44. Di Bawah Nol

442 73 21
                                    

(OST

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(OST. Menghitung Hari 2 - Anda. Cover by. Felix)

•••

Di Bawah Nol

•••

Ruangan itu mendadak senyap ketika Bara datang bersama Adit. Di sana, sudah ada Miko, Riko, Adrian, Ilham dan Guntur. Memang Bara meminta Riko untuk mengumpulkan semua penghuni basecamp, sebab cowok itu yakin kalau kabar yang Gesna dapat bersumber dari penghuninya.

Bara duduk di sebuah sofa tunggal dan Adit duduk pada sandaran tangan sofa, yang Bara duduki.

"Gini, sekarang gue tanya. Siapa di antara kalian yang dengar omongan gue sama Adit waktu itu dan kasih tahu ke Gesna?" tanya Bara langsung kepada inti masalah. Ditatapnya para penghuni satu per satu.

Adrian dan Guntur melempar pandangan tidak paham. "Maksudnya, Bang?" tanya Adrian.

Bara mengembus napas, melirik ke Adit sesaat. "Ya, tentang taruhan itu. Taruhan gitar antara gue sama Adit. Gue yakin yang tahu cuma orang dalam, orang di sini juga. Dan pasti salah satu dari kalian yang kasih tahu ke Gesna."

"Gue, Bang." Ilham menaikkan dagu sembari menyuguhkan muka tidak suka. "Gue yang dengar semuanya. Gue dengar lo sama Bang Adit taruhan kasih gitar kalau Bang Adit berhasil pacaran sama Gesna dan gue kasih tahu ke Gege."

"Elo!" Bara sontak berdiri dan hendak meninju Ilham, tetapi tubuh cowok itu segera dihalangi Adit. "Lo kenapa nggak tanya dulu sama kami?!"

Ilham ikut berdiri menantang dengan tangan terkepal. Meski tahu siapa yang harus dihadapi kali ini, persahabatannya lebih penting. "Tanya gimana? Sahabat gue jadi taruhan lo berdua dan gue mesti tanyain baik-baik?! Jelas-jelas lo berdua lagi mainin Gege. Kayak nggak ada cewek lain aja yang bisa dimainin," sentaknya.

Dalam sekejap, dada Guntur terasa meledak di tempat. Dia refleks berdiri di samping Ilham. Untuk urusan seperti ini, Guntur tentu akan ikut campur. "Jadi ... lo pacarin Gege cuma buat taruhan, Bang?"

Guntur berdesis geram ke arah Adit, yang langsung dipegangi Adrian. Tuan rumah yaitu Miko dan Riko yang bertindak sebagai penengah dalam pertemuan ini lantas meminta yang lain jangan emosi.

"Tenang dulu, tenang. Lo mungkin nggak percaya sama Adit atau Bara, tapi lo semua percaya gue, 'kan?" Miko memandang yang lain. "Gue saksinya. Gue saksi Bara tantangin Adit dan gue juga saksinya kalau taruhan itu enggak benar-benar ada. Bara tantangin Adit supaya Adit ngakuin perasaannya aja. Taruhan itu enggak ada, gitar itu enggak ada."

"Tetap aja, Bang," potong Guntur tidak terima. Dia mendadak ingat bagaimana Gesna memaksa untuk membeli gitar dan bagaimana raut gelisah cewek itu. Ternyata Gesna tahu dirinya menjadi taruhan. Ya Tuhan, pantas Gesna terlihat aneh. "Berarti semua itu awalnya karena taruhan, 'kan? Bang, Gege salah apa sama kalian? Gue rasa Gege bukan orang yang suka ganggu orang lain kecuali kami-kami. Kenapa sampai mainin perasaan dia, sih?"

MATAHARI APITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang