24. ~ Let's NOT Fall In Love 2 ~

244 28 8
                                    

Pagi itu, suasana toko milik Nayeon bisa di kata cukup ramai. Banyak pelanggan silih berganti untuk menikmati hasil karya tangan Nayeon. Bagi Nayeon, melihat pelanggannya tersenyum puas itu dapat mengobati rasa lelahnya.

Di tengah-tengah kesibukannya, ponsel Nayeon yang berada di kantong celemek nya bergetar. Ia pun segera mengecek ponselnya dan mendapati sebuah pesan dari sahabatnya. Dan rupanya, Dahyun hendak memesan sepuluh cup kopi namun ia tak dapat datang ke tempat Nayeon. Jadi ia meminta tolong Nayeon untuk menghantarnya.

Tak masalah untuk Nayeon untuk menghantar ke tempat sahabatnya itu. Ia tahu bagaimana rasanya menjadi seorang penyelamat nyawa orang lain. Kesibukannya tak sebanding dengan sibuknya seorang dokter yang berhubungan dengan nyawa orang lain.

"Aku pergi dulu ya Jingmi. Kau bisa mengatasinya sementara aku pergikan?"

Jingmi menyatukan ibu jarinya dengan jari telunjuknya. Menandakan ia sanggup untuk menyelesaikan sendiri. Mendapat jawaban dari Jingmi, Nayeon tanpa berbasa-basi segera meninggalkan Jingmi setelah mengulas sebuah senyuman.

Sambil bersenandung riang, Nayeon menghantarkan pesanan Dahyun. Ia menunggu Dahyun pada bangku yang sudah disediakan di lantai dasar. Kadang dirinya juga menyapa beberapa pegawai rumah sakit yang sudah menjadi langganannya.

"Nay" Panggil seorang wanita yang membuat Nayeon menoleh. Dahyun berlari kecil ke arahnya.

"Ah~ mianhae. Aku merepotkanmu. Hari ini cukup melelahkan."

"Arraseo. Kau sudah berjuang. Semoga kopi ini membuatmu dan lainnya semangat."

"Dahyun."

Diikuti oleh Nayeon, Dahyun menoleh. Mereka melihat seorang pria tengah berdiri menatap mereka dengan senyuman. Dan bagi Nayeon, menatap pria itu sudah biasa, namun yang membuatnya terkejut adalah seorang dokter yang berdiri di belakang pria itu.

Nayeon tak begitu tertarik dengan dua dokter yang tak ia kenal, namun ia lebih tertarik pada tiga dokter yang berdiri berjajar. Dua diantaranya adalah sahabatnya dan salah satunya adalah, orang yang tak ingin ia temui. Eunwoo, Jungkook dan, Taehyung.

Jungkook nampak terkejut sekali ketika melihat Nayeon berdiri tak jauh darinya, namun Eunwoo dan Taehyung hanya menatap dirinya biasa. Terlebih Taehyung yang menatap dirinya dengan tatapan sangat sangat sangat dingin. Lebih dingin dari tatapannya kebenciannya waktu itu.

"Dia Dahyun. Dokter muda dan berbakat. Dan dia adalah Nayeon. Dia pemilik toko di seberang jalan. Kalau kalian mau, mampirlah. Hhmm... Aku jamin kalian pasti ketagihan. Hahaha." Jelas dokter Thomas.

Nayeon hanya tersenyum simpul mendengar perkenalan dari beliau. Dokter Thomas adalah salah satu pelanggan setianya, dan Nayeon tahu bagaimana watak beliau. Nayeon sebenarnya tak mempermasalahkan dokter Thomas memperkenalkan dirinya, hanya saja ia merasa itu tak perlu.

Merasa tak nyaman, Nayeon memilih segera pamit dan pergi dari tempat itu. Ketakutan yang sempat ia tepis itu ternyata benar. Dia telah muncul kembali dengan tatapan dinginnya. Sepertinya Taehyung telah membenci dirinya, bahkan lebih dari sebelumnya.

Tapi bukannya ini lebih bagus? Bukannya ini balasan yang pantas ia dapatkan? Taehyung berhak marah kepadanya atau bahkan membenci dirinya. Ia tak apa-apa. Selama Taehyung atau ayahnya tak mengusik bahkan memisahkan dirinya dengan anaknya.

*****

"Kau ini kenapa? Kenapa kau hanya menatapnya dengan seperti itu?"
Nampak Jungkook begitu gemas bercampur kesal dengan Taehyung. Sore itu keduanya sedang dalam perjalanan pulang bersama dua teman mereka.

💎 Say You Love Me 💎 [EnD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang