My Boss!! 10

34.8K 2.3K 139
                                    

"Biarkan ini menjadi rasaku, biarkan ini  hanya menjadi  kisahku. Tidak perlu kamu, cukup aku dan masa laluku."

♥️♥️♥️♥️

"Rara?" Suara familiar yang sudah lama tidak Aurora dengar membuat gadis itu terpaksa membalikkan badannya saat sudah sampai di depan meja resepsionis dan mendapati seorang lelaki jangkung bermata sipit berjalan mendekatinya.

"Oh Tuhan, Rara? Kamu..." Lelaki itu menghentikan ucapannya saat melihat Aurora tidak sendiri.

"Apa kabar, Bagas?" Ucap Aurora mengabaikan keterkejutan Bagas yang masih mematung tak percaya melihatnya.

"Baik," Bagas mengajak Aurora dan Faiz untuk duduk di sofa "kamu baru datang?"

Aurora mengangguk. "masih ada kamar yang kosong kan di penginapan kamu ini?"

"Buat teman kamu ini?" Bagas menatap Faiz yang masih diam sejak tadi.

"Iya. Bisa bantu kan? Udah malam soalnya, gak tahu mau cari penginapan dimana lagi yang dekat."

Bagas mengangguk lalu mengulurkan tangannya pada Faiz yang di sambut baik oleh lelaki itu. "Saya Bagas, teman SMA Aurora."

"Faiz." Ucap Faiz tanpa berniat mengenalkan diri lebih jauh.

"Kamu mau ikutan nginap atau gimana?" Tanya Bagas pada Aurora yang sudah berdiri dari duduknya.

"Aku pulang, dia aja yang nginap disini. Buruan gih! Udah malam banget." Aurora memberikan isyarat pada Bagas dan Faiz agar segera berdiri.

Bagas memanggil salah satu karyawannya untuk mengantarkan Faiz ke kamar penginapan, sementara Aurora masih berdiri di sana bersama Bagas.

"Udah berapa tahun kamu menghilang, Ra?"

"Lima tahun, mungkin." Jawab Aurora mengedikkan bahunya.

"Lima tahun cuma pulang waktu lebaran aja? Segitu sakit hatinya, Ra?"

Bagas menatap sendu Aurora yang hanya diam.

"Ya udah, nitip bos ku tadi ya. Aku mau pulang, besok pagi aku kesini lagi." Aurora tersenyum tipis pada Bagas yang berdecak kesal.

"Bos? Itu tadi bos kamu? Ku kira calon." Jawab Bagas mengikuti Aurora yang berjalan menuju pintu keluar.

Aurora hanya terkekeh ringan menanggapi ucapan Bagas, gadis itu berhenti di depan pintu mobil yang tadi mengantarkan mereka dari bandara kemudian menatap Bagas sejenak.

"Jangan kasih tahu siapapun kalau aku disini."

Bagas hanya bisa mengangguk, lelaki itu sangat paham apa yang Aurora rasakan selama ini.

"Hati-hati ya." Bagas melambaikan tangannya ketika mobil yang Aurora tumpangi sudah bergerak pergi.

"Kapan kamu bisa maafin dia, Ra?" Gumam Bagas sebelum berbalik dan berjalan kembali masuk kedalam.

***

"Assalamualaikum. Ma, yah..mama!" Aurora mengetuk pintu rumah orang tuanya dengan mata yang sudah sangat mengantuk.

Salahkan Aurora yang tidak mengabari siapapun bahwa dirinya pulang, bahkan orang tuanya juga tidak tahu tentang kepulangan gadis itu, jadi beginilah, Aurora harus bersabar menunggu pintu di buka, berharap seseorang di dalam sana masih ada yang terbangun.

"Assalamualaikum." Aurora yang hendak mengetuk kembali pintu rumah itu menarik tangannya saat mendengar suara kunci di buka dari dalam.

"Rara?"

My Boss!Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ