18. | Fans Club Janjian??

33 18 11
                                    

Happy Reading...
.
.
.

Ella melambaikan sebelah tangannya, "tumben, pagi pagi udah nyampe?" ujarnya.

Rina menatap arjoli yang terpasang ditangan kirinya, "emang jam 10 bisa disebut pagi ya el?" sahut rina.

"Ahh, iya dahh. Lupain!" pungkasnya, "ntar, kita nonton club basket tanding yuk!" tambahnya dengan semangat.

Dewi terlihat memainkan kedua jari telunjuknya sambil menunduk, "maaf ella, dede gak bisa" jawabnya lesu.

Rina menatap penasaran, "kok gak bisa sih?"

"Bukan nggak bisa, dede udah ada janji mau ke Yogyakarta, ntar sore berangkat" kata dewi.

"Aduh, gimana bilangnya kalo dewi mau balik pulang kampung!" batin Ella, belum lama ia berfikir, nampak ia menyungging senyum dan mengambil duduk samping dewi.

"Baliknya kan nanti sore, ntar istirahat siang. Ikut bentar ya?, kita udah jarang kumpul bareng nih!" pinta ella.

Dewi nampak bergelut dengan fikirannya, ia sedikit khawatir kalau ara dan nailil marah soal ini. Karna keretanya akan berangkat pukul 4 tepat.

"Dede' takut telat ketinggalan kereta el, nanti ara sama nailil marah lagi!" sambil memayunkan bibirnya.

"What??, lo naik kereta??" tanya Ella sambil menutup mulutnya yang menganga kaget, "lo kan punya abang, kenapa gak sama abang lo aja??" tambahnya kembali.

"Bang Reza lagi sibuk tau, mana berani Dede' ganggu" jawabnya sambil bedecak kesal.

Nampak ella sedikit bingung,
Drrt.. Drtt.. Drtt..
Ponselnya bergetar.
"Gue angkat telfon bentar!" pungkasnya.

Belum lama ia berbincang, dengan sedikit lirikan mata menatap dewi yang sedari tadi masih fokus pada kumpulan kertas cetak terbuka dihadapannya.
Ella kembali dengan senyum merekahnya.

"Gimana??, jadi mau ikut nonton club basket nggak??, bentar doang. Gak sampe jam 2 deh" kata ella sambil menangkup tangannya ke depan, kode meminta mohon pada dewi agar setuju ikut.

Sebenarnya, ella adalah anak dari ayah Manager bagian Perencanaan dan Pengembangan di salah satu Firma Hukum kota Jakarta ini. Perusahaan yang diberdiri lebih dari 20 tahun ini semakin hari - semakin melejit nama dan kualitas kinerjanya. Seluruh keluarga hingga Seorang anak dari pria pendiri firma hukum ini dikenal baik oleh keluarganya.

Jadi, jika si penerus firma hukum tempat ayahnya bekerja meminta bantuan pada ella untuk mengatur pertemuan dengan salah satu sahabatnya. Ella hanya bisa mengangguk dan menurutinya.

Karna, sedikit dari usahanya itu. Akan membuahkan hasil positif bagi dirinya, sebab impiannya kali ini adalah bekerja di Perusahaan Firma Hukum itu. Bukan hanya memiliki gedung yang menjulang tinggi, bahkan sudah mendirikan beberapa cabang dikota lain.

Selain itu, Firma Hukum ini juga memfasilitasi para karyawannya dengan fasilitas yang memuaskan. Bahkan, jika hasil kinerja karyawan baik dan dapat dipercaya, perusahaan ini memiliki kenaikan pangkat dan gaji yang cukup menggiurkan.

Dewi mengatur posisi tubuhnya mengharap Ella, "nggak biasanya ngajak Dede' kayak maksa gitu?, ada perlu apa Ella sama Dede'??" tanya dewi sambil menatap heran.

"pengen ngajak lo aja sih, kan udah lama kita nggak main bareng. yakan rin??" tambah ella, sambil mencubit rina yang sedari tadi hanya terdiam.

Rina terpaksa mengangguk kaku, "udahlah, ngikut aja bentat!" pinta rina

Dewi menatap wajah Ella, "maaf ella, dede nggak bisa ikut" pungkasnya.

Ella menghela napasnya pasrah, ia terdiam dan mengetikkan beberapa kalimat dan dikirimnya pada pemilik Firma Hukum disebrang.

Date And Time Onde histórias criam vida. Descubra agora