Kehilangan

291 119 486
                                    

maapin kalo ada typo ya, happy reading^^

"Budi, targetmu berada di arah jam 8."

"Baik!"

Budi  mengikuti petunjuk yang diarahkan seseorang dari bilik pemantauan tempat ia bekerja. Arahan itu memperlihatkan Danau Toba yang satwa-satwanya sedang diculik. Salah satu satwa yang diculik yaitu putri duyung. Sekawanan putri duyung sedang dijaring dan dilempari tombak runcing berkali-kali. Banyak sekali ikan-ikan yang yang mengambang dan mengeluarkan darah akibat bom air yang terus menerus meledak tiada henti.

"Musuh belum ditemukan. Beberapa duyung telah terjaring dan ada yang diserang oleh mesin, bendanya mirip seperti tombak. Kondisi sangat buruk. Datangkan bala bantuan segera! Saya akan mendarat sekarang," ucap Budi.

"Baik. Roni, segera mendarat ke arah jam 2 dan beritahu keadaan di sana."

Roni adalah rekan kerja tim Budi kali ini. Memang tidak terlalu akrab tapi Budi tidak mempermasalahkan hal itu. Sejak rencana misi kali ini, ada seekor makhluk tak kasat mata atau immortal selalu memandang tajam dan memberikan tatapan tak suka pada Budi. Tentu saja itu mengundang amarah juga bagi makhluk immortal yang setia menemani Budi dalam keadaan susah senang. Tapi Budi tak ingin misinya gagal kali ini, ia akan menanyakan hal itu pada Roni setelah misi ini sukses.

Budi bergerak perlahan menggunakan hauless miliknya dengan sistem penyamaran transparan. Jadi musuhnya takkan bisa mengetahui keberadaan dirinya jika Budi beruntung. Karena sebenarnya ada alat pelacak bagi hauless-hauless yang sedang menyamar. Penyamaran Budi cukup aman sampai semua kerusakan yang ada di Danau Toba terhenti karena Budi menyerang dengan senapan-senapan yang ada di haulessnya. Para satwa telah selesai di selamatkan dan juga para duyung yang terluka serta terjerat jaring telah berhasil diselamatkan. Sisanya hanya membereskan para mesin sampah , bom-bom yang masih aktif, dan beberapa satwa yang mati. 

"Misi sukses! Cepat bereskan sisa-sisa mesin musuh. Saya akan mencari dalang semua ini," ucap Budi dengan antusias dan semangat. 

"Kerja bagus! Tidak salah kau dijadikan pemimpin misi kali. Kau harus tetap jaga penyamaran dan hati-hati! Bisa saja musuh memiliki strategi lain karena sejak tadi tak terlihat." Budi tersenyum mendengar penuturan dari komandan.

Satu misi Budi selesai.

Begitu pula di seberang danau. Hutan yang terbakar dengan sangat besarnya dan satwa-satwa yang terjebak disana berhasil diselamatkan. Api telah meredeup dan sementara satwa akan dibawa ke hutan terdekat dengan bala bantuan intel Indonesia. Satu Misi Roni pun telah selesai.

Budi akan bergerak duluan dan menerbangkan haulessnya. Belum satu meter hauless Budi melayang, ia menyadari sesuatu. Batu besar di belakang hauless nya bergerak kemudian terdiam lagi. Budi tidak melihat adanya makhluk halus yang bertubuh besar di sebelah batu itu Artinya batu tersebut bukan digerakkan oleh makhluk halus. Setelah 30 detik Budi berpikir, ia mendapat jawaban bahwa batu besar ini adalah hauless musuh yang sedang menyamar. Dengan tergesa-gesa, Budi mengirimkan tanda bahaya pada komandan.

Budi menembakkan berbagai macam tembakan agar penyamaran dan kaca pelindung musuh bisa ditembus. Tetapi hauless musuh tak bergerak dan sepersekian detik Budi mengira itu hanyalah batu besar biasa yang bergerak karena getaran dari haulessnya. Tapi sepersekian detik kemudian Budi menyadari ini hauless tanpa awak yang digerakkan dengan pengontrol jarak jauh.

DUARRRRRR!!! BUM!! BUM!!! DUARRRRR!!!!

"Aron, tepati janjimu untuk tetap kuat dan lindungi adik serta mamamu ya nak. Papa sayang kalian." 

Inilah kata terakhir yang terdengar oleh komandan Jordan dari alat komunikasi misi milik Budi sebelum suara ledakan yang amat besar itu terdengar dan tergantikan dengan suara tv rusak. Hauless yang tak ber-awak tadi menembakkan sesuatu yang sangat besar. Senjatanya hanya sebesar senapan angin, tetapi dimodifikasi ulang agar dapat mengeluarkan tembakan yang amat besar dan dijamin apapun yang mengenainya hancur lebur. peluru ini tingkatan besar skalanya sama seperti peluru meriam. Skala maksimalnya dapat menghancurkan sebuah gedung besar dengan 76 lantai hanya dengan sekali ledakan.

NEW WORLD ON THE EARTHOù les histoires vivent. Découvrez maintenant