4. Es Campur

105 15 6
                                    

Note : Maaf gaiss judul dibuat semata-mata karna kedua penulis yang lupa (lagii) menentukan judul sebelum menulis bab ini, sekalian kemarenkan kalian udah nikmatin gado gado kitaa, kurang lengkap nih gaiss kalo gak ada minumannyaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Note : Maaf gaiss judul dibuat semata-mata karna kedua penulis yang lupa (lagii) menentukan judul sebelum menulis bab ini, sekalian kemarenkan kalian udah nikmatin gado gado kitaa, kurang lengkap nih gaiss kalo gak ada minumannyaa. Nah jadi kita bawain yang segerr segerr setelah yang anget anget kemarenn heuheu 🤭 semogaaa isinyaa jugaa segerr segerr kokk. Jadii, SELAMAT MENIKMATI ES CAMPUR KAMI!!

SELAMAT MEMBACA!

Disebuah restaurant bergaya mewah klasik, seorang cewe sedang asyik menyeruput kopinya lalu kembali memandang sebuah foto yang sudah mulai usang dimakan waktu.

"Lo dimana sih Yam? Giliran gue udah balik, Eh lo yang ilang. Gue kangen lo, Aca kangen lo Ayamnya Aca." Gumam cewe tersebut tanpa melepaskan tatapannya dari foto 2 anak kecil berbeda jenis kelamin yang terlihat sedang saling merangkul.

Seseorang menepuk bahu cewe tersebut, "udah lama lo Sa?" ucap seseorang yang menepuk bahu cewe yang memegang foto yang tak lain adalah Salsa.

Salsa sedikit mengusap bawah matanya lalu cepat-cepat memasukkan foto yang tadi ia pegang kedalam tasnya. Salsa nyengir, "yoi, lo lama amat napa dah? Macet banget emang jalanan Thal?"

Seseorang yang menegurnya adalah Thalita sahabat Salsa sejak masuk SMP dan kini satu SMA bersamanya. Thalita menggeleng pelan, "gak macet-macet amat si, gue tadi ngetiktok dulu dimobil ehehe."

Salsa mendengus lalu menyeruput kopinya, "yee, pantes aja lama! Pasti lu retake tu tiktok ratusan kali dulukan! Kalo itu mah kalah sama lamanya macet deh."

Thalita nyengir, "you know me so well lah Sa, sehari kaga buat tiktok itu udah kaya permen tanpa gula. Hambar." Sahut Thalita sambil mengeluarkan bedak dari dalam tasnya lalu lanjut mentouch up make-upnya.

Salsa menggeleng heran sambil menatap outfit Thalita yang duduk didepannya kini, "Lo mau nemenin gue ke dance underground pake baju begini dan make-up setebel ini? Sakit lo?" ucap Salsa tak percaya menatap Thalita yang memakai rok sedikit diatas lutut berwarna pink pastel dengan tanktop hitam yang dilapisi blazer selutut berwarna cream dengan make-up yang tebal tapi tetap terlihat senatural mungkin.

Thalita menatap bajunya sebentar lalu kembali mentouch-up makeupnya, "yaps! Emang ada dresscodenya? Kalo ada, ntar kita mampir ke butik dulu, gausah diambil pusing deh."

Salsa langsung menggeleng cepat, "gila lo! Kayak gue gak tau aja selama apa lo kalo udah milih baju, nggak nggak! Yaudah yuk buru, ntar gua ketinggalan battle ronde pertama lagi." Ucap Salsa sambil menyeruput kopinya lalu langsung berdiri.

"Ayoo buruan Thalita Valentinna." Ucap Salsa gemas, Thalita kembali menatap kaca yang terdapat pada bedaknya sekali lagi lalu tersenyum puas dan memasukkan bedaknya kedalam tas lalu berdiri dengan cengiran khasnya.

"Do I look perfect?"ucap Thalita dengan wajah penuh harap tanpa menghilangkan cengirannya.

Salsa memutar bola matanya, "all the princess gonna be jealous with you Thal, sekarang bisa kita pergi? Atau fix gue ketinggalan battle ronde pertama." Ucap Salsa malas.

From Zero To HeroesWhere stories live. Discover now