19. Making up

1.7K 232 64
                                    

"Gimana Nesh? Lo ada comment gak sama draft naskah yang gue kirim kemarin?" Tanya Oliv, saat ini ia sedang teleponan dengan Danesh.

"Setelah gue baca, ada beberapa adegan yang sepertinya gue gak setuju untuk dirombak, nanti gue kirim balik ke elo ya draft naskah yang udah gue kasih notes."

"Oh okay."

"Liv?" Panggil Danesh terdengar ragu.

"Ya?"

"Uhm .. sorry kayaknya untuk minggu ini gue gak jadi ke festival film bareng sama lo. Soalnya gue harus ke California, I had some business there."

Oh, pantes dari tadi feeling Oliv gak enak.

Belum sempat Oliv menanggapi, Danesh udah ngomong lagi, "Tapi gue bakal tetep kasihin tiketnya sama lo kok, if you still wanna go there."

"Oh iya gapapa kok, nanti gue ajak temen gue yang lain aja buat nemenin gue ke sana." Sahut Oliv berusaha untuk tidak terdengar kecewa.

"Lo beneran gapapa kan Liv?"

"Nah it's okay, I'm good. Dengan lo kasih tiketnya ke gue pun gue udah seneng."

"Oke deh kalau gitu, nanti tiketnya gue forward ke email lo. Once again, I'm so sorry." Danesh terdengar benar-benar menyesal.

"Santai aja Nesh, gue gapapa kok." Ujar Oliv lagi.

Padahal di dalam hati Oliv terus meyakinkan dirinya, gue beneran gapapa kan?

🌸🌸🌸

Sesampainya di rumah Anya, Zaid langsung diinterogasi oleh calon mertuanya itu.

"Mama kemarin sempet berpikir kalian itu berantem loh, soalnya kok Anya tumben banget pulang ke Bandung gak dianter kamu." Ujar Mamanya Anya yang saat ini sedang mengajak ngobrol Zaid di ruang tamu.

Anya yang melihat Mamanya ngomong kayak gitu, buru-buru menimpali, "Ma, kan udah Anya bilang kalau kemarin Zaid cuma lagi sibuk. Toh sekarang juga buktinya Zaid ngejemput Anya ke sini kan?"

Oh ternyata Anya gak cerita sama Mamanya mengenai masalah kami, batin Zaid.

"Iya Ma, maaf ya Zaid kemarin lagi banyak proyek di kantor jadi Zaid gak sempet buat nganterin Anya pulang ke Bandung." Ujar Zaid pada akhirnya mengikuti 'skenario' yang dibuat Anya.

"Oh yaudah kalau emang kayak gitu, Mama kan cuma khawatir soalnya acara lamaran kalian udah deket. Biasanya suka ada aja godaannya orang yang mau nikah tuh." Ungkap Mamanya Anya.

Zaid menelan ludahnya gugup, sepertinya instingnya Mamanya Anya ini kuat banget bisa ngerasain ada yang gak beres sama hubungan anaknya.

Berbeda dengan Zaid, Anya terlihat lebih tenang menanggapi ucapan Mamanya, "Udah Mama tenang aja, Anya sama Zaid gapapa kok."

"Yaudah kalau gitu Mama ke dapur dulu, mau lanjut masak. Kalian makan siang dulu di sini kan sebelum balik ke Jakarta?" Tanya Mamanya Anya.

"Iya Ma, kita balik ke Jakarta setelah dzuhur." Jawab Anya.

Selepas Mamanya Anya pergi, Zaid menatap Anya takut - takut, "Nya—"

Sweetener | K-IdolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang