malam minggu itu adalah jam bebas telepon bagi anggota intel kepada keluarganya. Tetapi entah mengapa sedari tadi ia dan ibunya merasa risau. Wajah Yeni bahkan memucat dan kakinya tak henti bergemetar. Aron sendiri benar-benar tak tenang. Biasanya ia sangat bahagia menikmati detik-detik ayahnya memberi kabar bahwa ia baik-baik saja mendengarkan cerita tentang misinya kali ini.

Sepuluh menit kemudian terdengar suara deringan hologramphone milik Yeni. Saat Yeni mengangkat ia segera menekan tombol speaker agar Aron dapat mendengar juga. Ternyata suara disebrang sana bukan suara Budi. Suaranya berat tetapi beda dengan suara Budi dan orang itu minta maaf atas nama Intelijen Secret Agent Indonesia. Dengan deru nafas yang berat orang itu menjelaskan bahwa Budi telah tiada.

Yeni menangis histeris dengan teriakan yang menganggap ini bohong. Sebenarnya Yeni dan Aron sudah mengetahui suatu saat hal ini akan terjadi, pasti. Tetapi mengingat kali ini adalah hal nyata yang tak bisa diubah merupakan hal yang paling menyakitkan. Budi memang jarang pulang ke rumah. Tetapi sekalinya pulang, ia rela tak tidur untuk mengobrol, menghabiskan waktu hanya untuk keluarga, berbagi suka dan dan dukanya. Sosok ayah yang sempurna bagi keluarga kecil ini. 

Teriakan Yeni tadi menyebabkan Seira terbangun dan terheran-heran melihat kakaknya memandang kosong televisi dan ibunya yang tak henti-hentinya menangis. Hingga Seira menyadarkan Aron dari lamunannya dan menangis semenit kemudian. Seira harus tau, ayahnya yang sangat ia sayangi sudah tiada. Aron tak ingin ada kebohongan di dalam keluarganya. Seira sudah cukup paham dengan arti ditinggalkan. Aron hanya bisa memeluk kedua wanita yang sangat ia sayangi untuk saling menguatkan satu sama lain.

Padahal esok adalah harinya Aron menemui ayahnya di tempat kerja secara langsung. Padahal esok. Tinggal beberapa jam lagi ia akan bertemu dengan ayahnya di lapangan. Hanya beberapa jam ... Tapi sekarang ayah sudah tiada. 

PRANG!! 

Oh tuhan, apalagi ini? Aron sungguh tak habis pikir dengan kejadian hari ini. Keluarganya sedang berkabung tiba-tiba teror itu datang lagi. Apa orang itu tak punya otak? Kali ini orang itu takkan bebas. Aron mengejar orang dengan pakaian serba hitam itu namun langkah larinya yang sangat cepat terkalahkan dengan sportbike orang itu.

Aron kembali masuk kedalam rumah dan mengambil batu tersebut. Dari penampakannya batu ini seperti batu api yang sangat panas, karena batu itu mengeluarkan asap panas. Pantas saja kaca rumah Aron pecah. Rumah Aron memang dimodifikasi dengan tingkat keamanan yang tinggi. Tetapi perusahaan keamanan menghapus tingkat keamanan hanya pada batu. Tujuannya agar jika terjadi kebakaran dalam rumah, pemilik rumah cukup dengan melemparkan batu maka kaca itu pecah dan bisa menyelamatkan diri dari kebakaran.

Batu itu hanya penampakannya saja yang seperti batu magma tetapi sebenarnya tidak saat ada yang menyentuhnya bentuknya akan berubah. Batu nya terkelupas dan menambilkan bola besi. Bola besi itu terbuka secara perlahan dan mengeluarkan selembar kertas ancaman. Lagi.

"Bagaimana? Usahaku tak sia-sia kan? Hahahahaha. Sudah kubilang kau takkan bisa menemukanku. Bahkan ayahmu sudah tiada sebelum kau menemukanku. Intel macam apa ayahmu itu. BODOH

8 kr, 7 kn. S.W"

"Garasi, pasti ada sesuatu di garasi." Aron berlari sekuat tenaga dan tidak menemukan apa-apa saat tiba di garasi. 'apa ini? apa kata kunci sebenernya si? ayo pikir Aron pikir!!'

"Aron, ada apa? apa isinya?" tanya Yeni.

Aron memberikan kertas itu pada ibunya. Aron mengajak Seira untuk memeriksa CCTV yang ada dirumahnya. Dan tidak menemukan siapapun yang keluar masuk dari garasi selain dirinya dan ayahnya. Sungguh Aron tak sabar lagi dengan ini. Ia berharap Surya dan Bagas turut membantu menemukan jawabannya.

***

"Kenapa kamu kesini Inem? Malem-malem gini," tanya Surya. 

"A-anu, ayahnya tuan Aron meninggal."

"Hah? Apa? Ngada-ngada kamu Inem! Gabole ngomong gitu, omongan itu do'a heh!"

"Saya kesini gada alasan lain selain itu Surya, percaya deh."

"Terus sekarang Aron gimana? Kamu udah ngasih tau Bagas?"

"Tuan Aron stres karna tadi ada yang neror lagi. Niat saya cuma kasih tau kamu, ntar kamu kasi tau ke Bagas. Udah ya, saya emang sedih. Tapi saya juga pengen pulang, disini banyak hantu aneh-aneh." Inem keluar dari kamar Surya.

Tanpa berpamitan Surya pergi ke rumah Bagas dan segera menuju ke rumah Aron. Ia sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu. Sesampainya di rumah Aron, Surya dan Bagas menemani Aron yang sedari tadi hanya melamun. Besok mereka akan menemui ayah Aron di tempat kerjanya.

Bagas bosan, ia tak bisa menahannya lagi. Sekarang kerjaannya hanya melihat 2 lembar kertas yang telah meneror rumah Aron. Ia meneliti lagi, apa yang tersembunyi dibalik kalimat-kalimat ini. DAMN. Bagas menemukan jawabannya. Tanpa berpikir rumit lagi, Bagas memberitahu jawban teka-teki dari orang gila ini kepada Surya dan Aron. Surya dan Aron baru menyadari dan mengakuinya, Bagas memang brilian soal teka-teki.

aduh maap banget jam 11 upnya, yang penting senin lah ya:) oh iya ini cast nya, minggu kemarin bukan lupa bikin chapter khusus cast, cuma cast nya belom ketemu wkwkwk.

makasi yang udah vote komen, aku minta ijin minggu depan hiatus dulu ya:) alasannya karena ingin refreshing aja wkwk. mumet otak serius dah.

itu bagas beneran nemu jawabannya, jadi jangan ngilang ya readers:) stay safe semua. 

Ini Aron ya mentemen:) maap kalo ini teman kenalan kalian, aku dpt ini dr tiktok:v

Ini Aron ya mentemen:) maap kalo ini teman kenalan kalian, aku dpt ini dr tiktok:v

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NEW WORLD ON THE EARTHWhere stories live. Discover now