Sculaverse | Juone Culture✅

2O ㅡ Books of Old

Tau gak sih? Nulis Sculaverse itu jadi rutinitasku sebelum tidur malem.

Melatih daya khayal sebelum itu rupanya ngaruh banget buat mimpi nder.

So enjoy guys!

ㅡ • ㅡ

"Ini baju siapa?"

Dita bergumam kala melihat sebuah baju yang terlipat rapih di sebuah kotak. Ia temukan itu saat sedang menata baju-bajunya di lemari kamar.

Dita mengurai baju tersebut hingga terlihat keseluruhan modelnya.

Terlihat seperti baju klasik eropa. Sepertinya ini milik tuan rumah.

"Gua pake bagus kali ya."

Gadis itu benar-benar memakai baju tersebut. Tidak lupa ia juga menata rambutnya sedemikian rupa agar terlihat seperti gadis eropa sungguhan.

"Gue cantik juga pake ini," gumamnya sambil berkaca.

Dita menghembus nafasnya kasar saat mengingat bahwa ia belum selesai menata baju ke dalam lemari.

Saat sedang mengubek-ubek isi lemari, ia kembali menemukan kepemilikan sang tuan rumah. Sebuah buku kuno.

Dita membolak balikan isi buku tersebut. Percuma saja sepertinya, ia juga bahkan tidak mengerti isi buku tersebut. Bahasa Hindia Belanda zaman dulu, ditambah lagi tingkat sastra bahasanya yang membuat gadis itu pusing.

Halaman 109, terdapat foto seorang wanita mengenakan baju yang sama seperti yang dikenakan Dita sekarang.

"Sarah De Evan."

Itu nama yang tertera di bagian bawah halaman tersebut. Dita sempat terpana karena wanita tersebut yang begitu cantik dan rupawan.

Kriet

"Dit gua tadi nemuㅡ ANJRIT ANTUM TEH SAHA GEH?"

Dita menoleh, itu Hani yang tiba-tiba masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Gue? Dita. The worldwide cecan 2020. Kenapa?"

Hani memutar bola matanya malas. "Itu lu pake baju siapa? Kosplay jadi noni belanda lu? Eh tapi lu cangtips juga pake itu," ujarnya.

"Ini gua nemu di lemari kayaknya sih punya tuan rumah. Terus juga gua nemu ini di lemari. Bajunya samaan."

Dita menunjukan foto Sarah De Evan di buku tersebut kepada Hani.

"Gue yakin, ini baju bekasnya. Berartiㅡ lu pake baju orang yang udah meninggal dong?!" hebohnya.

Dita menggedikan bahu acuh. "Who's care? Gue suka modelnya," jawab Dita.

"Ngomong-ngomong dia cantik juga ya. Jangan sampe Haikal ngeliat dia," ujar Hani.

"Kenapa?"

"Nanti kepentol, eh kecantol," acuh Hani.