"Ada kamera." Dia berbisik menyadari ada kamera yang mengarah pada kami.

Kenapa susah sekali berkencan? Kenapa setiap gerak-gerik Artis selalu jadi sorotan. Bahkan hal-hal privasi seperti ini juga akan menjadi sebuah berita.

"Maafkan aku, kau pasti kerepotan," ujarnya saat kami berdua sudah di dalam apartemen.

"Justru aku yang minta maaf. Aku yang tidak mau wajahku ada di mana-mana, kau jadi harus repot-repot melindungiku."

"Aku memakluminya. Kau tidak terbiasa tersorot kamera. Sedangkan setiap gerak-gerikku selalu jadi sorotan. Sudah kubilang aku akan melindungimu. Lagi pula sejak awal kau sudah merepotkan perasaanku." Dia mengatakannya sambil tertawa. hilih

Apakah semua pria tampan memang suka modus seperti itu?

"Sepertinya kau harus menginap di sini malam ini. Pasti masih ada orang yang menunggu di luar sekarang. Tenang saja, aku bisa tidur di sofa."

"Aku merepotkan sekali ya?"

"Jangan berpikir seperti itu. Aku yang menginginkan ini. Aku memilih untuk bahagia. Dan bahagia itu bersamamu."

"Sepertinya semua kata-katamu bisa di tulis dalam puisi. Aku akan mencuri semua perkataanmu untuk bahan tulisanku nanti."

"Kau harus membayar itu."

"Hahaha. Baiklah, harus kubayar dengan apa?"

"Berjanjilah padaku kau tidak akan meninggalkanku."

Aku tersenyum melihatnya mengatakan itu. Seperti seorang anak yang takut ditinggal ibunya.

"Aku janji."

*

"Apa nama akun instagrammu? Aku akan mengikutinya," tanyanya saat aku sedang sibuk mencari buku yang akan ku baca. Aku duduk di sampingnya setelah menemukan buku yang menarik lalu memberitahukan nama akunku. Aku baru ingat sesuatu.

"Hei bagaimana nanti kalau orang lain tahu siapa aku lewat followingmu?"

"Private saja akunmu."

"Hm. Ya sudahlah. Kalau terjadi sesuatu aku pasti bisa menghadapinya."

"Aku melindungimu. Ingat itu."

Seperti biasa, Toru memasakkan sesuatu untukku untuk makan malam ini. Aku tidak membantunya karena asyik membaca. Hahaha sungguh tidak tahu diri. Aku tadi sudah mandi dan meminjam pakaian Toru untuk kupakai. Kaus lengan panjang dan celana kain pendek. Sangat kedodoran namun tidak apa, dari pada asdfghjkl kan.

Aku sudah selesai membaca bukuku. Buku ini tidak terlalu tebal sehingga aku cepat selesai. Bertepatan dengan itu, Toru sudah menyodoriku dengan sepiring makanan. Kami makan berdua di sofa sambil menonton film di televisi.

Aku sudah membersihkan semua peralatan kotor sebagai ganti tidak membantunya memasak tadi. Padahal dia sudah melarangku, katanya nanti biar dia saja. Sudah tampan, suami-able pula. Merepotkan perasaan orang saja.

Dia tertidur di sofa saat aku ingin meminjam pengisi daya. Ponselku mati dan pengisi dayaku ada di penginapan. Aku tidak tega membangunkannya. Aku meletakkan ponselku dan mengambil selimut untuknya. Posisi tidurnya sangat lucu. Tidur meringkuk di sofa seperti ini. Aku duduk di bawah menghadapnya. Cukup lama aku memperhatikannya. Tanpa sadar aku tertidur.

*

10 November 2019

Suara televisi mengganggu tidur nyenyakku. Aku memaksa mataku untuk terbuka, namun tertutup kembali karena silau cahaya yang mengintip dari balik jendela. Aku menggeliat, menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Kedua mataku terbuka lebar ketika aku sadar berada di atas tempat tidur empuk.

Aku spontan terduduk dan mengecek pakaianku. Masih utuh.

"Hei kau berpikir aku macam-macam?" tanya Toru setelah mematikan televisi.

"Bagaimana aku bisa di sini?"

"Aku memindahkanmu semalam." Toru menyeringai.

Dia menggendongku?

Pipiku panas.

Ah belum tentu. Siapa tahu dia menyeretku.

"Maafkan aku, kau jadi tidur di sofa semalam."

"Tidak perlu meminta maaf, terima kasih untuk selimutnya. Kau mengamatiku semalam sampai tertidur ya? Hahaha, lucu sekali."

"Terlalu percaya diri." Aku mencebik.

"Aku harus latihan sekarang. Kau di sini saja dulu. Jangan ke mana-mana. Di pantry ada banyak bahan makanan dan camilan. Kalau tidak bisa memasak, kau bisa rebus ramen instan. Maaf aku tidak bisa memasak hari ini. Aku harus buru-buru latihan. Aku pergi dulu," dia mengatakan itu dengan sekali tarikan napas.

"Tunggu. Di mana kau meletakkan pengisi dayamu? Aku pinjam. Ponselku mati dari semalam."

"Ada di laci sebelah sana." Dia menunjuk nakas di samping tempat tidur ini. "Sebaiknya kau tidak menyalakan televisi dan tidak membaca berita online hari ini. Baca buku saja ya? Aku pergi dulu." Dia mencium puncak kepalaku.

Yang kupikirkan sekarang bukan karena ciumannya tadi. Namun ada berita apa hari ini? Aku segera mencari pengisi daya dan menghubungkannya pada ponselku. Setelah ponsel menyala, aku mencari berita terkini.

ONE OK ROCK Toru Caught On A Date

Toru of ONE OK ROCK Reportedly Dating

J-Pop Star Toru from ONE OK ROCK goes public over romance with short haired-girl. Is that Ayaka again?

*****

Arigatou, Toru-san! | Toru Yamashita [COMPLETED]Where stories live. Discover now