16 ㅡ [Genta] Through The Memory

68 11 1
                                    

Gak tau dapet hidayah darimana mau nulis yang kayak gini. Buat modelan yang gak suka sad romance bisa tahan sedikit ya karena ini juga gak bakal lebih dari 500 word kok

Aku add lagu Scared To Be Lonely di multimedia ya, setel aja biar ada kres kres gimana gitu

Sebelum lanjut, kumpulan kata-kata sastra di bawah murni pemikiranku jadi aku gak nyontek ke siapapun, juga karena aku mengalami hal yang sama.

Happy reading for you all!

ㅡ • ㅡ

"Selerai diksi hati, teruntuk kamu kenangan yang tak pernah mati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selerai diksi hati, teruntuk kamu kenangan yang tak pernah mati. Terima kasih telah singgah di hati, dan pergi tanpa permisi."

Entah mengapa Genta selalu mengingat kata-kata tersebut. Kata-kata yang pernah ia baca di rentetan buku kuno tahun 2021-an.

Alunan musik minor mengalun sempurna di telinga pemuda tersebut. Seraya bergelut dengan pikirannya, Genta membaca deretan kata yang tercetak dalam buku kuno tersebut.

My Eternity Seesaw ㅡ

Writer : Anindita
Production 2021

Genta tersenyum simpul melihat sampul depan buku tersebut. Buku itu satu-satunya kenangan kecil bagi Genta.

Melalui buku tersebut, Genta mulai mengenal sosok gadis sehebat Dita.

"Sampai saat ini, dirimu masih menjadi rasa sakit favoritku. Tidakkah bangga menciptakan leraian luka yang begitu berbekas diruang hatiku, Tuan? Atau bagimu aku hanya sekedar mainan?"

Kata-kata itu bagaikan pisau runcing yang menghujam hatinya. Sangat dalam hingga dirinya tidak mendapat kesempatan untuk bernafas.

"Kutulis buku ini dengan segelintir luka, seraya menahan lara, dan jeritan tanpa suara yang sakitnya tiada tara. Berharap rentetan keluhku mampu membuat ketidakmungkinan menjadi kenyataan."

Dulu Genta berpikir, Dita adalah sosok pemudi lulusan universitas bergengsi hingga akhirnya menciptakan buku ini. Namun Genta rasa, itu semua salah.

Dita memiliki alasan tersendiri mengapa ia menulis buku ini.

Jemari halusnya menggerai satu persatu halaman buku tersebut. Suara nyaring leraian kertas bagaikan pisau yang terus menerus menghujam hatinya tanpa henti.

Sebuah karma atau skenario Tuhan yang tertunda?

"Rasa benci yang bergemuruh selalu saja datang ketika mengingat bagaimana cara kau meninggalkanku. Namun itu tak sepadan dibanding rasa rindu yang terus berdiri kokoh atas nama cinta."

Gelagak tawanya selalu mengundang debaran hati Genta. Setiap perkataannya mampu membangkitkan suasana hatinya yang runtuh.

Memori tentang gadis itu selalu terbingkai sempurna. Senyumnya, tawanya, marahnya, sedinya. Hingga Genta meninggalkan gadis itu yang hampir tewas juga karena ulahnya.

Pintu terbuka, menampakkan sesosok android bersurai merah muda di hadapannya yang tak lain adalah Ilana, asistennya sendiri.

"Rapat pukul dua siang bersama departemen hukum. Setelahnya pertemuan dengan petinggi departemenㅡ"

"Kosongkan semua jadwalku hari ini," potong Genta cepat.

"Semua jadwalmu hari ini penting. Kita akan kehilangan kesempatan investasi jika kau mengosongkan jadwalmu," ujar Ilana.

"Aku tidak peduli. Aku akan berlibur hari ini," acuh Genta.

Ilana menatap Genta tak suka. "Kau egois, Genta. Perusahaan akan rugi jikaㅡ"

"Tidak ada sebuah karya yang lahir jika aku tidak egois, Ilana," potong Genta yang membuat Ilana menyerngitkan dahi bingung.

"Kau ini kenapa?" tanya Ilana heran.

Genta menggedikan bahu acuh. "Pergilah, tinggalkan aku sendiri."

"Genta kauㅡ"

"Pergi atau aku akan mengalihfungsikan sensor-mu."

Ilana tidak bisa berkutik jika menyangkut pautkan masalah sensor yang ada pada dirinya. Ilana memilih untuk pergi dari sana meninggalkan Genta.

Atensi Genta kembali pada buku yang masih setia terbuka di hadapannya, menampakkan halaman terakhir dari buku tersebut.

"Ingin rasanya cepat-cepat melerai rindu, melepas hati yang terasa sendu. Teruntuk semesta, maukah berbaik hati mempertemukan kami walau tak sampai hitungan jari?"

Kita akan bertemu, secepatnya.

ㅡ • ㅡ

Yea aku bakal tahan hujatan kalian karena cringe banget parah ya gila gila gila ini cringe asli gaboong.

Aku buka sesi pertanyaan nih,

Tanya-tanya kek tentang apa gitu.

See you, thanks all❤

Sculaverse | Juone Culture✅Where stories live. Discover now