Ch.57 | You are My Dogwood, My Hanamizuki

156 21 31
                                    

Shiroichi begitu optimis saat meminta izin pada Ume sepulang sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shiroichi begitu optimis saat meminta izin pada Ume sepulang sekolah. Ingin ia bawa cucu semata wayang sang nenek ke dua tempat peristirahatan, yang juga kelak menjadi rumah terakhir mereka setelah jiwa berpisah dengan raga.

          Ume percaya Shiroichi dapat menjaga cucu kesayangannya dengan baik. Ia punya naluri yang begitu kuat, meski pertemuan di antara mereka tergolong singkat. Ia juga senang kini Mizuki punya seseorang yang mau menemaninya menjelajahi ruang di bawah langit. Selama ini, gadis itu hanya mampu menikmati segarnya aroma pagi serta sejuknya semilir sore seorang diri. Sang nenek sangat tahu cucunya butuh teman meski seringkali terlihat baik-baik saja tanpa sosok itu. Sangat tahu, karena setiap orang pasti perlu mengimbangi kehampaan diri dengan berinteraksi pada kawan sebaya.

          Dua tempat tujuan yang menjadi rencana kunjungan Shiroichi memiliki nama yang sama: makam. Sudah hampir dua minggu ia tidak mengunjungi makam sang ayah. Tiap berada di sana, seringkali ia hanya berdiam diri, merenung dan menatap kosong nisan bertuliskan 'Takasugi Jinjo'. Krisan pun tak luput dari genggaman tangannya yang erat. Sementara itu, pikirannya berkelana, coba menerobos dimensi waktu demi mengubah penyesalan dengan memperbaiki semua kesalahan.

          Jika bisa, ia dekap erat sang ayah, menurunkan ego serendah mungkin, membuka hati dan melihat seberapa sayang dan pedulinya ayah padanya. Jika boleh, akan ia peluk ibu lekat-lekat, memintanya paksa untuk tidak pergi. Sangat ingin pula Shiroichi mengecup hangat sang ibu dan berbisik lirih bahwa anak tak berdosa ini amat butuh kasih sayangnya. Shiroichi akan berkata, bahwa ia mencintai ibu dengan sepenuh jiwa, jadi ibu tak perlu merasa kesepian meski ayah tak punya banyak waktu di rumah.

          Semua harapan itu selalu diakhiri dengan helaan berat dan ruang di dadanya terasa amat kosong setelah napas panjang terempas.

          Kali ini, bersama dengan Mizuki, ia akan menceritakan banyak hal pada sang ayah, yang ia yakini pasti mendengar di alam sana. Shiroichi berjanji tidak akan menyia-nyiakan waktu lagi dengan meratapi nasib. Ia berjanji untuk tidak menyesali apa yang sudah terjadi, dan akan terus menjalani kehidupan dengan penuh suka-cita.

          Tujuan kedua setelah dari sana adalah makam Tsubaki beserta kedua orangtunya. Berjarak cukup jauh dari makam Takasugi Jinjo. Panas memenuhi netra Shiroichi begitu sampai di sana. Seseorang yang namanya tertera pada nisan itu adalah teman paling berharga yang sangat ia tunggu kedatangannya, walau selalu menampik dan merasakan benci. Dan ia amat menyesal telah membenci Tsubaki sepanjang delapan tahun ini.

          Sekarang ia tidak perlu menunggu lagi. Tidak perlu cemas lagi. Karena akhirnya ia bisa menemui seseorang itu, yang kini sudah tertidur dengan amat pulas dan tenang di alam sana.

          Sedikit rasa sakit tetiba mengelilingi jemari Shiroichi. Saat menoleh, rupanya itu adalah genggaman kuat dari Mizuki di tangan kirinya. Gadis itu tetap terduduk di kursi roda. Matanya yang berkaca-kaca mengerjap beberapa kali, memberi tanda bahwa ia tidak ingin terlarut dalam sedih hingga menghasilkan tangis.

You are My Dogwood [Extended Ver.]Where stories live. Discover now