15 ㅡ [Dita - Genta] The Mission

66 12 1
                                    

Akhirnya aku ada mood buat nulis partnya mereka. Jujur dari kemarin otakku buntu buat bikin part ini.

Please, ngefeel atau engga tetep komen ya ramein lapak ini gapapa kok

Enjoy you all!

ㅡ • ㅡ

Balinesia City, 2570

Di sinilah Genta, Dita dan Ilana. Setelah perencanaan yang sudah sangat matang, akhirnya mereka pergi ke cabang departemen yang ada di Bali, untuk memulai semuanya.

"Kita tetap harus menjalankan misi departemen. Lempar virusnya namun jangan sampai virus yang salah," plan Genta beberapa hari lalu yang masih Dita ingat saat ini.

"Namanya Vechroitè Chrovirus, itu hanya menyebabkan diare dan muntaber. Bentukannya hampir mirip dengan Epidemic Zombie Virus." Penjelasan Ilana beberapa hari lalu juga masih Dita ingat.

"Cara mengaktifkan virusnya yaitu aktifkan tombol on-nya lalu lemparkan ke portal putih. Virus memiliki timer satu menit. Jangan sampai virusnya meledak di sini. Lemparkan ke portal lalu virus akan meledak di masa-mu itu."

Dita mengingat itu semua dengan jelas. Hitung-hitung berlatih sebelum menjalankan misi.

"Hai, Idris. Akhirnya kau datang juga. Mari kita mulai saja," ujar pria yang merupakan ketua dari proyek tersebut.

"Kenalkan ini istriku, Dita. Dia harus membuat laporan tentang penggunaan virus dari kampusnya, jadi dia akan bergabung bersama kita," dusta Genta.

Mulus, bahkan semua orang di sana percaya saja.

"Baiklah, Nyonya Idris. Tugasmu adalah mencari Epidemic Zombie Virus, mengaktifkannya lalu lempar ke portal putih di sebelah sana."

Dita mengangguk lalu berjalan menuju rak kumpulan bola-bola virus yang tersusun rapih.

Ia berjalan, mencari bola virus yang bernama Vechroitè Chrovirus. Beberapa menit berlalu dan akhirnya Dita menemukan apa yang ia cari.

Vechroitè Chrovirus Ball, bersebelahan dengan Epidemic Zombie Virus.

Dita tau mana yang harus ia ambil. Setelah mengambil Vechroitè Chrovirus, ia menunjukannya ke para petinggi departemen yang ada di sana.

"Maaf Nyonya Idris, kau salah mengambil bola virusnya," ucap salah satu pria di sana.

"Gue gak salah. Kalian membunuh banyak orang di tahun 2017 dengan menembakkan bola virus zombi itu. And then, let's see what i do for you all and my era."

Dita mengaktifkan tombol on pada bola virus yang ia genggam. Ada yang menahan tangannya sehingga ia tidak bisa melempar virus itu ke portal yang tepat berada di belakangnya.

Genta dan Ilana kalang kabut. Bukan ini rencana mereka. Seharusnya Dita melempar virus itu sebelum para petinggi menahannya.

Waktunya satu menit sebelum virusnya meledak.

Dita menatap Genta dan Ilana seakan meminta tolong. Tapi Genta tidak ingin mengambil resiko. Ia akan ikut terbunuh bersama Dita jika ia mengkhianati para petinggi.

BANGSAT! SEHARUSNYA GUE GAK PERCAYA SAMA DIA!

DUARRR!

Bola virus yang digenggam Dita meledak setelah Dita berhasil melempar bola tersebut ke sembarang arah.

Itu bukanlah Vechroitè Chrovirus Ball, melainkan hanya bom kecil biasa yang mampu membuat satu ruangan terguncang.

Guncangan hebat di dalam ruangan membuat rak bola virus pecah dan bola-bola virus menggelinding tak tentu arah.

Dengan sigap Genta meraih Epidemic Zombie Virus yang menggelinding tepat di depan matanya.

"Lemparkan virus itu, Idris. Atau istrimu akan mati tepat di depanmu sekarang juga," bisik si ketua petinggi.

"Dia bukan istrimu, Genta. Lagipula hidupmu akan baik-baik saja setelah wanita itu pergi," sahut Ilana.

Rahang Genta mengeras melihat Dita yang sekarat dan hampir tewas karena sesak nafas. Seketika memori tentang keduanya terlintas begitu saja di benak Genta.

Dimana mereka pertama kali bertemu, melihat gadis itu sangat periang. Bagaimana gadis itu berbicara, dan tingkah laku yang sangat menggemaskan.

Genta tidak sejahat itu dengan wanita yang ia sukai.

"Lakukan itu, Idris," titah ketua petinggi.

Napas Genta terasa sesak. Ia mengepal tangannya kuat-kuat menahan rasa yang berkecambuk di dalam dirinya.

"Lemparkan virus ini, bersamaan dengannya lalu hapus ingatannya dan teman-temannya tentangku maupun masa ini." Genta memberi bola virus itu kepada Ilana dan berlalu dari sana secepat mungkin.

Dita melihat semua itu, namun tidak ada tenaga untuk berteriak maupun melawan. Perlahan matanya mengerjap dan tidak sadarkan diri.

Seperti kata pepatah, tidak ada yang bisa mengubah masa lalu. Terkecuali belajar dari kesalahan yang pernah terjadi.

ㅡ • ㅡ

Bahasanya belibet banget hey🙏

Maafin kalo gak ngerti sama sekali, ya tapi intinya begitu tolong dipahami yaa

Koreksi juga kalo ada kata-kata yang salah maupun yang gak dimengerti yaa

See ya!

Sculaverse | Juone Culture✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang