5. | Kalam Ikatan Suci Gus

76 43 3
                                    

.

"Nah, selain daripada itu, pernah saat kita mendengar ayat atau firman Allah sedang bergema disekitar lingkungan kita. Maka berhenti lah berbicara yang tidak perlu dan dengarkan baik-baik firmannya yang ku bacakan. Kenapa? coba kita ingat kembali firman Allah yang terdapat pada surah Al-A'raf ayat 204 yang berbunyi 'Dan Apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapatkan rahmat'. Sudah mendapat pahala, makin disayang Allah, dapat Rahmatnya pula, gimana? Makanya, dengar ayat pengajian Mbak tentang orang tua. Karena, terkadang pilihan ayah dan ibu dikota yang sama adalah pilihan yang terbaik."

.
(Dewi Alyanada Fahrisyakilla)
.
--------------------------------------------------------

Happy Reading...
.
.
.

Adzan adalah sebagian kecil dari rahasia kalam Allah yang tak pernah bisa terhitung jumlahnya. Itulah sebuah panggilan atau mayoritas muslim menganggap itu sebuah tanda waktu ibadah telah tiba. Dengan Kalam suci Allah yang nikmat tiada tara saat didengar, membuyarkan lamunan gadis beriris coklat, seraya menatap wajahnya didepan cermin kamar khusus yang ia tempati beberapa hari terakhir.

Memang itulah adat mayoritas orang jawa kuno. Bahwa sebelum menikah seorang gadis harus diPingit terlebih dahulu, dengan kata lain tidak boleh keluar rumah sebelum hari akad nikahnya tiba.

Tak membuang waktu, mengambil kain seperangkat alat sholatnya dan melaksanakan ibadah dalam ruang kamarnya karna mengikuti instruksi abbi yang melarangnya ikut berjamaah dimusholla pesantren.

Disisi lain
Terlihat seorang gadis yang duduk termenung setelah melaksanakan ibadah subuhnya, tak seperti kebiasaan yang dilakukannya setoran hafalan kepada ustadzah rafika, namun kali ini ia memilih duduk dan mengadahkan kedua telapak tangannya, seraya menundukkan kepala dengan dalam.

"ya allah, hamba sudah mencoba melupakannya, namun engkau menghadirkan rasa tak kenal waktu disaat seperti ini, hamba tau semua ini adalah jalan terbaik darimu, sebuah takdir yang membawa hamba, entah rahasia apa dibalik semua ini. Hamba tau ini darimu, maka bimbinglah hamba agar bisa memahami dan tidak melakukan langkah kekecewaan terhadapmu" batinya dalam rintih hatinya

"Assalamualaikum ukhty, maaf, ukhty dipanggil neng alya diruang rias" terdengar salah seorang santri yang mengantarkan pesan untuknya

Segera mengusapkan air matanya, dan berkata "iya ukhty, syukron", dewi pun beranjak dan mengganti jilbabnya diasrama lalu menuju ruang dimana sudah ditunggu putri bungsu abbah yai

" assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam, dewi tolong temani calon pengantin baru ya, sebentar lagi temanmu satunya akan kesini. Selain itu saya akan cek keperluan dapur" kata alya sambil tersenyum renyah padanya, dan beranjak meninggalkan ruang rias itu

Dewi hanya mengangguk dengan arti faham dan duduk disebelah teman sohibnya.
"Wahh.. Kakak cantik banget" seraya menatap lekat wajah helma yang sedari terpejam.

"Sudahlah, jangan seperti itu. Bagaimana kita muro'jaah bersama sambil nunggu riasan ini selesai"
"Maaf neng, lebih baik jangan kebanyakan bicara, nanti make-up nya kurang maksimal" dewi yang mendengar teguran untuk helma sambil terkekeh dan menutup mulut dengan kedua telapak tangan saat tertawa

"Udahan ya kak, dewi mau baca majalah aja, ntar kalo kakak butuh apa apa panggil aja dewi" helma hanya menanggapinya dengan anggukan singkat

tak terasa sudah pukul 7 pagi menunggu pengantin wanita dirias. "Dewi, bentar lagi aku udah nikah, pelukan yuk, ini bukan pelukan teletubis lagi kok" kata helma dengan membuka lebar tangannya

Date And Time Where stories live. Discover now