My Boss! 36

37.8K 2.2K 864
                                    

Wwaaahhh!!! Aku speechless! Kalian nembus 400+ hanya beberapa jam. Terimakasih sayang-sayangku ❤️

Yang ini boleh juga di spam lagi biar aku juga semangat fast up. 😘

🍁🍁🍁

Yogyakarta, Kediaman Raden Mas Tjokro Hadiningrat.

Alwi dan Eza sampai Jogja sejak satu jam yang lalu dan kini mereka sudah duduk di ruang keluarga di temani dua cangkir kopi yang masih mengepulkan asap setelah membersihkan diri dan beristirahat sebentar. Eza yang baru pertama menginjakkan kakinya di kediaman keluarga keraton sempat takjub dan bangga bisa menjadi sepupu dari salah satu anggota keluarga Sri Sultan.

"Eyang..." Alwi dan Eza langsung berdiri saat eyang putri datang kemudian langsung mendekat untuk sungkem.

"Ini sepupu kamu?" Tanya eyang setelah mereka berdua kembali duduk

"Saya Eza, eyang. Sepupu tuanya Alwi dari Kalimantan."

"Oh, yang kata Alwi dokter itu ya? Sepupu tua Alwi yang disini juga ada yang dokter, namanya Galih. Nanti biar tak suruh kesini buat kenalan.". Ujar eyang ramah.

"Terimakasih eyang" Eza tersenyum canggung karena merasa agak sungkan saat seorang ningrat menyambutnya dengan ramah seperti ini.

"Piye, le? Rara sudah kamu bujuk biar pulang ke Jogja aja?" Eyang memulai obrolan serius mereka.

"Belum eyang, Alwi takut nanti adik salah paham kalau Alwi tiba-tiba membujuknya supaya ke Jogja. Selama ini kan Rara gak tau kalau Alwi sering komunikasi sama eyang."

Belum sempat eyang putri menjawab, tiba-tiba saja eyang Kakung datang dan merubah suasana menjadi lebih tegang dari sebelumnya. Alwi serta Eza kembali berdiri lalu segera sungkem seolah hal itu bisa menyelamatkan nyawa mereka yang terancam, betapa kuatnya aura eyang Kakung hingga mampu membuat mereka menciut hanya karena kedatangannya.

"Iki sopo?" (Ini siapa?) Eyang kaku buka suara setelah Eza selesai mencium tangannya.

"Saya Eza, sepupu tertua Alwi di Kalimantan." Jawab Eza tak berani menaikkan kepalanya terlalu tinggi.

"Oh, iyo,iyo ... Jadi sudah sampai mana wanita kota itu nginjek-nginjek cucuku?"

Eyang putri segera mengelus lengan suaminya saat mengetahui Alwi dan Eza mendadak takut untuk bersuara.

"Sabar, masalahnya sudah selesai."

"Lho, Ndak bisa begitu. Bagaimana bisa selesai kalau cucuku saja masih di sana? Masih kerja di perusahaan anaknya?"

Eyang Kakung menatap Alwi "le, Alwi!"

"Enjeh eyang kakung." Sahut Alwi cepat seraya melirik eyang kakung yang meletakkan kerisnya di atas meja.

My Boss!Where stories live. Discover now